Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

Friday, June 7, 2013

Myanmar Penjarakan 7 Muslim Hingga 28 Tahun Karena Terlibat Kerusuhan Meiktila

Myanmar Penjarakan 7 Muslim Hingga 28 Tahun Karena Terlibat Kerusuhan Meiktila

DETIK ISLAMI NEWS - Sebagaimana diberitakan oleh AFP, Myanmar pada Selasa menjatuhi hukuman terhadap tujuh Muslim dengan hukuman penjara antara dua hingga 28 tahun sehubungan dengan terjadinya kekerasan bernuansa agama di bulan Maret yang menyebabkan kiri puluhan orang tewas, kata seorang pejabat pengadilan.
Para terdakwa, yang terhindar dari hukuman mati, dituduh membunuh seorang biksu Buddha di pusat kota Meiktila yang memicu kerusuhan di seluruh wilayah itu, yang sebagian besar mentargetkan Muslim.

Para tersangka dipenjara atas tuduhan pembunuhan, menghasut pembunuhan, pembakaran dan merusak barang milik umum, kata pengacara Ye Aung Myint kepada AFP melalui telepon dari Meiktila.
Tersangka utama menerima hukuman penjara seumur hidup – yakni setara dengan 20 tahun penjara – dan empat tahun tambahan untuk tuduhan lainnya, katanya.
Salah satu kaki tangannya diganjar 10 tahun untuk tuduhan pembunuhan, dan 18 tahun untuk kejahatan lain, termasuk membakar dan merusak harta milik umum.


Sejauh ini tidak ada orang beragama Buddha yang dihukum sehubungan dengan kerusuhan di Meiktila itu, tapi Ye Aung Myint bersikeras bahwa kedua belah pihak diperlakukan sama.
“Kami menghukum orang sesuai hukum dan berdasarkan bukti yang diajukan di persidangan. Kami tidak punya prasangka sama sekali berdasarkan agamanya,” katanya.
Sebanyak 87 orang telah ditangkap di daerah Meiktila termasuk sekitar 38 umat Buddha, katanya.
Beberapa biksu yang terlibat dalam bentrokan, sementara yang lain telah memimpin kampanye nasionalis yang  menyerukan untuk memboikot toko-toko milik Muslim.
Presiden Thein Sein, yang mengirim tentara untuk memulihkan ketertiban umum, telah berjanji untuk bertindak keras terhadap dalang yang berada dibalik kekerasan itu, yang dikaitkan dengan “oportunis politik dan ekstremis agama”.

Sebuah kelompok  HAM yang merupakan Asosiasi Dokter untuk Hak Asasi Manusia merilis sebuah laporan tentang “kekerasan mengerikan” dalam tragedi Meiktila yang menargetkan Muslim.
Kelompok HAM ini mengutip para saksi mata yang menggambarkan segerombolan orang Buddha – termasuk para biksu yang dibantu oleh pasukan keamanan – memburu dan membunuh sedikitnya 20 anak-anak dan empat guru sebuah sekolah Muslim dan melukai banyak orang lagi.
Para saksi mengaku pernah melihat seorang siswa dipenggal lehernya dan lainnya yang dibakar, kata kelompok yang berbasis di AS itu, yang bertujuan menggunakan obat-obatan dan ilmu pengetahuan untuk menghentikan pelanggaran HAM.

“Anak-anak dan orang dewasa yang tidak berdosa dipermalukan, dipukuli, dan dibunuh dimana pelakukanya tidak dihukum sama sekali, yang – jika tidak ditangani – hanya akan menimbulkan pelanggaran HAM yang lebih lanjut,” kata penulis laporan Holly Atkinson, yang juga mengarahkan Program Hak Asasi Manusia di New York.
Share:

Jin Tidak Mengetahui Urusan Ghaib

Jin Tidak Mengetahui Urusan Ghaib


DETIK ISLAMI - ALLAH SWT menundukkan jin-jin kepada Nabi-nya, yaitu Sulaiman as. Pada waktu Nabi Sulaiman meninggal, beliau masih dalam keadaan berdiri (bersandar pada tongkat) sampai hewan-hewan di bumi yang melata (rayap) memakan tongkat Nabi Sulaiman.

