Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

Saturday, July 8, 2017

Orang Pelit Dan Perhitungan, Ini Akibatnya...

Pelit dan terlalu perhitungan adalah tipe orang yang selalu dipinggirkan dan selamanya tidak akan memperoleh kebahagiaan.

Mengapa? Sebab dua tipe orang tersebut adalah orang-orang yang selalu dihindari masyarakat di sekitarnya, mereka yang hidup di sekeliling dua orang tersebut tidak akan membantu dan menlong keduanya ketika mendapat musibah dan kesulitan.


Dan ini kabar baik bagi Anda yang memiliki sifat murah hati, tidak pelit dan suka menolong. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Gallup World Poll, mulai dari tahun 2009 hingga 2016, didapatkan bahwa sifat murah hati, tidak pelit untuk memberi, dan penolong, mampu mendatangkan kebahagian dalam diri seseorang.

Jadi, mereka yang masuk dalam kategori orang pelit dan suka perhitungan, bisa jadi tidak pernah merasa bahagia dalam hidupnya.

Hasil jajak pendapat yang dikemukakan dalam American Psychological Association ini, melibatkan sekitar 312.382 responden.

Survei menyimpulkan adanya hubungan positif antara sifat memberi dengan perasaan bahagia dalam hati.

Hasil survei ini ditemukan pada 90% responden meski status dan latar belakang mereka saling berbeda jauh.

Kemudian, hasil serupa juga terlihat pada survei yang pernah diadakan oleh International Canada University.

Survei yang melibatkan kurang lebih 1750 orang tersebut, mengungkapkan bahwa para responden merasa lebih bahagia dan tentram hidupnya setelah mereka menolong dan memberi amal untuk orang lain.

Kesimpulannya, mereka yang rajin beramal mempunyai peluang tinggi untuk menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan. Sebaliknya, mereka yang pelit dan perhitungan, bisa jadi hidup dalam keadaan tidak bahagia.
Share:

Demi Cantik Ala Korea, Wanita Ini Rela Bayar 79.2 Miliar, Lihat Penampilan Barunya


Kecantikan menjadi satu hal yang begitu diimpikan oleh wanita.

Untuk tampil luar biasa dan memikat lawan jenis, apa saja rela dilakukan termasuk mengubah bentuk wajah dan tubuh dengan jalan operasi plastik.

Walau ada beberapa kasus operasi plastik berjalan buruk, tapi tidak membuat ciut kaum hawa untuk melakukannya.

Termasuk yang dilakukan Jenny Dollita Dolana.

Ia begitu terobsesi untuk tampil cantik ala korea.

Bayangkan, demi mencapai ambisinya tersebut ia telah melakukan 15 kali operasi sejak tahun 1998 sampai 2017.

Mungkin predikat ratu operasi plastik cukup pas disandang gadis satu ini.

Betapa tidak, selama 15 kali operasi tersebut Jenny telah menggelontorkan uang sebanyak 79.2 miliar Won (mata uang Korea) dan 7 Juta Baht (mata uang Thailand).

Entah apa yang ada dibenak Jenny. Ia begitu terobsesi untuk tampil cantik ala korea. Bayangkan, demi mencapai ambisinya tersebut ia telah melakukan 15 kali operasi sejak tahun 1998 sampai 2017. Mungkin predikat ratu operasi plastik cukup pas disandang gadis satu ini. Betapa tidak, selama 15 kali operasi tersebut Jenny telah menggelontorkan uang sebanyak 79.2 miliar Won (mata uang Korea) dan 7 Juta Baht (mata uang Thailand). Entah apa yang ada dibenak Jenny.

Obsesinya seperti tak terbendung untuk merubah bentuk tubuhnya menjadi sempurnah. Padahal, wajahnya sebenarnya sudah cukup manis.

Meskipun memang usai melakukan operasi semua orang dibuat bengong melihat perubahannya. Ia seperti artis korea yang begitu imut. Namun bukan hal mudah bagi Jenny untuk melakukan semua pengorbanan tersebut. Ia memerlukan waktu seumur hidup untuk mengumpulkan uang dan melakukan idenya. Dan terbayar ketika melakukan operasi langsung ke Korea dimana sudah banyak terbukti sukses, hasilnya membuat banyak orang iri dengan perubahannya.

