Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

Tuesday, November 27, 2012

Davis Memeluk Islam Setelah Membaca Surah Maryam

DETIK ISLAMI - KISAH MUALAF
MUSTAFA Davis lahir dan dibesarkan di wilayah teluk di Kalifornia Utara. Ia kini dikenal sebagai pembuat film dan seniman dunia. Sebagai seniman, Davis mencintai keindahan, dan keindahan paling indah di matanya adalah senyum seorang pria sederhana yang tulus, yang membawanya pada Islam 16 tahun lalu.

Semua berawal pada Rabu di bulan Mei 1996. Davis bertemu dengan seorang teman dalam perjalanannya menuju kampus. Belakangan Davis tahu ia dan pria bernama Whitney Canon itu belajar dalam kelas bahasa Prancis yang sama. Lalu, mengetahui bahwa Whitney adalah seorang seniman dan musisi sepertinya, Davis kerap menghabiskan waktu bersamanya terutama di ruang piano di aula musik kampusnya.

Selama satu semester, dengan cara menyelinap, ia dan Whitney menghabiskan waktu di ruangan piano tersebut, lalu bermain musik atau berbincang tentang persoalan kerohanian di sana. Pada suatu waktu, bersama Whitney Canon, Davis sedang menyantap sushi di sebuah restoran Jepang dekat kampus. Dalam kesempatan itu, Davis menyampaikan sebuah pengakuan bahwa dirinya lelah dengan kehidupan yang dijalaninya.

“Aku ingin mengembalikan hidupku pada jalurnya,” tulisnya dalam sebuah note dalam akun Facebook nya. Menurut Davis, gaya hidupnya kala itu menjauhkannya dari kesuksesan, dan hanya agama yang mungkin mengubah hidupnya. “Aku harus kembali ke gereja,” ujar mantan pemeluk Katolik ini.
Tiba-tiba Whitney bertanya apakah dirinya pernah berpikir tentang Islam. Davis menjawab “tidak” dan mengatakan pada Whitney bahwa Islam adalah agama Arab atau gerakan separatis bangsa kulit hitam. Dari banyak informasi dan peristiwa, Davis hanya memiliki stigma negatif tentang agama itu dalam otaknya. “Selain itu, aku belum pernah melihat Muslim yang baik dan taat waktu itu,” katanya.

Mendapati respons negatif dari Davis, Whitney kemudian bercerita tentang kakak laki-lakinya yang masuk Islam. Dari kakaknya, Whitney (yang saat itu belum menjadi Muslim) mengatakan bahwa Islam bukan hanya untuk Arab serta merupakan agama yang universal.
Whitney lalu melontarkan pertanyaan baru pada Davis, “Apakah kamu mengetahui Muhammad?”

Davis mengaku hanya mengetahui satu orang dengan nama Muhammad, yakni Elijah Muhammad (salah satu pemimpin utama di Nation of Islam). Whitney lalu menjelaskan hanya ada seorang pria bernama Muhammad yang merupakan nabi asal Arab yang sesungguhnya. “Kau harus mengenalnya,” kata Whitney.
Mendengar kata “Arab,” Davis tak tertarik untuk masuk ke dalam perbincangan yang lebih jauh tentang Islam. Ia kemudian mengakhiri perbincangan itu dan beranjak menuju tempat kerjanya, karena Davis bekerja pada malam hari.
Pulang dari tempat kerjanya, Davis singgah ke sebuah toko buku untuk membeli Bibel. Saat melewati deretan rak bertema “Filosofi Timur,” pandangan Davis tiba-tiba tertuju pada sebuah buku berwarna hijau. Nama “MUHAMMAD” tertulis dengan huruf timbul berwarna emas di sampulnya. Ia berpikir sejenak, kemuadian mengambil buku iti dari rak.