Semua itu terjadi dan jin tidak tahu akan meninggalnya Nabi Sulaiman. Oleh karena itu, Allah berfirman: “Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib, tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS. Saba’ [34] : 14).

Dahulu, jin-jin mencuri berita dari langit, kemudian pada saat Rasulullah diutus menjadi Rasul, penjagaan terhadap langit diperketat, dan sedikit sekali jin-jin yang dapat menguping atau mencuri berita setelah itu, maka dari itu, salah besarlah anggapan bahwa jin-jin dan orang-orang yang datang kepada jin, yang terdiri dari dukun dan paranormal, mengetahui hal yang gaib.


Allah berfirman: “(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (QS. Al-Jin [72] : 26-27) dan Allah berfirman: “Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah.” (QS. An-Naml [27] : 65)

Ayat- ayat lain yang menyebutkan tentang hal ini ada banyak sekali. Tidak diperbolehkan menanyai atau membenarkan ucapan mereka (para dukun) dalam memberikan komentar tentang hal gaib.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Barangsiapa mendatangi seorang dukun, kemudian menanyainya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari.”

Adapun menanyai dukun atau paranormal dengan tujuan menguji mereka, maka hukumnya adalah boleh. Dasarnya, Nabi Muhammad Saw pernah bertanya kepada Ibnu Shayyad, “Tahukah engkau apa yang mendatangimu?” ia menjawab, “Telah datang kepadaku orang yang jujur dan pembohong.” Beliau bertanya lagi, “Apa yang engkau lihat?” ia menjawab, “Aku melihat singgasana yang berada di atas air.” Rasulullah bersabda lagi, “Sesungguhnya aku menyembunyikan sesuatu terhadap dirimu.” Ia menukas, “Weleh-weleh.” Rasulullah bersabda, “Enyahlah engkau! Kau tidak akan bisa melampaui batas kemampuanmu. Engkau termasuk saudara para dukun.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Para dukun adalah utusan para setan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Taimiyah bahwa terkadang ucapan para dukun adalah benar, dan inilah yang terkadang digunakan untuk mempengaruhi seseorang.
Kebenaran mereka terkadang disebabkan oleh ucapan mereka yang bersifat umum dan global seperti, “Akan terjadi sebuah kejutan terhadapmu.” Lalu tidak lama kemudian terjadilah kejutan terhadap orang tersebut.

Kebenaran mereka terkadang berasal dari firasat dan usaha menghubungkan muqaddimah (sebab) dengan natijah (akibat) dan lain sebagainya. Kalimat-kalimat yang benar tersebut (yang diucapkan oleh dukun) berasal dari kabar langit yang telah dicuri oleh jin.

Dalam Shahiih Al-Bukhari dan Muslim serta Musnad Ahmad, diriwayatkan bahwa Aisyah ra berkata, “Rasulullah pernah ditanya oleh beberapa sahabat tentang perihal para dukun, kemudian Rasulullah menjawab. “Mereka bukanlah apa-apa.” Setelah itu, mereka berkata, “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya mereka (dukun-dukun) itu mengatakan sesuatu yang benar (terjadi).” Rasulullah menjawab, “Kalimat yang benar tersebut adalah kalimat yang dicuri oleh jin, kemudian jin membisikkannya ke telinga teman-temannya (para dukun), dan mereka mencampurkan ke dalam kalimat tersebut lebih dari seratus kebohongan.”

Manusia adalah (makhluk) yang mudah lupa, sehingga ia melupakan seratus kebohongan dan hanya ingat satu kebenaran ucapan dukun.
Terkadang, dukun mengatakan begini-begini, kemudian terjadilah sebagaimana yang ia katakan. Betapa banyaknya pengakuan mengetahui hal yang gaib di zaman kita sekarang ini berasal dari orang-orang yang dipermainkan oleh setan.

