Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

Friday, May 31, 2013

Al-Aqsa, Sejak Berdiri Selalu Jadi Sasaran Yahudi

DETIK ISLAMI SEPUTAR MASJID - AL AQSA, atau disebut juga Bait Al Muqaddas atau Al Quds artinya rumah suci. Sedangkan pengertian Masjid Al Aqsa adalah masjid terjauh yang oleh Nabi Muhammad SAW disebut sebagai mesjid berkubah biru. Masjid ini menjadi salah satu target utama untuk dihancurkan oleh bangsa Israel.
Masjid ini berada di Kota Yerusalem Timur, yang dikenal dengan nama wilayah Al Haram Asy Syarif bagi umat islam. Sedangkan umat nasrani dan yahudi mengenalnya sebagai Har Ha Bayit (bukit bait Allah atau temple mount/kuil bukit). Masjid ini memiliki ukuran seperenam dari seluruh area Al Haram Asy Asyarif di dalam tembok Kota Lama Yerusalem.

Awalnya Al Aqsa merupakan rumah ibadah kecil yang didirikan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Kemudian diperbaiki dan dibangun kembali menjadi permanen seperti sekarang oleh Khalifah Umayyah Abdul Malik pada tahun 621 Masehi atau 66 Hijriah dan selesai pada tahun 73 Hijriah atau pada tahun 628 Masehi. Kemudian diselesaikan oleh putranya Al Walid dan selesai pada tahun 702 Masehi.
Pada tahun 746 Masehi di Yerusalem pernah terjadi gempa bumi dan menghacurkan seluruh bangunan masjid. Khalifah Abbasiyah Al Mansur kemudian membangun kembali pada tahun 754, yang dikembangkan oleh penggantinya Al Mahdi pada tahun 780 Masehi. Tahun 1033 gempa kembali menghancurkan sebagian besar Al Aqsa, dua tahun kemudian Khalifah Fatimiyyah Ali Azh Zhahir membangunnya kembali.
Tahun 1099 ketika tentara Salib menaklukkan Yerusalem, masjid ini dijadikan sebagai istana dan gereja. Namun fungsinya sebagai masjid kembali seperti semula setelah Shalahuddin merebut kembali kota tersebut. Selanjutnya masjid ini direnovasi oleh para penguasa muslim seperti Ayyubiyah, Mamluk, Utsmaniyah, Majelis Tinggi Islam dan Yordania. Saat ini, Kota Lama Yerusalem berada di bawah pengawasan Israel, tetapi masjid ini berada di bawah perwalian lembaga wakaf Islam pimpinan orang Palestina.

Tragedi Pembakaran Al-Aqsa
Pada tanggal 21 Agustus 1969, seorang lelaki berkebangsaan Australia,  Dennis Michael Rohan,  membakar Masjid Al-Aqsa. Api yang disulut Rohan membakar seluruh tembok masjid dan  mimbar besar (mimbar Shalahuddin). Mimbar tersebut kemudian digantikan dengan mimbar baru yang dikerjakan di Yordania pada masa Dinasti Bani Hasyim, penguasa Kerajaan Yordania. Si Jago merah itu berkobar dengan dasayatnya, seolah-olah seluruh Masjid Al-Aqsa akan musnah saat itu. Saking besarnya tidak ada dari pihak pemadam kebakaran yang mau mendekat.
Namun, Allah SWT telah menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dan melindunginya, sehingga tanpa adanya mereka, api bisa dipadamkan.

Setelah itu orang-orang Yahudi pura-pura mengadili Rohan. Lucunya, Rohan mengklaim bahwa ia diutus oleh Allah untuk melakukan pembakaran itu, sesuai dengan berita dari Kitab Zakaria. Kemudian yang menyedihkan,Yahudi membebaskan Rohan dengan mengatakan bahwa ia  ‘gila’. Atas alasan itu  Rohan tidak bisa dituntut atas perbutannya.
Karena insiden itu negara-negara Islam di seluruh dunia kemudian bangkit mempertahankan tempat suci itu dengan membentuk Organisasi Konferensi Islam(OIC)  dan mengecam perbuatan keji terhadap Al-Aqsa.
Tragedi tersebut merupakan catatan sejarah yang paling menyedihkan dalam sejarah umat Islam. Masjid Al-Aqsa yang begitu suci itu dihina sedemikian rupa. Begitulah nasib tanah suci umat Islam yang ketiga, setelah dihuni oleh rejim Zionis.

