Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

Friday, December 23, 2016

Bagaimana Cara Wanita Bersedekah?

Bagaimana wanita bisa bersedekah, sedang mayoritas mereka adalah ibu rumah tangga dan mereka juga tidak punya gaji atau gaji tidak seberapa untuk disedekahkan?

Ketika seorang wanita mendengar tentang keutamaan sedekah, tentu wanita itu merasa perih dan berandai seraya berkata: "Bagaimana, sedangkan aku tak memiliki uang?"

Kendati demikian, para segenap wanita diperintahkan untuk bersedekah.

Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai segenap wanita, bersedekahlah, dan perbanyaklah istighfar, sebab aku melihat kalian sebagian mayoritas penghuni neraka."

Dan sabda beliau itu tentu akan menambah khawatir dan rasa takut pada diri wanita.

Dan bagaimana solusinya?

Sebenarnya mudah, sesungguhnya karunia dan kemurahan Allah swt begitu luas dan tiada henti. Dia menjadikan sedekah bukan hanya sebatas harta. Namun, setiap pintu kebaikan adalah sedekah.

Berikut contoh-contoh yang menunjukkan bahwa sedekah itu beranekaragam:
  1. Setiap tasbih dan tahmid adalah sedekah.
  2. Setiap takbir dan tahlil adalah sedekah.
  3. Amar ma'rufnahimunkar (menganjurkan yang baik dan mencegah yang buruk) adalah sedekah.
  4. Senyum wanita kepada suami dan anak-anaknya, serta kepada sesama kaum muslimat adalah sedekah.
  5. Dua rakaat dhuha menyamai 360 sedekah.
  6. Menahan diri dari keinginan untuk berbuat buruk, itupun sedekah.
  7. Singkirkanlah setiap bentuk gangguan yang dapat mencelakakan orang di jalan, itupun sedekah.
  8. Mengucapkanlah salam kepada siapa saja yang ditemui, itupun sedekah.
  9. Berilah makan burung atau binatang lainnya atau manusia, itupun sedekah.
  10. Memuliakanlah tamu di rumah yang melebihi 3 hari, itupun sedekah.
  11. Berusahalah menolong dan membantu orang lain, baik dengan materi maupun non materi, itupun sedekah.
  12. Tuntutlah ilmu agama, ajarkan dan sebarkan, baik dengan cara mendengar, membaca, atau menulis sesuai kemampuan, itupun sedekah.
  13. Memberi seteguk air untuk orang yang haus adalah sedekah.

Share:

Friday, September 16, 2016

Tanda-Tanda Datangnya Hari Kiamat

Sebelum hari kiamat itu benar-benar datang dan terjadi, maka akan terdapat tanda-tanda yang berupa berbagai macam peristiwa dan kejadian. Adapun tanda-tanda akan terjadinya kiamat itu sendiri terdiri dari 2 kelompok.

Tanda-tanda kecil datangnya hari kiamat.
Yang pertama adalah merupakan tanda-tanda kecil, yaitu menandakan sekalipun saat datangnya hari kiamat sudah dekat, tapi masih agak lama juga. Tanda-tanda kecil ini diantaranya sudah nampak kita saksikan dan kita alami sekarang.