Yang wajib bagi kita adalah menghilangkan kesesatan ini dan menjelaskan kebenaran kepada mereka (para dukun), serta mencegah mereka menyebarkan takhayul mereka di berbagai surat kabar dan majalah, guna menghentikan kebatilan mereka serta menolak kejelekan dan kerusakan, sesuai dengan kemampuan kita.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan, “Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan menggunakan tangannya, dan apabila tidak mampu maka dengan hatinya, dan hal [yang terakhir] ini adalah selemah-lemahnya iman.
Dalam kitab As-Sunan, ada hadits Abu Bakar Ash-Shidiq ra dari Nabi Muhammad Saw bahwasanya beliau bersabda, “Sesungguhnya apabila manusia melihat kemungkaran, dan mereka tidak mengubah atau menindaknya, maka kepada mereka semua tanpa kecuali, niscaya Allah akan segera menimpakan akibat atau siksa lantaran kemungkaran tersebut.” []
________
Diasuh oleh Oleh: Yudhistira Adi Maulana, Penggagas rumah sehat Bekam Ruqyah Centre Purwakarta yang berasaskan pengobatan Thibbunnabawi. Alamat: Jl. Veteran No. 106, Kebon Kolot Purwakarta, Jawa Barat, Telf. 0264-205794. Untuk pertanyaan bisa melalui SMS 0817 920 7630 atau PIN BB  26A D4A 15.
Share:

Motif Kelompok Yahudi Di Balik Penghargaan Toleransi Untuk SBY

DETIK ISLAMI NEWS - KAMIS, 30/5/2013 lalu mungkin menjadi sejarah tak terlupakan bagi Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden RI meraih  penghargaan pertama kalinya dari The Appeal of Conscience Foundation (AFC). Lembaga yang mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antarkepercayaan itu memberikan penghargaan Negarawan Dunia kepada SBY karena dinilai mampu membina toleransi beragama di Indonesia.

Namun menariknya, meski dinisbatkan sebagai Presiden yang dapat membina toleransi, penghargaan itu justru ditolak oleh kelompok-kelompok liberal dan minoritas yang selama ini concern menyuarakan ‘Toleransi Beragama’. Mereka menilai kelompok-kelompok seperti Ahmadiyah dan Syiah yang sudah difatwa sesat masih sulit menjalan keyakinannya.


“SBY tidak pernah melindungi kelompok yang menjadi korban kekerasan seperti dalam kasus Ahmadiyah dan Syiah yang dicap sesat oleh kelompok aliran keras. Presiden SBY tidak melakukan dan mengatakan apa-apa untuk melindungi mereka,” jelas Franz Magnis Suseno dalam surat protesnya kepada ACF.
Senada dengan Franz Magnis, penghargaan World Statement Award untuk Presiden SBY juga digugat oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (KBB) dan Solidaritas Korban Pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (Sobat KBB).

Koalisi ini terdiri dari para tokoh agama, aktivis, dan tokoh masyarakat, di antaranya Romo Benny Soesatyo (Pemuka Agama Kristiani), Jalaluddin Rachmat (Tokoh Syiah) Siti Musdah Mulia (Feminis), Hendardi (Setara Institute), Todung Mulya Lubis (Praktisi Hukum), Alissa Wahid (Ketua Wahid Institute), Adnan Buyung Nasution (Praktisi Hukum), dan lain sebagainya.

Ketua Setara Institute Hendardi dalam pernyataan resminya mengatakan tampaknya ACF tidak mengetahui kondisi Tanah Air yang penuh tragedi diskriminasi dan kekerasan.
“Indonesia tengah mendapat ancaman dengan hadirnya kelompok berpandangan sempit dan ekstrim. Jumlahnya memang tidak seberapa tapi pembiaran atas kelakuan mereka membuat mereka jadi kebal hukum,” kata Hendardi di Jakarta, Kamis (23/5).

Tentu melihat realitas ini, umat Islam harus jeli. Bahwa penolakan kelompok liberal di Indonesia kepada penghargaan toleransi untuk SBY, bukan berarti lembaga ACF bersih dari unsur-unsur liberal dan pluralis.
ACF sendiri didirikan oleh seorang Yahudi tulen bernama Rabbi Arthur Schneier. Pada tahun 1965. Lembaga ini bergerak dalam bidang HAM, kebebasan dan kerukunan antar umat beragama, menggagas kerjasama antarapimpinan umat beragama, penguasa, dan pengusaha di dalam mempromosikan perdamaian, toleransi, dan resolusi berbagai konflik yang terjadi di berbagai belahan bumi. Menurut ACF,‘tindakan kriminal atas nama agama merupakan bentuk kejahatan paling bertentangan dengan agama’ (a crime committed in the name of religion is the greatest crime against religion).
Pasca kejadian 11 Septemberdi AS, ACF mengunggulkan sejumlah tokoh yang dinilai berjasa meredam kekerasan dan ‘terorisme’ dan menggalang ‘toleransi’ dan ‘perdamaian’.
ACF mengutus delegasinya kepada tidak kurang dari 30 negara berjumpa dengan tokoh-tokoh agama dan pemerintah setempat. Di antara negara-negara tersebut ialah Albania, Argentina, Armenia, Bulgaria, RRC, Cuba, Republim Czech, El Salvador, Jerman, Hungaria, India, Indonesia, Irlandia, Jepang, Marocco, Panama, Polandia, Romania, Rusia, Republik Slovakia, Switzerland, Spanyol, Turki, Ukraina, Inggris, negara-negara bekas Yugoslavia.