Tidak sampai di situ saja. Israel terus berusaha menghancurkan Al Aqsa dengan berbagai cara, seperti dengan dalih ingin mencari dinding sejarah yang tertimbun di bawah tanah, mereka melakukan penggalian di selatan kompleks Masjid Al Aqsa. Terkait hal ini anggota parlemen Palestina mengingatkan bahwa penggalian itu bagian dari proyek Zionis yang ingin mengubah identitas Arab Yerusalem, mengusir penduduk asli dan menjadi sebuah Kota Yahudi.

Israel juga membangun Taman Talmud dan Al Kitab sebagai upaya untuk mengelabui umat islam. Taman-taman tersebut diperluas hingga ke bagian timur-selatan perbatasan Masjid Al Aqsa di sepanjang Kota Silwan dan lembah Sawwanah. Di bagian utara antara Bab Al A’moud dan Bab Al Sahera.
Mereka juga membangun jalan-jalan dan trotoar yang menghubungkan ke Taman Al Kitab tersebut. Proyek tersebut dimobilisasi oleh sejumlah besar tenaga kerja ahli yang menggunakan teknologi tinggi untuk tujuan Yahudi-Israel dari berbagai sumber.
Al-Aqsa, tak pelak, merupakan salah satu tanda dari tegaknya Islam di muka bumi ini.
Share:

Zionis Terus Membidik Petani Dan Nelayan Palestina

DETIK ISLAMI NEWS - LAGI dan tak henti-hentinya pasukan penjajah zionis menyerang sebuah lahan di sebelah tenggara Kota Gaza pada Kamis (30/5/2013) pagi waktu setempat. Seorang saksi mata mengatakan bahwa pasukan zionis bersama sejumlah kendaraan militer dan bulldozer masuk dari arah timur kota Juhrud Dik.

“Pasukan zionis menerobos perbatasan, masuk ke lahan-lahan warga sejauh 300 meter. Mereka
menembaki para petani dan meratakan lahan pertanian. Saat penyerangan ini, pesawat-pesawat pengintai tak berawak zionis terlihat di udara,” tutur salah seorang saksi mata.

Serangan ini menambah daftar pelanggaran kesepakatan gencatan senjata  yang dilakukan Zionis. Kesepakatan yang ditandatangani sejak 21 Nopember 2012 antara Hamas dan Israel yang dimediatori oleh Mesir. Sejak November itu pula, terhitung sudah lima warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan zionis. Penjajah zionis juga masih terus menyerang dan menangkapi nelayan Palestina serta mengambil kapal-kapal di laut Gaza.
Share:

Thursday, May 30, 2013

Serangan Massa Buddha Terhadap Muslim Berlanjut Di Lashio Myanmar

DETIK ISLAMI - NEWS MASSA Buddha bersenjatakan tongkat dan parang membakar rumah-rumah warga Muslim pada hari Rabu kemarin (29/5/2013) untuk hari kedua di kota Lashio wilayah utara Myanamr. Insiden ini bertentangan dengan jaminan pemerintah bahwa tentara dan polisi telah menguasai situasi.

Seorang wartawan Reuters melihat sejumlah pemuda dan anak laki-laki dengan sepeda motor serta berjalan kaki memenuhi kota di wilayah pegunungan yang jaraknya 700 km (430 mil) dari ibukota komersial Yangon.
Pada sore hari, toko-toko dan rumah-rumah Muslim masih terlihat terbakar di beberapa tempa. Meluasnya aksi kerusahan Buddha dan Muslim menggarisbawahi kesulitan Presiden Thein Sein dalam menghadapi kekerasan agama di era reformasi bersejarah sejak kekuasaan militer berakhir pada Maret 2011.
“Saya tidak tahu di mana Muslim. Mereka semua melarikan diri,” kata Kyaw Soe Win, warga Buddha di lingkungan campuran. Di dekatnya, seorang pria dengan pedang dan tongkat menyisir toko-toko yang telah terbakar habis.