Hal ini telah nyata disebutkan dengan tegas di dalam sebuah Hadits, bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad saw. keluar di hadapan orang banyak, lalu beliau didatangi malaikat Jibril seraya Jibril berkata: "Wahai Rasulullah, kapan saat datangnya hari kiamat?" Rasulullah menjawab: "Orang-orang yang ditanya itu tentunya tidak lebih mengerti dari orang yang bertanya". Namun demikian saya akan memberitahukan kepada anda tentang tanda-tandanya, yaitu;
    • Apabila perempuan budak telah melahirkan tuannya, itulah setengah dari tanda-tandanya; jika orang-orang yang telanjang kaki juga telanjang tubuhnya serta pekerjaannya pengembala kambing tiba-tiba menjadi kepala-kepala orang banyak, itu juga setengah dari tanda-tandanya; dan apabila pengembala kambing itu bermegah-megah di dalam gedung-gedung besar, itulah setengah dari tanda-tandanya. (HR. Ibnu Abi Syaibah dari Abi Hurairah)
Dalam hadits lain yang diberitakan oleh Anas ra. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda:
    • Bahwasanya setengah dari tanda-tanda hari kiamat ialah: ilmu diangkat; tampaknya kebodohan; perzinaan tersebar luas; khamr (arak ~ minuman keras) diminum (dengan leluasa bahkan sebagai kebanggaan); orang laki-laki pada pergi (banyak laki-laki yang mati dan bayi laki-laki sangat sedikit yang lahir); kaum wanita banyak jumlahnya, sehingga dalam 50 wanita hanya ada seorang pria.
Dari pengertian kedua hadits tersebut memberikan pengertian bahwa diantara tanda-tanda kecil yang menandakan akan datangnya dan terjadinya hari kiamat adalah:
  1. Seorang hamba sahaya perempuan dikawini tuannya.
  2. Orang-orang miskin dan pekerjaanya mengembala kambing tiba-tiba menjadi para pemimpin.
  3. Para pengembala pada hidup bermegah-megahan di gedung-gedung basar dan tinggi.
  4. Ilmu agama sudak tidak dianggap penting lagi.
  5. Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin resmi untuk didirikan tempat pelacuran/perzinaan dari masing-masing pemerintah yang bersangkutan.
  6. Segala minuman keras seperti khamr (arak) bisa diminum dengan leluasa dan bebas, peminumnya sudah tidak mengenal dosa, bahkan menjadi suatu kebanggaan.
  7. Jumlah laki-laki lebih sedikit karena sedikitnya bayi laki-laki yang dilahirkan dan banyak kaum laki-laki yang mati, sehingga jumlah wanita melebihi kaum laki-laki dengan perbandingan 50 banding 1.
Tanda-tanda besar datangnya hari kiamat.
Yang kedua adalah merupakan tanda-tanda yang besar. Jadi sesudah adanya tanda-tanda tersebut, maka hari kiamat sudah sangat dekat sekali datangnya. Maka di saat itulah akan terjadi berbagai macam peristiwa dan kejadian serta perubahan-perubahan yang sangat besar seperti peredaran alam sudah berubah.

Inilah tanda-tanda besar menjelang hari kiamat:
  1. Matahari terbit dan muncul dari arah barat.
  2. Adanya binatang ajaib yang muncul, binatang itu dapat berbicara (lihat surat An-Nahl ayat 82).
  3. Keluarnya Imam Mahdi.
  4. Keluarnya Dajjal.
  5. Keluarnya bangsa Ya'juj Ma'juj.
  6. Turunya Nabi Isa as.
  7. Keluarnya asap.
  8. Rusaknya Ka'bah.
  9. Lenyapnya Al-Quran dari Mushaf.
  10. Seluruh manusia di dunia menjadi kafir semuanya.

Share:

Kapan Datangnya Hari Kiamat?

Pertanyaan tentang kapan datangnya hari kiamat itu? Adalah sama halnya dengan pertanyaan kapan kita akan mati?
Setiap orang pasti tidak tahu kapan maut akan datang kepada dirinya. Masih lamakah, atau sudah dekatkah, Hari apa, jam berapa, dimana? Semua orang pasti tidak tahu. Begitu juga halnya dengan kapan datangnya hari kiamat. Berapa hari lagi?, Berapa minggu lagi? Berapa bulan lagi? Berapa tahun lagi? Atau berapa abad lagi? Tak seorangpun tidak ada yang tahu. Yang mengetahui kapan akan datangnya hari kiamat hanya Allah semata.