Rasa ingin tahu Davis tergugah saat membaca judul kecil di bawah tulisan MUHAMMAD yang berbunyi “Kehidupannya berdasarkan Sumber Paling Awal”.
Kata “sumber paling awal” menggelitik davis karena ia sangat mengetahui adanya debat teologis tentang sejumlah kesalahan yang ditemukan dalam Bibel.
Davis membuka buku itu dan dengan susah payah mencoba membaca banyak kata dalam ejaan Arab. Empat atau lima kalimat yang ia baca menyebut kata “Alquran” beberapa kali. Ejaan-ejaan Arab yang menyulitkan itu lalu dirasanya membenarkan pemahamannya bahwa Islam adalah agama orang Arab. Maka Davis mengembalikan buku itu ke rak.

Ketika Davis beranjak meninggalkan buku tersebut, tulisan emas di sampul buku itu kembali menarik pandangannya sehingga ia kembali melihat ke arah buku tersebut. Saat itu, ia melihat sebuah buku lain berjudul The Quran, dan teringat pada beberapa kata yang baru ia baca dalam buku berjudul Muhammad.
Setelah mengambil dan membukanya secara acak, Davis berhadapan dengan halaman pertama Surah Maryam. ia membaca surah itu dari awal hingga akhir dan merasakan tubuhnya menggigil saat membaca penjelasan detail tentang kelahiran Nabi Yesus (Isa as) yang menakjubkan.

Ia mengatakan ia tidak menyangka bahwa Muslim mempercayai kelahiran yang menakjubkan itu, dan Muslim tak mempercayai Yesus sebagai anak Tuhan. Sebagai seorang Kristen, ia tak pernah bisa menerima pernyataan bahwa Tuhan mempunyai anak.
Davis menangis dengan terjemahan Alquran di tangannya. Ia memutuskan membeli kitab itu, lupa dengan tujuannya membeli Bibel, dan meninggalkan toko buku itu.

Kamis pagi, saat berjalan menuju kampusnya, Davis melewati stan kecil milik seorang pria Senegal yang menjual kerajinan dompet dan boneka Afrika. Ia sibuk dengan seorang pembeli saat Davis menghampiri stannya dan melihat-lihat sebuah dompet. Ketika pelanggannya itu pergi, pria kulit hitam itu menghampiri Davis sambil tersenyum ramah.
“Senyumnya itu adalah sesuatu yang tidak pernah kutemukan sebelumnya. Aku hanya bisa menggambarkan bahwa senyum itu penuh dengan cahaya dan cinta,” ujar Davis.

Pria bernama Khadim itu menyapa Davis, “Hai, saudaraku, apa kabar?” dan melanjutkan dengan sebuah pertanyaan lain setelah Davis menjawabnya, “Saudaraku, apakah kamu seorang Muslim? Kamu terlihat seperti seorang Muslim.”
Belum habis kekagumannya dengan senyum Khadim, Davis dibuat terkejut dengan pertanyaan itu. Ia menjawab bahwa dirinya bukan seorang Muslim, namun baru membeli Alquran pada malam sebelum mereka bertemu. Senyum Khadim berkembang. Ia menghampiri Davis dan memberinya pelukan sambil terus berkata, “Ini sangat indah, saudaraku. Ini hebat. Aku bahagia untukmu. Ini adalah pertanda dari Allah. Kamu membuatku sangat bahagia, saudaraku.”
Ketakjuban Davis belum berakhir. Saat memasuki waktu Zuhur, Khadim meminta bantuannya untuk menjaga stan miliknya selama ia shalat. Davis bersedia dan melewatkan dua kelas hari itu.

“Aku belum pernah menemukan orang setulus dia, yang tersenyum padaku, memelukku, dan mengatakan dirinya berbahagia untukku.”tambah Davis.
Saat bersama Khadim itulah, seorang mahasiswa Pakistan menghampiri dan menyapa pria Senegal itu. Seperti Khadim, ia mengira Davis seorang Muslim, dan gembira saat mendengar Davis telah membaca Alquran. Ia lalu menawari menawarkan dirinya untuk menemani Davis melihat-lihat masjid. Dan Davis menerima tawarannya.