Ia melakukan operasi saat berusia 18 tahun dengan mengubah dagu, hidung, botox disuntikan, operasi tulang pipi, laser sedot lemak, alis diangkat dan memperbesar payudara.

Menurut Jenny paling penting sebelum mengambil langkah tersebut yakni keamanan.

"Pilih tempat terbaik. Walau lebih mahal karena keamanan nomor satu," ucap Jenny

Lihat Foto-fotonya

Operasi pertama

Obsesinya seperti tak terbendung untuk merubah bentuk tubuhnya menjadi sempurnah. Padahal, wajahnya sebenarnya sudah cukup manis. Meskipun memang usai melakukan operasi semua orang dibuat bengong melihat perubahannya. Ia seperti artis korea yang begitu imut. Namun bukan hal mudah bagi Jenny untuk melakukan semua pengorbanan tersebut. Ia memerlukan waktu seumur hidup untuk mengumpulkan uang dan melakukan idenya. Dan terbayar ketika melakukan operasi langsung ke Korea dimana sudah banyak terbukti sukses, hasilnya membuat banyak orang iri dengan perubahannya. Ia melakukan operasi saat berusia 18 tahun dengan mengubah dagu, hidung, botox disuntikan, operasi tulang pipi, laser sedot lemak, alis diangkat dan memperbesar payudara. Menurut Jenny paling penting sebelum mengambil langkah tersebut yakni keamanan. "Pilih tempat terbaik. Walau lebih mahal karena keamanan nomor satu," ucap Jenny Lihat Foto-fotonya Operasi pertama

Lihat perubahan Jenny

Share:

Layaknya Kerang Menghimpit Mutiara, Menggenggam Luka Ini Sampai Menghilangkan Entah Kapan


Pernahkah dirimu dicampakkan? Bagaimana rasanya? Mungkin inilah hal yang tepat untuk menggambarkan diri kita bahwa rasa sakit itu, meskipun sulit haruslah tetap kita genggam sendiri.

Untukmu yang mungkin pernah atau malah saat ini tengah merasakan sakit karena dicampakkan oleh orang yang engkau sayangi. Bersabarlah, dan ketahui bahwa dirimu bukan satu-satunya orang yang pernah berkorban kemudian dibalas dengan lemparan luka. Seperti pada kisah berikut ini, dimana ada seseorang yang ingin menjadikan kita semua lebih mengerti, bahwa cinta, sakit, luka dan kesadaran mempunyai korelasi tertentu.


Karena seperti inilah rasanya dicampakkan.

Kau berdiri di pojokan jalan, diabaikan seperti kulit pisang yang dibuang sembarang. Orang-orang berlalu–lalang di sekitarmu tanpa menyadari kau betul-betul ada. Tanpa tahu kau sungguh-sungguh nyata. Tak ada yang benar-benar peduli pada apapun penderitaannmu. Atau tumpahan airmatamu. Kau sudah berupaya memantaskan diri. Mendinginkan kepalamu. Melapangkan hatimu. Menarik ujung-ujung bibirmu. Tapi tak ada satu pun yang terjadi padamu. Kecuali, kau kebasahan di dalam hujan.

Dulu aku pikir aku takkan pernah dicampakkan.

Ya. Dulu.

Tetapi segala sesuatu selalu berbeda dari waktu ke waktu. Dan kali ini, hal yang tak pernah kubayangkan akan terjadi, akhirnya terjadi.

Aku menatap langit. Ini hujan atau air mata? Bukankah tadi langitnya biru? Aku ingin tahu mengapa kini begitu gulita.

Hujan itu terus menetes kian lama kian deras tanpa memperdulikan pertanyaanku. Baiklah, sekarang hujan pun ikut mencampakkanku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali meringkuk menatap tanah menyesali semua yang terjadi.

Lama kelamaan, hujan yang kubenci ini seperti berteman denganku. Ia menyirami segala kesedihanku, menemani dengan kesejukannya yang menembus tulang.

Setelah merasa cukup kedinginan, aku beringsut berjalan menuju rumah. Aku menyusuri trotar dengan genangan kecil sembari merunduk bersama kesedihan dan lara.

Seorang sopir taksi, memelankan laju mobilnya tepat di sebelahku. Aku memandangnya sekilas, ia menawarkan untuk naik ke mobil.