Televisi pemerintah mengatakan sebuah masjid, sebuah sekolah agama Islam dan sejumlah toko-toko hancur oleh kebakaran yang dimulai pada Selasa lalu oleh umat Buddha yang mengamuk setelah mendengar laporan dari seorang pria Muslim menyerang seorang wanita Buddha. Namun media pemerintah mengatakan situasi sudah bisa dikendalikan dan suasan telah tenang kembali pada hari Rabu.
Myanmar menghadapi kerusuhan agama sejak Juni tahun lalu ketika terjadi pertempuran antara etnis Rakhine Buddha dan Muslim Rohingya meletus di negara bagian Rakhine barat.
Share:

Wednesday, May 29, 2013

Cristiano Ronaldo Yakinkan Publik Saudi Bahwa Makanan KFC Halal

DETIK ISLAMI - CRISTIANO Ronaldo, pemain bola terkenal Real Madrid kini menjadi bintang iklan KFC, salah satu restoran makanan cepat saji bertaraf internasional. Demi meyakinkan para pelanggan makanan KFC di Saudi, CR7 menegaskan tentang terjaminnya kehalalan makanan di restoran asal AS tersebut.
Seperti yang dilansir oleh salah satu media Arab, Ama News, Cristiano Ronaldo muncul dalam sebuah iklan di televisi dan mempromosikan makanan halal di restoran KFC cabang Saudi Arabia.


KFC merupakan restoran makanan cepat saji ‘raksasa’ dengan lebih dari 15 ribu cabang di 109 negara di dunia. Manajemen KFC pusat mengklaim bahwa mereka hanya menggunakan daging halal di negara-negara Islami.
Ronaldo dalam sebuah iklan televisi memberikan keyakinan tentang kehalalan makanan di restoran KFC Saudi Arabia, dan ia menyatakan diri sebagai salah satu pelanggan tetapnya.
Share:

Fatin, Dalam Kacamata Ekonomi Media

DETIK ISLAMI - SETELAH berjuang keras selama enam bulan lamanya, Fatin Shidqia Lubis akhirnya menjadi superstar baru dalam blantika musik Indonesia. Gadis berjilbab kelahiran 30 juli 1996 ini keluar sebagai pemenang dalam ajang bergengsi X-Factor Indonesia yang digelar di Jakarta International Expo, Jumat (24/5/2013) malam.
Kemenangan Fatin juga menjadi catatan sejarah model reality show yang ditayangkan sebuah stasiun televisi swasta, setidaknya dalam satu dasawarsa terakhir. Baru kali ini seorang perempuan belia yang menutup auratnya dinobatkan sebagai bintang baru yang memiliki talenta di bidang tarik suara.


Fatin berhasil menyingkirkan saingan beratnya Novita Dewi yang tak kalah penampilan dan juga dukungan dari penggemarnya. Meski demikian, dukungan pemirsa yang ditentukan melalui pesan singkat, sms, berlabuh ke Fatin. Tak tanggung-tanggung, jutaan sms dari berbagai penjuru Tanah Air mengalir deras ke Fatin.

Dalam konteks ekonomi media, ajang hiburan semacam X-Factor itu menjadi komoditas yang bisa bernilai ekonomis. Istilah commodification yang diperkenalkan oleh Vincent Mosco (1996), memberikan pengertian tentang segala sesuatu yang dikomoditaskan melalui media massa.
Maka, kemunculan Fatin yang sejak awal mengundang tambahan fans-fans dan pendukungnya di seantero Nusantara, terus “dipelihara” oleh media sebagai guna mendapatkan nilai ekonomi yang kapitalistik. Ditambah pula suara emas Fatin yang kerap dipuji para juri, itu menambah jumlah penggemar yang memilihnya.