Keesokan harinya, mahasiswa itu menjemput Davis dan membawanya ke sebuah masjid milik Asosiasi Komunitas Muslim di Santa Clara Kalifornia setelah terlebih dulu ia mengajak Davis makan siang di rumahnya. Saat tiba di masjid, Davis disambut sekitar 40 pria yang menyapanya sambil tersenyum.
Setelah duduk dan bergabung dengan pria-pria tersebut, Davis ditanya apakah ia mengetahui sesuatu tentang Islam. Ia menceritakan Alquran yang dibelinya dan menyampaikan hal-hal tentang Islam yang diketahuinya melalui kitab tersebut. Lalu seorang di antara mereka bertanya apakah Davis mempercayai Nabi Muhammad dan tanpa ragu Davis menjawab ‘Ya.’

Davis juga ditanya apakah ia percaya bahwa Yesus adalah Tuhan atau anak Tuhan? Dan ia menjawab ‘Tidak’.
Mahasiswa Pakistan itu lalu menjelaskan banyak hal tentang Islam pada Davis. Ia menjelaskan tentang malaikat, kitab-kitab Allah, hari penghakiman (yaumul hisab), dan banyak lainnya. Setelah memberikan penjelasan itu, ia bertanya apakah Davis mempercayai semua itu. Davis kembali menjawab “Ya,” lalu pria itu berkata, “Itu adalah apa yang dipercayai oleh Muslim dan kamu mempercayainya. Maka apakah kamu ingin menjadi seorang Muslim?”
Davis kembali menjawab ‘Ya’ tanpa keraguan sedikitpun. Mahasiswa itu lalu membimbing Davis membaca syahadat tepat pada tanggal 17 Ramadhan 1416 H.
Share:

Politisi Muslim India Kecewa Alami Diskriminasi karena Alasan Agama

DETIK ISLAMI - ISLAM MANCANEGARA
SEORANG politisi Muslim terkemuka India menuduh partai Kongres melakukan diskriminasi atas keyakinannya.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah partai Kongres, saya merasa seolah-olah dilahirkan sebagai seorang Muslim adalah sebuah kejahatan,” kata Aslam Sher Khan mengatakan kepada The Times of India pada hari Senin 26 November kemarin.
“Ada pembagian yang jelas dalam partai di mana ada kelompok istimewa yang termasuk tokoh feodal dan industrialis di satu sisi dan Muslim, Dalit, suku-suku, di sisi lain.

“Kelas istimewa akan memimpin sementara kita yang dianggap kelas kedua akan tertinggal,” ujarnya.
Khan, seorang anggota parlemen dan mantan kepala Asosiasi Olimpiade India, berpendapat bahwa para pemimpin puncak partai dari Madhya Pradesh, negara bagian kedua terbesar di India, mencoba meminggirkan dia terkait atas keimanan Islam yang diyakininya.

Keluhan itu disampaikannya setelah pemimpin pusat partai menolak untuk membawanya bersama untuk memenuhi panggilan Sonia Gandhi, presiden All India Congress Committee (AICC), setelah pertemuan komite koordinasi.
“Saya pemimpin paling senior muslim dari partai Kongres di Madhya Pradesh,” kata Khan.

“Saya telah berjuang di partai Kongres selama 32 tahun dan diberi tiket untuk maju dalam pemilu di Lok Sabha oleh komando tinggi partai yang dipimpin oleh Indira Gandhi, Sanjay Gandhi, Rajeev Gandhi hingga ke PV Narasimha Rao.”
Menurut Khan, semua anggota komite koordinasi dipanggil untuk mengadakan pertemuan membahas perbedaan-perbedaan dalam Kongres Komite Madhya Pradesh (MPCC) sebelum pemilihan umum 2013 melawan partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP).

“Ini adalah sesuatu yang banyak dicari orang setelah pertemuan dan kami diberitahu bahwa presiden partai akan hadir,” kata Khan, yang telah terpilih untuk Lok sabha dari konstituen Betul pada tahun 1984 dan 1991.
“Tapi BK Hariprasad mengatakan bahwa Sonia Gandhi sedang sibuk dan delegasi dari enam sampai tujuh orang akan pergi ke kediamannya pada 10 Januari mendatang. Kami dibuat untuk menunggu satu jam setengah di markas partai dan kemudian diminta untuk menandatangani selembar kertas,” katanya.
“Orang-orang istimewa pergi ke depan untuk mendapatkan pengarahan dari presiden partai dan bahkan tidak kembali untuk memberitahu kami apa yang dikatakan.”