Aku berpikir sejenak, aku sedang tidak mau naik taksi. Aku memberikan isyarat menolak ke arah sopir tersebut. Dan taksi itu melaju lagi meninggalkanku setelah sang sopir berusaha keras mengingatkanku bahwa hujan sedang deras-derasnya.

Aku ingin berjalan sampai rumah. Seorang wanita cantik yang memakai gaun indah berwarna marun lebih senang berjalan berhujanan menenteng hak tingginya dari pada naik sebuah taksi.

Aku sudah tidak peduli dengan semua yang memandangku dan menerka-nerka bahwa aku adalah seorang perempuan gila, frustasi atau stress. Ada juga yang menatapku penuh nafsu karena ia beranggapan bisa memanfaatkan kesempatan disaat keterpurukan seorang wanita.

Siapapun pria yang berani mendekatiku saat ini, akan langsung kutendang pada bagian kemaluannya dan meneriakinya maling, hingga ia jadi bulan-bulanan massa. Mata-mata jahil itu selalu memandangiku di sepangjang perjalanan, di setiap toko-toko, warung-warung atau tempat-tempat usaha lainnya di sepanjang perjalanan dekat trotoar.

Aku hanya melirik mereka sekilas, tetapi tidak ada yang berani mendekat hanya sebatas memandang dengan penuh sangka dan kira.

Aku juga merasa aman karena hujan yang lebat ini. Tidak ada yang rela berbasah-basahan hanya demi merayu seorang wanita yang lebih terlihat sedang depresi. Hujan ini memang benar-benar menjadi sahabatku sekarang.

Air mataku kembali menetes mengingat kejadian yang beberapa jam ini menimpaku. Derasnya air hujan yang menyapu segala anggota badan menyamarkan kesedihanku yang mendalam ini. Terima kasih hujan.

Aku mengingat-ingat ketika aku keluar dari rumah dengan menggunakan gaun marun yang ceria. Selain karena hari ini adalah hari minggu yang ceria, aku selalu mempercantik diri dan memoles setiap tubuhku sampai menelaah pakaian-pakaian yang aku kenakan ketika bertemu dengannya di setiap akhir pekan.

Ya. Hanya akhir pekan. Karena itulah aku selalu tampil spesial untuknya. Ia hanya mempunyai waktu senggang di akhir pekan, ia sibuk dengan perusahaan yang dipimpinnya.

Entah mengapa aku sangat mencintainya, rasa ini menusuk-nusukku bahkan beberapa jam setelah ia mengucapkan kalimat yang menyatakan, Ia sudah dijodohkan oleh orang tuanya dan dengan berat hati atau mau tidak mau, saya dan dia harus mengakhiri hubungan ini.

Aku sampai di rumah dengan mata sembab.

"Kenapa bisa sampai basah kuyup begini?" tanya ibu khawatir. Ia sempat memandang mataku yang terlihat mencurigakan.

"Iya, Bu. Aku kehujanan tadi.—Ya sudah, aku mau ganti baju dulu, Bu." Aku segera menghindar dari tatapan ibu yang menyelidik.

Sepanjang hari itu, aku lebih senang mengurung diri di kamar, menyenandungkan segala sedih dan sakit ini melaui ratapan menyayat hati. Memberi sedikit tarian tinju pada pembaringan penuh kekesalan dan penyesalan.

Beberapa hari bahkan bulan, rasa sakit ini, tidak jua hilang dari dada dan pikiranku, sedangkan orang yang aku cintai telah menghilang dengan kehidupannya yang baru.

Tahun telah berlalu namun rasa cinta ini kepadanya tidak pudar jua. Tuhan telah memberiku arti mendalam tentang cinta. Tentang cinta yang sulit untuk kuhapus dari angan-angan dan pikiran ini. Sekarang, aku harus menanggungnya dengan memendam nyala cinta itu dalam hati sebagai sebuah keikhlasan.

Dalam doaku, aku selalu merintih, "Ya Tuhan, aku serahkan apa yang telah Kau tanamkan ke dalam diri ini kepadaMu. Hanya Engkau pemilik segala cinta. Maka kuserahkan semuanya dengan hati yang ikhlas.