Rabbi Arthur Schneier, pendiri dan sekaligus Presiden ACF mempunyai reputasi internasional dan dikenal luas sebagai tokoh dialog antar agama sebagaimana propaganda Yahudi selama ini. Ia dilahirkan di Vienna, Austria, tgl 20 Maret 1930, pernah hidup di bawah pendudukan Nazi Budapest selama Perang Dunia II, kemudian ia hijrah ke AS tahun 1947. Tahun lalu sebuah Polling memasukkan namanya salah seorang di antara 100 tokoh berpengaruh di AS.
Rangking Rabbi Yahudi inipun lebih tinggi daripada Presiden Obama dalam polling itu. Pendiri dan sekaligus Presiden ACF beranggotakan tidak kurang dari 40 tokoh dari berbagai agama. Tidak sedikit dari mereka berpaham liberal dan pluralis yang dikenal luas dalam dunia internasional, antara lain Muhtar Kent dan Imam Yahya Hendi yang sehari-hari sebagai Professor Islamic Studies di Georgetown University AS, yang bulan Desember lalu datang ke Indonesia bersama lima Rabbi, empat pendeta, dua pastor, dua muslim termasuk dirinya.

Nama-nama besar lainnya seperti Cardinal Theodore E. McCarrick, Wakil Presiden ACF, di AS pernah menjadi Uskup Agung di Washington, Pastor Joseph A. O’Hare, S.J, juga Wakil Presiden ACF, mantan Presiden Jesuit Fordham University, Cardinal Dr. Christoph Schönborn (Uskup Agung Wina dan pernah diunggulkan menjadi Paus dan juga pernah mengunjungi Indonesia, dan Pastor Daniel L. Flaherty, S.J, yang memimpin America
Tentu dengan reputasi ACF selama ini, kita sangat faham apa maksud pemberian penghargaan ini kepada SBY. Mereka ingin mendorong ‘toleransi beragama’ di Indonesia untuk terus ditingkatkan. Dengan melihat psikologis SBY yang gampak takluk dengan pencitraan, maka program-program untuk menanamkan nilai-nilai pluralisme agama di Indonesia dapat berjalan lebih baik lagi.
Dalam dua tahun kepemimpinan SBY kelompok-kelompok aliran sesat tumbuh subur. Hingga kini meski mendapat penolakan dari umat Islam, Ahmadiyah masih boleh beraktivitas di Indonesia. Bahkan SBY urung untuk mengeluarkan Kepres pembubaran Ahmadiyah.
Yayasan-yayasan Syiah pun tumbuh subur di Indonesia. Bandingkan dengan nasib kelompok Ahlussunnah di Iran. Mereka tertindas dan tidak boleh memiliki Mesjid sendiri. Di Indonesia, kelompok Syiah bebas berkeliaran. Mereka mengadakan kegiatan-kegiatan secara massal dan tidak ditutup-tutupi. Bahkan sebuah lembaga Syiah di Bandung secara terbuka merekrut relawan Jihad Syiah ke Suriah.
Sama halnya dengan geliat Kristen di Indonesia. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah berang di depan 700 ratus pendeta. Dalam sesi tanya jawab ada yang seorang pastor yang bertanya tentang nasib gereja di Yasmin (GKI Yasmin- red.) yang terkatung-katung di Bogor. Kelompok Kristen juga telah membawa kasus ini ke HAM internasional.