Politisi Muslim itu kecewa dan menuduh Partai Kongres meninggalkan minoritas etnis India.
“Mereka meninggalkan orang-orang yang mewakili minoritas, kaum Dalit, muslim dan wanita dari pertemuan dengan presiden partai,” kata Khan.
“Kami mewakili masyarakat yang merupakan tulang punggung dari partai Kongres dan belum ada tempat bagi kami.”
Ada sekitar 140 juta Muslim di India yang berpenduduk mayoritas Hindu dan mereka telah lama mengeluhkan adanya didiskriminasi dalam segala bidang kehidupan.
Share:

Kelembutan Rasulullah Dan Pengemis Yahudi

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.

Namun, setiap pagi Rasulullah Muhammad SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari, sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain adalah isteri Rasulullah SAW. Beliau bertanya kepada anaknya itu, “Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”
Aisyah RA menjawab, “Wahai Ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum Ayah lakukan kecuali satu saja.”

“Apakah Itu?”, tanya Abubakar RA. “Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana”, kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, “Siapa kamu?!”
Abubakar RA menjawab, “Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).”

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, bantah si pengemis buta itu. “Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW”.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, tapi ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia….”
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

(cara-muhammad.com)
Share:

Do'a Sambut Datangnya Pagi Agar Jadi Permulaan "Segala" Kebaikan

1. Do’a Menjelang Shubuh
Allaahumma innii a’uuzdu bika min dhiiqid dun-yaa wa dhiiqi yaumil qiyaamati.
Artinya : Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesempitan dunia dan kesempitan hari kiamat. (HR. Abu Daud)

2. Do’a Menyambut Datangnya Pagi
Ashbagnaa wa ashbahal mulku lillaahi ‘Azza wa jalla, wal hamdu lillaahi, wal kibriyaa’u wal ‘azhamatu lillaahi, wal khalqu wal amru wallailu wannahaaru wa maa sakana fiihimaa lillaahi Ta’aalaa. Allahummaj’al awwala haadzan nahaari shalaahan wa ausathahu najaahan, wa aakhirahu falaahan, yaa arhamar raahimiina.

Artinya : Kami telah mendapatkan Shubuh dan jadilah segala kekuasaan kepunyaan Allah, demikian juga kebesaran dan keagungan, penciptaan makhluk, segala urusan, malam dan siang dan segala yang terjadi pada keduanya, semuanya kepunyaan Allah Ta’ala. Ya Allah, jadikanlah permulaan hari ini suatu kebaikan dan pertengahannya suatu kemenangan dan penghabisannya suatu kejayaan, wahai Tuhan yang paling Penyayang dari segala penyayang.

Allahumma innii as’aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbalan
Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang berguna, rezki yang baik dan amal yang baik Diterima. (h.r. Ibnu Majah). (media-islam.or.id)
Share:

Bila Do'a Tak Langsung Dikabulkan

Saudaraku ... do’a itu memiliki banyak sekali fadhilah atau keutamaan. Berikut beberapa di antaranya:
Pertama: Do’a adalah ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
Do’a adalah ibadah.” (HR. Abu Daud no. 1479, At Tirmidzi no. 2969, Ibnu Majah no. 3828 dan Ahmad 4/267; dari An Nu’man bin Basyir)
Kedua: Do’a adalah sebab untuk mencegah bala’ bencana.
Ketiga: Do’a itu amat bermanfaat dengan izin Allah. Manfaat do’a ada dalam tiga keadaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut,
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa'id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid)
Keempat:  Do’a adalah sebab kuat dan semakin mendapatkan pertolongan menghadapi musuh.
Kelima: Do’a merupakan bukti benarnya iman dan pengenalan seseorang pada Allah baik dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. Do’a seorang manusia kepada Rabbnya menunjukkan bahwa ia yakini Allah itu ada dan Allah itu Maha Ghoni (Maha Mencukupi), Maha Melihat, Maha Mulia, Maha Pengasih, Maha Mampu, Rabb yang berhak diibadahi semata tidak pada selainnya.
Keenam: Do’a menunjukkan bukti benarnya tawakkal seseorang kepada Allah Ta’ala. Karena seorang yang berdo’a ketika berdo’a, ia berarti meminta tolong pada Allah. Ia pun berarti menyerahkan urusannya kepada Allah semata tidak pada selain-Nya.
Ketujuh: Do’a adalah sebagai peredam murka Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka padanya.” (HR. Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan  bahwa hadits ini hasan)
Semoga faedah ilmu ini memberikan kita motivasi untuk terus berdo’a dan banyak memohon pada Allah. Setiap do’a pasti bermanfaat. Setiap do’a pasti akan diberi yang terbaik oleh Allah menurut-Nya. Jadi jangan putus untuk terus memohon.
Semoga sajian singkat di malam ini bermanfaat.