Segala impian dan cita-cita besar yang tak bisa kugapai aku kembalikan kepadaMu.

Seperti keikhlasanku menyerahkan diriku yang sekarang ini hanya kepadaMu.

Pada akhirnya semua akan kembali kepadaMu."

Seiring dengan berjalannya waktu dan pertemuan dengan teman-taman dan para sahabat baru membuat hawa kehidupan menjadi lebih segar. Aku melupakan tentangnya walaupun terkadang teringat sesekali. Wajar saja, setahun menjalin hubungan dengannya bukanlah waktu yang singkat menurut diriku yang tak pernah benar-benar mencintai orang lain secara serius. Dan ketika aku menemukannya, barulah saat itu aku menaruh hatiku di hatinya, yang entah ia bawa kemana sekarang.

Ketika perkuliahan telah libur semester, ponselku berdering pagi itu…

"Yana kamu dimana? Ini Bella."

Dari suaranya aku langsung mengetahui dia adalah Bella sahabatku waktu SMA.

"Kamu gak ke sini? Ayo dong! Kami udah menunggumu di rumah Abdi."

Aku tahu mereka sedang mengadakan acara reuni di rumah Abdi. Reuni kecil, hanya kami saja, para sahabat yang sangat akrab dulu sewaktu SMA. Mungkin sepuluh orang saja. Enam lelaki dan empat perempuan. Kami sangat-sangat akrab dulu semasa SMA.

Entah kenapa karena pertemuan yang intens, aku dan Abdi menjalin suatu hubungan. Aku cinta dengannya saat itu, tapi entah kenapa cinta itu sangat cepat sekali redup.

Abdi… dia adalah orang yang sangat sabar dalam menangani sikapku yang cepat marah dan ngambekan. Ia laki-laki yang teramat baik untukku, sangat sungkan sekali waktu itu ketika aku mengatakan kata pisah dengannya.

Tetapi, ia selalu menanggapi dengan baik apa keinginanku. Ia juga berpikir akan lebih baik jika kita bersahabat. Dengan bersahabat, tidak akan ada pertengkaran lagi di antara kami. Aku berpisah dengannya dan menjadi sahabat seperti sedia adanya.

Bella dan anak perempuan yang lain tetap memaksaku untuk datang, ia bahkan menyuruh Abdi berbicara langsung dan membujukku agar datang ke sini. Desakan mereka terlalu bertubi-tubi untuk orang-orang yang aku cintai. Aku tidak akan bisa menolak permintaan mereka, para sahabatku yang kucintai.

Aku datang ke rumah Abdi dan mereka langsung menyambut dengan ceria, terlebih para wanita yang langsung membuat seisi rumah gaduh.

Kami melakukan berbagai kegiatan di sana, berbincang tentang masa akhir perkuliahan, memasak bersama dan makan bersama.

Waktu itu, aku sedang menunggu para wanita yang baru saja shalat. Karena aku sudah mendahului mereka tadi. Ketika masuk waktu asar, aku langsung teringat untuk menyerahkan diriku kepada Sang Penguasa. Hanya Allahlah yang mampu mengobati luka seseorang.

Tidak jauh dari tempat shalat, aku melihat tumpukan buku. Berbagai macam buku yang sudah tak digunakan lagi. Agak berdebu. Setelah aku buka-buka… Itu adalah buku SMA Abdi dahulu. Kelihatannya ia tidak ingin membuang pelajaran SMA-nya.

Ketika aku beralih ke satu buku ke buku lainnya. Aku menemukan bacaan yang mengagetkanku. Itu adalah tulisan tangan Abdi.

" Karena Cintamu Berbeda

Ketika semua orang membicarakan tentangmu,

aku hanya tersenyum sambil berkata, 'itu dulu, dia milikku sekarang'.

Dear bulanku,

Mungkin ini adalah hal konyol yang pernah aku lakukan dalam hidupku namun aku tidak pernah menyesalinya.

Aku yakin hati tidak mungkin salah.

Kamu adalah orang yang mampu membuatku tersenyum di kala aku terluka.

Kamu dengan caramu melakukan itu.

Aku bukanlah tipe lelaki yang romantis namun,

aku adalah lelaki yang mampu menyampaikan segala perasaanku dengan sikap dan perhatian.

Sudah banyak hal yang kita lewati bersama.