Mati adalah sesuatu hal yang berkaitan erat dengan diri kita. Tapi kita sendiri sama sekali tidak mengetahuinya, kapan hari apa, jam berapa, tanggal berapa, dimana dan tahun berapa kita akan mati. Walaupun demikian kita mutlak mempercayai bahwa diri kita pasti akan mati.
Apalagi persoalan kapan datangnya hari kiamat, siapapun tidak ada yang tahu. Sedangkan Rasulullah saw, pernah ditanya para sahabat tentang datangnya hari kiamat itu kapan, beliau juga tidak tahu.

Persoalan datangnya hari kiamat itu bukan urusan manusia, bukan urusan Nabi dan Rasul dan bukan urusan Malaikat sekalipun. Tapi pengetahuan datangnya hari kiamat adalah urusan Allah, untuk itu kita tidak perlu mempersoalkannya sampai bertele-tele. Sedangkan yang mutlak melekat dengan diri kita sendiri, yaitu maut, kita sendiri tidak akan pernah bisa mengetahuinya.

Persoalan tentang hari kiamat Allah swt, telah menjelaskan dengan tegas di dalam Al-Quran sebagaimana Firman-Nya dalam surat: Al-A'raaf 187, Al-Ahzab 63, Luqman 34, Fush-Shilat 47, Al-Anbiya' 1, dan Al-Qamar 1.

Dimana dalam Firman Allah yang tersebut di atas, memberikan pengertian kepada kita, bahwa:
  1. Para manusia (sahabat) bertanya kepada Nabi Muhammad saw. tentang hari kiamat.
  2. Nabi Muhammad saw. memberikan jawaban, bahwa persoalan datangnya hari kiamat adalah dalam pengetahuan Allah sendiri.
  3. Siapapun tidak dapat menjelaskan kedatangannya, hingga hari kiamat itu sendiri datang.
  4. Huru-hara hari kiamat itu amat berat sekali bagi seluruh makhluk di langit dan di bumi.
  5. Hari kiamat itu akan datang secara mendadak dan tiba-tiba.
  6. Boleh jadi kiamat sudah dekat waktunya dan hampir datang.

Share:

Monday, September 12, 2016

Puasa Sunnah Dalam Agama Islam

Selain berpuasa di bulan Ramadan, ajaran agama Islam juga menganjurkan kepada umatnya untuk berpuasa pada hari-hari biasa atau bukan di bulan Ramadhan. Berbeda dengan puasa di bulan Ramadhan yang hukumnya wajib dilaksanakan, maka puasa di luar bulan Ramadhan hukumnya sunnah, yang artinya berpahala ketika dikerjakan dan tidak berdosa apabila tidak melaksanakannya.

Puasa sunnah sebaiknya dilakukan pada hari-hari yang telah ditentukan, hal ini berkenaan dengan istilah puasa itu sendiri.

Berikut ini adalah bermacam puasa sunnah yang dapat dilakukan sesuai dengan hari-hari yang ditentukan:

1. Puasa 6 hari di bulan Syawal.
Puasa sunnah ini dilakukan di bulan Syawal selama enam hari, baik itu secara berturut-turut ataupun tidak.
Puasa enam ini dilakukan berdasarkan dari hadist Nabi:
barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim: 1164 )
Adapun sebab mengapa Rasulullah menyamakannya dengan puasa setahun lamanya, telah disebutkan oleh Imam Nawawi bahwa beliau berkata:
berkata para ulama: sesungguhnya amalan tersebut sama kedudukannya dengan puasa sepanjang tahun, sebab satu kebaikannya nilainya sama dengan sepuluh kali lipat, maka bulan Ramadhan sama seperti 10 bulan, dan enam hari sama seperti dua bulan.” (Syarah Nawawi:8/56)

2. Puasa Hari Arafah
Puasa sunnah ini dilakukan pada hari ke-9 bulan di bulan Dzuhijjah.
Puasa hari Arafah ini dikenal dengan keutamaannya yaitu: "akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang." (HR. Muslim). Yang dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.