Melihat protes dari kalangan Kristen mengenai GKI Yasmin, Jusuf Kalla balik protes “Anda ini sudah punya 56.000 gereja seluruh Indonesia tidak ada masalah, seharusnya berterima kasih, pertumbuhan jumlah gereja lebih besar daripada masjid, kenapa urusan satu gereja ini anda sampai bicara ke seluruh dunia?”
Data Litbang Kemenag menunjukkan pertumbuhan rumah ibadah selama 27 tahun terakhir dipegang oleh Gereja Kristen. Mesjid/mushalah (64,22%), Gereja Kristen (131,30%), Gereja Katolik 152,00%), Wihara Budha (268,09%), dan Pura Hindu (475,25%).

Agak ironi, Islam sebagai agama mayoritas mutlak dianut di negeri ini bukan hanya pertumbuhannya anjlok tetapi juga paling banyak tercekal pembangunannya.Data dari Biro Pusat Statistik (2000-2010) menunjukkan terjadinya penurunan prosentase populasi penganut agama Islam dari 87.91% menjadi 87.21% dan pertambahan populasi penganut agama Kristen dari 5.73% menjadi 6.96%.
Jadi anda mulai faham apa motif di balik penghargaan ini?

Source : http://islampos.com/motif-kelompok-yahudi-di-balik-penghargaan-toleransi-untuk-sby-62042/
Share:

Serangan Bom Di Tunisia Tewaskan Dua Tentara

DETIK ISLAMI NEWS - DUA tentara tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka dalam serangan bom yang menargetkan kendaraan militer di Tunisia.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara militer Tunisia Mokhtar Ben Nasr pada hari Kamis kemarin (6/6/2013), “Pada sekitar 7:45 pagi waktu setempat, dua tentara tewas dan dua lainnya terluka ketika sebuah perangkat bom meledak saat kendaraan mereka melewati daerah Doghra Gunung Chaambi.”
Sebelumnya pada hari Sabtu pekan lalu, tiga tentara terluka dalam serangan serupa di daerah yang sama, yang terletak sebelah barat daya dari ibukota Tunisia.


Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun para pejabat Tunisia menyalahkan kelompok gerilyawan Salafi sebagai pelaku serangan.
Pada tanggal 24 Mei, Perdana Menteri Tunisia Ali Larayedh mengatakan negara telah membuat kemajuan signifikan dalam membongkar sel-sel teroris.

“Ada kemajuan dalam membongkar jaringan teroris. Kami dihadapkan dengan kelompok-kelompok kecil yang mempraktekkan terorisme dan memiliki hubungan dengan pihak teroris,” kata Larayedh.
“Anggota dari gerakan Salafi Tunisia memiliki hubungan dengan kelompok teroris lokal dan asing. Mereka mendorong pemberontakan bersenjata melawan negara melalui kekerasan dan terorisme,” perdana menteri Tunisia itu menambahkan.

Source : http://islampos.com/serangan-bom-di-tunisia-tewaskan-dua-tentara-61994/
Share:

Muhammadiyah Angkat Bicara Terkait Bom Poso

DETIK ISLAMI NEWS - ADANYA bom bunuh diri di halaman Mapolres Poso menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin adalah serangkaian konflik yang terjadi selama ini di wilayah Poso. Hal tersebut ditengarai penanganan terhadap konflik yang terjadi selama ini tidak pernah tuntas dan kurang komprehensif.

Hal tersebut disampaikan Din Syamsuddin setelah menghadiri pembukaan Sekolah Perdamaian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Mahathir Global Peace School (MGPS) di UMY, Bantul, Senin (03/06/2013).

“Aksi bom bunuh diri itu merupakan ekspresi residu atas belum tuntasnya penyelesaian konflik Poso yang terjadi sebelumnya. Konflik yang terjadi tidak diselesaikan secara komprehensif dan tuntas,” jelasnya.
Penyelesaian kasus berbau SARA tersebut diakui Din telah cepat terselesaikan, tetapi masih menyisakan hal-hal yang pada akahirnya tidak dapat dituntaskan, dan peristiwa bom bunuh diri merupakan contoh masih adanya residu yang tersisa dalam penanganan kasus Poso.
“Sampai saat ini masih ada 12 masjid di wilayah itu yang belum bisa kita bangun. Ini residu dari masalah yang ada. Begitupula anak-anak yang menyaksikan keluarganya dibantai, juga tidak ada pendekatan yang baik,” paparnya.