Sudah banyak hal yang aku lewati untuk tetap ada di sampingmu.

Saat aku menyadari,

aku sangat mencintaimu dan ingin ada di sampingmu selamanya sampai Tuhan yang memisahkan kita.

Bulanku,

terima kasih untuk segala hal yang pernah terjadi dalam hidupku

Terima kasih untuk apa yang kamu lakukan untukku

Terimakasih untuk semua waktu yang telah kita lewati bersama

Bulanku,

Maaf karena telah mencintaimu berlebihan

Maaf karena aku selalu mengacaukan waktu bermainmu

Maaf karena aku selalu mengirim pesan tentang hal-hal konyol

Ingatkah saat kamu bilang setiap detik yang kita lewati begitu berharga?

Itu sangat membuatku menjadi lelaki paling kamu hargai dan inginkan.

Dan saat kamu bilang kamu mencintaiku karena kasihan, aku merasa aneh.

Namun aku mengerti, ini mungkin caramu.

Bulanku, yang perlu kau tahu adalah aku tidak pernah menyesal telah ada di sampingmu dan tak pernah terpikir olehku untuk pergi darimu.

Karena kamu adalah cahaya yang menyejukkan dalam hidupku.

Dari Lelakimu. "

Aku benar-benar, tidak tahu tentang perasaan Abdi yang sebenarnya kepadaku. Aku termenung, tanpa aku sadar, aku telah menyakiti orang yang benar-benar mencintaiku.


Dulu, dan Tuhan menunjukkan semua itu sekarang.

Mungkin aku adalah wanita yang masih ada di benaknya sampai sekarang.

Dan dibenakku, ada orang yang sangat aku cintai tetap melekat dan tak mau pergi dalam jangka waktu yang tidak kuketahui entah sampai kapan untuk bisa menghilangkannya.

Aku mengalami apa yang telah menimpa Abdi.

Dulu Abdi merasakan hal itu karena keisenganku dan sekarang Tuhan membalas sakitnya cinta tulus dan membara dengan menimpakan kejadian serupa kepadaku.

Cinta, sakit, luka dan kesadaran mempunyai korelasi tertentu.

(Ketegaran akan selalu bisa mengalahkan semua luka. Ya, dia mungkin hanya satu diantara banyak orang yang terluka, namun masih penuh dengan kekuatan untuk menyembuhkan hatinya.)
Share:

Hanya Karena Hal Sepele, Wanita yang Ngaku Istri Pejabat Ini Tega Tampar Petugas Bandara Manado


Mengaku sebagai istri pejabat, wanita ini malah tampar petugas bandara Sam Ratulangi? Apa penyebab sebenarnya ya?

Sungguh tak terduga, itulah hal yang dialami oleh pada wanita petugas Bandara Sam Ratulangi Manado, yang kena tampar seorang ibu-ibu, Rabu (5/7/2017). Bukannya apa, hanya saja berniat untuk membantu menyelesaikan masalah, malah perempuan satu tersebut yang kena tamparan.

Sebuah video yang direkam di Bandara Sam Ratulangi tersebut kini pun menjadi viral. Publik jadi geram, karena wanita itu dikabarkan sebagai seorang istri pejabat. Bisa-bisanya orang yang harusnya memberikan pedoman yang baik, malah bertindak seperti itu di tempat umum.

Kronologi sebenarnya, adalah seperti ini.

Berdasarkan rilis Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo, kejadian itu bertempat di terminal keberangkatan tepatnya di bagian pemeriksaan X Rey / body Search. Saat itu, pelaku, yakni wanita berinisial JW (46), akan naik pesawat tujuan Jakarta.

Saat akan melewati gerbang x-ray, seorang petugas sekuriti bernama AM, menginstruksikan JW untuk mencopot jam tangannya. Pelaku yang tak terima, lalu memukul AM. Pukulan ini mengenai dada AM.

Nah, setelah itu Ew datang. Ia bermaksud melerai.

"Tapi pelaku memukul perempuan EW menggunakan tangan dan mengenai di bagian wajah sebelah kiri," ujar Ibrahim Tompo sebagaimana dikutip dari Tribun Manado.

Polisi pun akhirnya mengusut kasus ini dalam ranah hukum.