3. Puasa Nabi Daud
Puasa sunnah ini adalah puasa yang dilakukan oleh nabi Daud. Puasa ini dilaksanakan secara berselang hari, satu hari puasa, satu hari tidak.
Berdasarkan hadits yang datang dari Abdullah bin Amr bin ‘Al-Ash bahwa Rasulullah bersabda:
“Puasa yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah puasa Daud, beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan shalat yang paling dicintai Allah adalah shalatnya Dawud, beliau tidur dipertengahan malam, lalu bangun (shalat) pada sepertiga malam, dan tidur pada seperenamnya.” (HR.Bukhari :3238,dan Muslim:1159)

4. Puasa Senin dan Kamis
Puasa sunnah ini dilakukan pada setiap hari Senin dan Kamis.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Lalu ada yang bertanya: sesungguhnya engkau senantiasa berpuasa pada hari Senin dan Kamis? Beliau menjawab:
Dibuka pintu-pintu surga pada hari Senin dan Kamis, lalu diampuni (dosa) setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali dua orang yang saling bertikai, dikatakan: biarkan mereka berdua sampai keduanya berbaikan.” (HR.Tirmidzi (2023),Ibnu Majah (1740),dan dishahihkan Al-Albani dalam shahih Tirmidzi dan Ibnu Majah)

5. Puasa 3 hari dalam sebulan
Berdasarkan hadits Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah berkata kepadanya:
Dan sesungguhnya cukup bagimu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, karena sesungguhnya bagimu pada setiap kebaikan mendapat sepuluh kali semisalnya, maka itu sama dengan berpuasa setahun penuh.” (HR.Bukhari:1874,Muslim:1159)

6. Puasa di bulan Muharam
Puasa sunnah ini dilakukan di bulan Muharam dan yang paling diutamakan adalah pada tanggal 10 Muharam yang dikenal sebagai hari Asyura.
Dalam riwayat Muslim dari hadits Abu Qatadah bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura,maka beliau menjawab:
Menghapus dosa setahun yang telah lalu.” (HR.Muslim:1162)

7. Puasa di bulan Sya'ban.
Bulan selain bulan Ramadhan yang dianjurkan memperbanyak puasa adalah di bulan Sya’ban. Berdasarkan hadits Aisyah bahwa beliau berkata:
Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak dari bulan Sya’ban,” (HR.Bukhari:1868)

Tanpa disadari atau tidak, begitulah cara Islam untuk menjaga umatnya untuk selalu melaksanakan kehidupan ini dengan baik dan dalam keadaan selalu bertaqwa kepada Allah Swt. Karena dengan melakukan puasa sunnah seperti yang dianjurkan di atas, maka dapat dibayangkan bahwa umat Islam yang melaksanakan tentu hari-harinya diisi dengan beribadah karena ia dalam kondisi berpuasa.

Share:

Monday, July 25, 2016

Jalan Untuk Mendapatkan Kebahagiaan Di Dunia

Agama Islam tidak semata menyuruh umat muslim hanya kerjanya beribadah untuk akhirat saja. Agama Islam tidak melarang umat manusia untuk mendapatkan hidup yang bahagia di dunia ini. Bahkan ajaran agama Islam memberikan petunjuk atau jalan bagaimana supaya hidup bahagia di dunia dan dapat dinikmati oleh kaum muslimin.

Adapun petunjuk atau jalan yang dianjurkan agama Islam kepada umatnya untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dapat diraih dengan cara berikut:
  1. Ilmu
  2. Ibadah
  3. Rezeki yang halal
  4. Sabar
  5. Bersyukur

1. Ilmu
Untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia, Islam menyuruh umatnya untuk menuntut ilmu atau belajar. Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang maka ia akan bisa mendapat pekerjaan berdasarkan ilmu yang ia miliki itu. Semakin pandai atau semakin banyak ilmu seseorang maka akan semakin mudah baginya untuk mendapatkan pekerjaan. Tentu ini akan bisa membuat hidupnya akan bahagia dari hasil pekerjaannya itu bisa membiayai segala kebutuhan hidupnya.