Terlebih lagi, sejak era 2000-an perkembangan dunia fashion bagi kelompok Muslimah begitu luar biasa. Sehingga, wajah Fatin yang imut plus penampilannya yang tak pernah lepas dari jilbab gaulnya itu kian menambah dukungan yang kemudian menentukan eksistensinya di ajang hiburan media.
Lantas, tak mengherankan jika akhirnya Fatin berhasil menjadi bintang baru dikarenakan dukungan penggemarnya itu. Bagi media, sosok Fatin di tengah pusaran dan perkembangan fashion Islami, tak bisa dianggap sepele. Jumlahnya tiap hari terus bertambah dan membesar. Aneka bentuk dan disain busana Muslimah pun disesuaikan dengan tren dan perkembangan zaman.

Fatin Shidqia lewat ajang X-Factor sudah dianggap barometer akan perkembangan generasi Islam baru yang hadir di tengah menjamurnya simbol-simbol Islam di kalangan muda. Dengan guyuran dukungan dan ucapan selamat dari hampir semua kalangan, termasuk juga KH Cholil Ridwan, salah satu petinggi MUI, tentu media pun takkan melewatkannya…
Share:

Ayah! kenapa engkau tidak pergi berjihad?

Seorang anak perempuan yang masih kecil berumur sekitar tujuh tahun datang kepada bapanya, dia bertanyakan suatu soalan: "Wahai ayah kenapa engkau tidak pergi berjihad?" Ayah anak perempuan kecil ini hairam dengan soalan itu, dan dia ingin mengujinya, maka dia bertanya: "Nak! Jika aku pergi untuk berjihad, boleh jadi ayah nanti akan terbunuh, dan kamu nanti tidak mempunyai bapa seperti kanak-kanak yang lain". Maka mujahidah kecil itu menjawab: "Jika engkau terbunuh maka itu yang utama, kerana engkau akan menjadi seorang syuhada 'dan masuk jannah dan kita akan masuk jannah bersama-sama".


Inilah iman yang kuat dan fitrah yang bersih serta bentuk pelaksanaan perintah Allah SWT yang telah tertanam di dalam diri dan sikap kanak-kanak perempuan kecil itu, dia itulah yang kita perlukan hari ini di dalam mendidik kanak-kanak lelaki-lelaki dan perempuan kita. Kita ingin mendidik mereka dengan tarbiyah iman dan jihad.

Maka kita mulai dengan menanamkan aqidah yang benar, yang tidak ada penyakit dan tidak ada penyelewengan dari orang-orang yang bersikap toleran dan kaum munafik. Serta mengajar mereka agama yang benar sebagaimana yang telah dibawa oleh Nabi SAW. Kemudian kita menanamkan dalam diri mereka bahawa mereka adalah sebahagian daripada kesatuan umat Islam ini dan mereka adalah harapan umat ini setelah Allah di dalam menyelamatkan dan mengangkat umat dari cengkaman cakar-cakar kehinaan dan kenistaan ​​serta menyatakan permusuhan secara terang-terangan terhadap umat-umat kafir di muka bumi pada zaman ini. Diharapkan mereka dapat mengembalikan kemuliaan dan kekuatan serta puncak kejayaan umat Islam pada zaman ini.


Penting juga kita mempersiapkan mereka baik dari segi fizikal mahupun mental sehingga mereka harus dilatih tentang cara memegang senjata, berani, dan bertempur mati-matian di medan perang serta mencari kesyahidan di jalan Allah, bahawa semua itu adalah sebagai bentuk mendekatkan diri dan ketaatan kepada Allah yang paling utama.

Kita ingin menghantarkan mereka hingga sampai pada tahap di mana dia menyerap seluruh makna-makna kemuliaan dan jihad sehingga hiduplah salah satu dari mereka menjadi seorang yang mulia, mujahid, bangga dengan agamanya, pembela umatnya, bahkan dia bangga bahawa dia adalah seorang mujahid yang ditakuti oleh orang-orang kafir dan munafik.