Worth note during the journey in Riyadh with KSU’s student from mini book “Aktsar min 1000 Da’wah”, written by Kholid Al Husainan, page: 15-16.

Written at night, on 13 Dzulqo’dah 1431 H (22/10/2010), in KSU, Riyadh, KSA
By: Muhammad Abduh Tuasikal
(rumaysho.com)
Share:

Do'a Dan Surat Bacaan Sholat Dhuha

Tanya: Alhamdulillah, saya sudah rutin melaksanakan shalat Dhuha. Dalam melaksanakan shalat tersebut, saya biasa membaca surat "Hal ataa alal insaani" (surat Al Insan) pada rakaat pertama dan kedua karena dalam surat tersebut menyebutkan keadaan-keadaan penduduk surga, dan saya berharap menjadi penghuninya. Adapun di rakaat ketiga, saya biasa membaca surat Adh Dhuha karena shalat tersebut adalah shalat Dhuha. Sedangkan pada rakaat keempat, saya biasa membaca surat Al Ikhlas karena di dalamnya terdapat sifat Allah yang mulia yang tidak ada yang setara dengan-Nya dalam sifat-sifat tersebut. Apakah boleh saya merutinkan membaca seperti tadi ataukah hal tersebut termasuk amalan yang jauh dari tuntunan Islam yang mesti ditinggalkan?
Jawab:
Alhamdulillah. Yang afdhol, hendaklah engkau tidak rutin membaca surat semacam itu. Karena amalan semacam itu tidak ada dasarnya, tidak ada dalilnya. Bahkan seakan-akan membaca semacam itu dapat dianggap seperti sesuatu yang wajib. Hendaknya engkau membaca surat yang satu kadang-kadang, begitu pula dengan surat lainnya dan janganlah membaca surat-surat itu saja.
Perlu diketahui bahwa surat Dhuha tidaklah menjadi tuntunan dibaca ketika itu karena Allah bersumpah dengan waktu Dhuha dalam surat tersebut adalah sesuatu yang lain yang berbeda dengan shalat Dhuha. Dan ingatlah bahwa Allah bersumpah sesuai dengan apa yang Allah kehendaki dari makhluk-makhluk-Nya.
Boleh saja bagi seorang mukmin memilih sebagian surat atau sebagian ayat yang nanti ia baca, akan tetapi ia patut ia yakini bahwa hal tersebut bukanlah suatu yang harus ketika itu. Jadi ia pun masih membolehkan ketika itu untuk membaca surat lainnya, maka keyakinan seperti ini tidak masalah. Akan tetapi, yang utama baginya adalah tidak merutinkan membaca surat tersebut. Yang patut ia lakukan adalah membaca surat tersebut kadang-kadang dan membaca surat lainnya juga sehingga tidak sampai dianggap sebagai sesuatu yang diperintahkan. Perlu diketahui pula bahwa jika seorang muslim sudah terbiasa melakukan sesuatu maka ia akan sulit meninggalkannya.
Adapun surat Al Ikhlas (Qul huwallahu ahad) memang memiliki keistimewaan. Jika seseorang membaca surat tersebut karena mencintai surat tersebut karena di dalamnya terdapat sifat-sifat Allah, maka ia diharapkan mendapatkan kebaikan yang banyak. Terdapat hadits shahih yang menjelaskan bahwa sebagian sahabat biasa membaca surat tersebut ketika mengimami orang lain. Lalu sebagian sahabat heran dan menanyakan padanya, "Mengapa engkau biasa dan mencukupkan dengan surat Al Ikhlas?" Ia pun menjawab, "Karena surat Al Ikhlas adalah sifat Ar Rahman (yaitu Allah) dan aku suka untuk membacanya." Akhirnya berita orang tadi sampai pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau pun bersabda, "Kabarkan pada orang tadi bahwa Allah betul mencintainya." Atau dalam lafadz lain dikatakan, "Kecintaanmu pada surat Al Ikhlas akan membuatmu masuk dalam surga."