2. Ibadah
Ketika seseorang telah berilmu dan berpengetahuan yang luas, diharapkan ia akan semakin rajin pula beribadah.
Dengan ilmu pengetahuan mengenai agama yang ia miliki, tentu ia mengetahui betapa sengsaranya hidup di neraka nanti dan begitu senangnya hidup di surga. Dengan demikian ia akan semakin rajin beribadah untuk bisa menjadi penghuni surga. Dan ketika beribadah tersebut ia akan mendapatkan ketentraman jiwa, dan ketentraman jiwa itu adalah sebuah kebahagiaan yang dinikmati di dunia.

3. Rezeki Yang Halal
Cara untuk mendapatkan hidup yang bahagia di dunia adalah dengan cara mencari rezeki yang halal.
Ketika seseorang mencari rezeki dengan cara yang tidak halal maka ia tidak akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya di dunia.
Misalnya:
Ketika seorang koruptor yang tertangkap dan kemudian dimasukkan dalam penjara. Maka jelas terlihat bahwa ia sudah tidak mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia.

4. Sabar
Jalan lain yang diajarkan oleh agama Islam kepada umatnya adalah Sabar. Bersabar ketika mendapat cobaan. Apabila seseorang bisa bersabar ketika menghadapi cobaan maka dipastikan ia akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia ini.

5. Bersyukur
Jalan yang terakhir yang dianjurkan dalam agama Islam untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia adalah dengan cara bersyukur.
Bersyukur ketika mendapat rezeki yang diberikan Allah swt dan selalu bersyukur karena telah diberi rahmat olehNya.
Apakah anda tidak merasa bahagia ketika anda telah bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan kehidupan yang serba berkecukupan kepada anda?

Share:

Friday, July 22, 2016

4 Hal Yang Diserukan Nabi Kepada Manusia

Setelah kejadian di dalam Gua Hira, Muhammad saw telah resmi menjadi Nabi dan Rasul Allah maka Nabi Muhammad saw. mulai menjalankan tugas kenabiannya. Beliau menyerukan beberapa hal kepada kaum atau umatnya.

Adapun yang diserukan Nabi Muhammad saw. kepada umat manusia adalah:
  1. Mengesakan Allah (tauhid) mutlak.
  2. Mempercayai adanya kehidupan Akhirat.
  3. Pembersihan jiwa.
  4. Memelihara kehidupan masyarakat Islam
1. Mengesakan Allah (tauhid) mutlak.
Manusia bukanlah budak/hamba apapun di buni atau langit, karena semua yang ada di bumi dan langit adalah makhluk ciptaan Allah, rendah dan kecil di hadapan Allah dan tunduk kepada ketentuan hukumNya. Diserukan kepada manusia untuk sadar bahwa antara Allah dan manusia tidak ada pihak ketiga / sekutu / pembantu / perantara. Setiap manusia berhak berhubungan langsung dengan Tuhannya tanpa memerlukan patung-patung. Manusia-manusia yang dijadikan sesembahan oleh agama lain dikembalikan kepada kedudukannya semula. Sebagai manusia mereka bukan lain adalah hamba-hamba Allah yang menciptakan mereka. Hubungan-hubungan individual dan sosial ditegakkan atas dasar prinsip mengesakan (tauhid) Allah secara sempurna.

2. Mempercayai adanya kehidupan Akhirat.
Pada suatu saat akan tiba saat yang tidak diragukan lagi, dimana semua manusia akan dihadapkan pada Tuhannya. Pada hari itu hanya tersedia 2 tempat: Surga tempat orang-orang yang saleh bergembira dan beristirahat, atau Neraka tempat orang-orang jahat menderita kepedihan dan kesedihan.
Ingat kepada kehidupan akhirat dalam setiap perbuatan akan dihitung. Seorang muslim akan menyadari bahwa hari-hari yang silih berganti, pada suatu saat akan berhenti dan dirinya akan kembali pada Tuhannya.