Kita memohon kepada Allah untuk memberikan kebaikan kepada kanak-kanak kita dan menjadikan kita serta mereka termasuk dari para mujahid di jalan Allah. Memberikan rezeki kepada kita dan mereka dengan kesyahidan serta mengumpulkan kita di Firdausil A'la


Share:

Kisah Thayub, Saat Muslim Rohingya 'Mengejar' Australia

DETIK ISLAMI - DARI REPUBLIKA.CO.ID,Mohammad Thayub (42 tahun) pindah dari Myanmar sejak 1988. Pria paruh baya ini membawa serta istrinya untuk keluar dari negeri yang penuh konflik itu. Menurutnya, Rohingya memang berdarah sejak pemerintah junta militer memberlakukan kebijakan diskriminasi pada 1977.
 
Selama 11 tahun hidup di negara tersebut, banyak penyiksaan yang dialami suku muslim Rohingya. Mulai dari pemukulan, perampasan harta, penembakan, pembakaran rumah hingga memperkosa perempuan dari suku muslim itu.


Biasanya tindakan brutal terhadap suku muslim Rohingya dilakukan pada malam hari dan ia beserta keluarganya sudah terbiasa untuk bersembunyi dari kejaran tentara maupun kelompok masyarakat mayoritas Myanmar pada malam hari.

"Dulu sudah biasa keluar dan masuk hutan. Makanya ada kebijakan itu sama saja untuk menghabisi suku kami," tuturnya saat berbincang dengan Republika, di rumah detensi imigran (Rudenim) Denpasar, Bali, Selasa (28/5) dengan Bahasa Indonesia yang lancar.

Kebijakan itu, lanjutnya, merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang sangat diskriminatif bagi suku muslim Rohingya. Bahkan untuk menikahi istri kedua, warga suku muslim Rohingya diharuskan membayar denda atau dikurung penjara selama enam bulan.

Dengan berbagai perlakuan diskriminatif tersebut, ia pun memutuskan untuk kabur dari negara itu pada 1988. Dia tinggal selama bertahun-tahun di Malaysia dengan harapan kehidupannya akan menjadi lebih baik karena tinggal di negara dengan mayoritas penduduknya muslim seperti dirinya.

Namun hingga ia sudah memiliki empat orang anak, kehidupannya pun tak kunjung membaik. Pemerintah Malaysia, menurutnya tidak memperhatikan kehidupan bagi imigran sepertinya. Empat orang anaknya juga tidak mendapatkan haknya untuk memperoleh pendidikan di negara itu.

"Saya tidak ingin kalau saya mati, anak-anak saya tidak jelas hidupnya. Saya mendengar kabar dari saudara di Australia mendapat hidup yang lebih baik, makanya saya dan keluarga mau ikut ke sana," jelasnya.
Bersama keluarga, dia pun mulai mencari agen-agen untuk mengantar berlayar secara ilegal memasuki negeri kanguru itu pada 2012 lalu. Ia menemukan agen tersebut dan meminta bayaran sebesar 10 ribu Ringgit Malaysia per orang atau sekitar Rp 30 juta.

Uang yang diminta agen tersebut sudah dibayarkan. Waktu pemberangkatan juga sudah ditentukan. Hingga kemudian berlayar menuju Australia. Hanya, belum sampai perbatasan antara Indonesia dan Australia di Samudera Hindia, sang nakhoda melarikan diri.

Padahal saat itu di kapal terisi sebanyak 67 orang imigran gelap seperti  dan tidak ada yang mengetahui cara mengemudi kapal. Setelah terombang-ambing di lautan, duabelas orang di antaranya meninggal karena kelaparan dan kekurangan cairan.
Hingga akhirnya perahu yang ditumpanginya ditemukan pihak kepolisian dan ditampung di Rudenim Denpasar.

"Saya sedang menunggu proses dari UNHCR (Badan PBB untuk masalah pengungsian). Saya berharap dapat tinggal di Australia. Keluarga di sana sudah bisa bekerja dan mendapat kewarganegaraan," ucapnya sambil menggendong anak kelimanya yang berusia 1 bulan 2 hari ini.
Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id