Jika seseorang membaca surat Al Ikhlas dengan maksud demikian atau membaca ayat-ayat yang membicarakan surga untuk memohon kebahagiaan di surga atau membaca ayat-ayat tentang neraka untukk berlindung darinya, maka ini adalah suatu kebaikan. Akan tetapi, lebih baik seperti ini tidak dijadikan kebiasaan. Yang tepat, bacalah surat tersebut kadang-kadang, janganlah merutinkan membaca suatu surat yang seharusnya tidak dijadikan rutinitas.
Satu lagi yang perlu ditambahkan. Ingatlah bahwa shalat Dhuha paling sedikit dikerjakan dua rakaat. Jika ingin ditambah, maka kerjakanlah dua rakaat salam, dua rakaat salam dan dua rakaat salam. Janganlah dikerjakan empat rakaat sekaligus kemudian salam. Yang paling afdhol adalah mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat salam, dua rakaat salam. Dasarnya adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, "Shalat (sunnah) di malam dan siang hari adalah dua rakaat (salam), dua rakaat (salam)." Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun biasa mengerjakan shalat sunnah di malam dan di siang hari dengan dua rakaat salam. Oleh karenanya, yang paling afdhol adalah engkau mengerjakan shalat tersebut dua rakaat salam sebagaimana mengikuti perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan juga mengamalkan sabda beliau, "Shalat (sunnah) di malam dan siang hari adalah dua rakaat (salam), dua rakaat (salam)". Mengenai tambahan "siang hari" dalam hadits tersebut adalah tambahan yang dinilai tidak masalah menurut kebanyakan pakar hadits.
[Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz, Fatawa Nur alad Darb 2/875]
Tanya:
Wahai Syaikh, apakah doa ini adalah doa yang shahih dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang dibaca ketika shalat Dhuha,
اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك
"Allahumma innadhuha dhuha-uka, wal bahaa baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ismata ismatuka"?
Jawab:
Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ala Rosulillah wa ala alihi wa shohbih, amma badu:
Doa ini disebutkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan Ad Dimyathi dalam Ianatuth Tholibiin, namun doa ini tidak dikatakan sebagai hadits. Kami pun tidak menemukan dalam berbagai kitab yang menyandarkan doa ini sebagai hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Wallahu alam.
[Fatwa Mufti Markaz Al Fatawa – Asy Syabkah Al Islamiyah, Dr Abdullah Al Faqih, Fatwa no. 53488, 1 Syaban 1425]
Kesimpulannya: Doa di atas bukanlah doa yang asalnya dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Intinya, tidak ada doa khusus yang dibaca ketika itu. Wallahu alam.
Muhammad Abduh Tuasikal
Share:

Do'a Mohon Jodoh Serta Diberi Keturunan yang Baik

"Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidupku seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik." (QS. Al-Anbiyai': 89).


"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Pendengar doa." (QS. Ali 'Imron: 38).

Penjelasan:
Doa di ini baik sekali dibaca oleh orang-orang yang belum mempunyai keturunan dan pasangan hidup. Juga baik sekali dibaca oleh setiap muslim agar diberi keturunan yang shalih.
Kedua ayat ini merupakan doanya Nabi Zakariya as. agar diberi keturunan sebagai penerus perjuangannya menegakkan agama Allah. Kisah Nabi Zakaria bisa dilihat dalam Al-Our'an Surah Al-Anbiya' ayat, 89-90; Ali-'Imron, 38-41.
Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id