3. Pembersihan Jiwa.
Jalankanlah ibadah Allah dengan meninggalkan urusan-urusan lain. Janganlah menyekutukan sesuatu dengan Dia. Berbuat baiklah terhadap kedua orang tua. Jangan bunuh anak-anak karena miskin.


4. Memelihara kehidupan masyarakat Islam
Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) diwajibkan dalam bentuk membela orang yangteraniaya. Abu Bakar selalu menolong orang muslim yang lemah yang disiksa tanpa menghitung-hitung tenaga dan harta. Itulah kewajiban individu terhadap masyarakat

Itulah seruan yang disampaikan Nabi Muhammad saw kepada umat manusia pada masa itu. Sehingga bisa dikatakan, seandainya yang dibawa oleh Muhammad saw. itu bukan suatu agama, itu tetap baik bagi perangai manusia.

Share:

Thursday, July 21, 2016

Kisah Tentang Kejadian Di Gua Hira

Menginjak usia 40 tahun, pandangan, pengamatan dan perenungan tentang kehidupan yang terus-menerus dilakukan Muhammad saw. membuat beliau semakin berbeda dan terpisah pola pikiran dengan kaumnya. Hal itu yang menyebabkan beliau sering menyendiri. Kisah tentang Muhammad pada usia ini banyak dikenal dengan peristiwa kejadian di Gua Hira.

Kebiasaan setiap tahun Muhammad saw meninggalkan Makkah untuk menghabiskan bulan Ramadhan menyendiri di dalam Gua Hira, yaitu sebuah goa yang berada beberapa mil dari Makkah dan jauh dari daerah yang ramai dan terletak di puncak bukit.
Di dalam gua yang sunyi dan hening itulah Muhammad saw bersembah sujud, mengasah hati, menjernihkan roh dan jiwa, mendekatkan diri dari kebenaran dan menjauhkan diri dari kebatilan dengan segala kemampuan dan kesanggupannya.
Sampailah pada suatu ketika dimana beliau melihat sebuah cahaya terang namun tidak menyilaukan mata. Kemudian beliau mendengar suara (malaikat) berkata: "Bacalah..." Beliau menjawab: "Aku tidak dapat membaca." Malaikat itu mengulang-ulang perintahnya sambil membekap beliau sampai-sampai sesak nafasnya. Dan beliaupun mengulang-ulang jawabannya. Inilah yang kemudian dikenal menjadi ayat-ayat Al-Quran yang turun pertama kali.

Setelah peristiwa itu dengan badan yang gemetar, Muhammad saw pulang dan sesampai di rumah beliau minta diselimutkan oleh istrinya Sitti Khadijah. Dan kemudian setelah tenang perasaannya belaiupun menceritakan tentang apa yang dialaminya di dalam Gua Hira dan merasa khawatir akan terjadi sesuatu pada diri beliau. Sitti Khadijah menanggapi cerita yang belaiu sampaikan dan mengatakan bahwa beliau tidak perlu mengkhawatirkan itu.

Beberapa waktu setelah kejadian di Gua Hira itu, Sitti Khadijah mengajak Muhammad saw. pergi menemui Waraqah bin Naufal, salah seorang anak paman Sitti Khadijah. Kepada Waraqah bin Naufal, Muhammad menceritakan kejadian yang dialaminya dalam Gua Hira itu. Waraqah berkata: "Itulah malaikat yang diturunkan Allah kepada Musa ... Alangkah bahagianya seandainya aku masih muda...! Alangkah gembiranya seandainya aku masih hidup pada saat anda diusir dari kaum anda...! Beliaupun bertanya: "Apakah mereka akan mengusir aku?" Waraqah menyahut: "Ya. Belum pernah ada orang datang membawa seperti yang anda bawa itu yang tidak dimusuhi. Seandainya kelak aku masih hidup dan mengalami saat kenabian anda, pasti anda kubantu sekuat-kuatnya."

Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id