Berkaitan Bom Poso tersebut, Din menilai kurang transparannya penanganan masalah terorisme di Indonesia memberikan andil maraknya kasus-kasus serupa terjadi.
“Bom bunuh diri itu selalu kroco-kroco bukan tokohnya, Kemudian muncul opini yang menyudutkan Islam, ini yang harus diwaspadai,” tegas Din.

Selama ini menurut Din, masyarakat hanya tahu bahwa aktor teror sudah ditangkap, sudah ditembak mati. “Iya meski ada yang ditangkap dalam keadaan hidup, tapi aktor intelektual di balik teroris ini semua siapa? Itu yang gagal diungkap oleh Kepolisian dan Densus 88,” tegasnya.

Tetapi walaupun begitu, Din Syamsuddin menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan, apalagi yang menghilangkan nyawa dan siapapun dia, adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan, ”Saya mengecam setiap bentuk kekerasan pengeboman terhadap siapapun dan oleh siapapun. Kekerasan ini kejahatan kemanusiaan,” ungkapnya.

Source : http://islampos.com/muhammadiyah-angkat-bicara-terkait-bom-poso-62030/
Share:

Sejak Tahun 2000, Satu Anak Palestina Tewas Tiap Tiga Hari

DETIK ISLAMI NEWS - KEMENTERIAN Informasi di Ramallah dikabarkan telah mengungkapkan bahwa 1.518 anak Palestina dibunuh oleh pasukan Israel sejak pecahnya Intifada kedua pada bulan September 2000, sampai dengan bulan April 2013.

Berdasarkan angka itu, setiap tiga hari satu anak Palestina dibunuh oleh Israel selama hampir 13 tahun.
Kementerian menambahkan bahwa sementara jumlah anak terluka oleh Israel sejak awal Intifada Kedua melawan pendudukan Israel kini telah mencapai 6.000 anak.


“Hari Internasional untuk Perlindungan Anak, diperingati tiap tanggal 1 Juni. Tapi anak-anak Palestina masih tunduk oleh serangan pasukan Israel dan pemukim Yahudi tiap harinya,” ujar juru bicara kementerian.
Data tahun 2012 menunjukkan tingginya kenaikan jumlah anak yang ditangkap pasukan Israel, belum pernah terjadi sebelumnya. Laporan tersebut menunjukkan bahwa 9.000 warga Palestina berusia di bawah 18 tahun telah ditahan sejak akhir September 2000.

( Source )
Share:

Thursday, June 6, 2013

Akan ada banyak petir ketika mendekati kiamat

DETIK ISLAMI RENUNGAN - Imam Ahmad berkata, "Muhammad bin Mush'ab meriwayatkan kepada kami dari" Imarah dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id al Khudri bahawa Rasulullah SAW bersabda, "Akan ada banyak petir ketika mendekati kiamat. Sehingga seorang lelaki dan suatu kaum berkata, 'Siapakah yang tersambar petir dari kalian pagi ini?' Mereka berkata, 'Telah tersambar petir si fulan dan si fulan "

Al Hafizh Abu Bakar al bazzar mengatakan dalam musnadnya, "Ishaq meriwayatkan kepada kami dari Khalid dari Suhail dari ayahnya Abu Hurairah bahawa Rasulullah SAW bersabda," Tidak akan terjadi kiamat hingga langit menurunkan hujan sampai tidak ada lagi rumah rumah orang orang bandar dan tidak ada pula rumah rumah orang kampung. "


Imam Ahmad
berkata, "Mu'amal meriwayatkan kepada kami dari Himad dari Ali bin Zaid dari Khalid ibnul Huwairits dari Abdullah bin Amru bahawa Rasulullah SAW bersabda," Ayat ayat teruntai dalam sebuah tali, kemudian tali itu putus maka sebagian yang satu mengikuti sebahagian yang lain .
Dalam beberapa tahun terakhir, sebahagian negara akan mengalami hujan yang berterusan, bahkan Arab Saudi pada masa dulu sangat gersang dan jarang hujan pun telah mengalami hujan lebat berhari-hari dan mengakibatkan bencana banjir bahkan salji pun turun di sana, apakah ini salah satu pertandanya? Wallahu alam ...
Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id