Insiden ini dianggap sebagai pelecehan terhadap institusiAviation Security yang sedang melaksanakan tugas di area kerja atas dasar perintah Undang-undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, selain pelanggran KUHP.

Info yang beredar, kejadian itu saat ini tengah ditangani oleh KP3U untuk dibuatkan Laporan Kejadian, selanjutnya akan di BAP. Korban sudah menjalani visum.
Share:

Saturday, June 24, 2017

Sunnah Melakukan Safar Pada Malam Hari

Salah satu sunnah dalam safar yang dianjurkan oleh syariat dan bisa meringankan kesusahan safar adalah melakukan safar di malam hari.


Safar secara umum adalah perjalanan yang bisa jadi kurang menyenangkan bagi sebagian orang. Bagaimanapun juga, safar itu meninggalkan keluarga dan orang-orang yang dicintai serta adanya keterbatasan makanan dan pakaian. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa safar itu sebagian dari adzab karena memang safar secara umum kurang nyaman dan identik dengan kesusahan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺍﻟﺴَّﻔَﺮُ ﻗِﻄْﻌَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏِ ﻳَﻤْﻨَﻊُ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻃَﻌَﺎﻣَﻪُ ﻭَﺷَﺮَﺍﺑَﻪُ ﻭَﻧَﻮْﻣَﻪُ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﻀَﻰ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻧَﻬْﻤَﺘَﻪُ ﻣِﻦْ ﺳَﻔَﺮِﻩِ ﻓَﻠْﻴُﻌَﺠِّﻞْ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﻫْﻠِﻪِ

“Bepergian itu bagian dari azab. Seseorang akan terhalang (terganggu) makan, minum, dan tidurnya. Maka, bila seseorang telah menunaikan maksud safarnya, hendaklah ia menyegerakan diri kembali kepada keluarganya.”[1]

Karena identik dengan kesusahan, musafir mendapatkan rukhshah/keringanan dalam syariat seperti boleh mengqashar dan menjamak shalat serta boleh tidak melakukan puasa wajib Ramadhan dengan mengqadhanya di hari yang lain.

Salah satu sunnah dalam safar yang dianjurkan oleh syariat dan bisa meringankan kesusahan safar adalah melakukan safar di malam hari. Safar di malam hari membuat safar lebih ringan karena seakan-akan bumi terlipat di malam hari.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﺪُّﻟْﺠَﺔِ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻷَﺭْﺽَ ﺗُﻄْﻮَﻯ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ

“Hendaklah kalian bepergian pada waktu (Duljah) malam, karena seolah-olah bumi itu terlipat pada waktu malam.”[2]

Makna kata “Duljah” dalam hadist sebagaimana dalam kamus Al-Ma’any:
ﺍﻟﺪُّﻟْﺠَﺔُ : ﺍﻟﺴﻴﺮُ ﻣﻦ ﺃَﻭﻝ ﺍﻟﻠﻴﻞ

“Ad-Duljah adalah perjalanan safar di awal malam”[3]

Maksud anjuran berjalan di malam hari adalah agar manusia tidak hanya mencukupkan safar siang hari dalam artian ketika malam hari mereka menghentikan safar dan berhenti total.

Muhammah Syams Al-Haq pengarang kitab Aunul Ma’bud menjelaskan hadits ini,
ﻳﻌﻨﻲ ﻻ ﺗﻘﻨﻌﻮﺍ ﺑﺎﻟﺴﻴﺮ ﻧﻬﺎﺭﺍ ﺑﻞ ﺳﻴﺮﻭﺍ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ ﺃﻳﻀﺎ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺴﻬﻞ ﺑﺤﻴﺚ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻤﺎﺷﻲ ﺃﻧﻪ ﺳﺎﺭ ﻗﻠﻴﻼ ﻭﻗﺪ ﺳﺎﺭ ﻛﺜﻴﺮﺍ . ﻛﺬﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺮﻗﺎﺓ

“Yaitu jangan merasa puasa dengan perjalanan siang hari saja, tetap jalan juga malam hari karena lebih mudah, di mana ia akan mengira baru berjalan sedikit padahal sudah berjalan banyak.”[4]

Selain itu, perjalanan malam hari juga memberikan semangat yang berbeda dan lebih sejuk serta menyenangkan dibandingkan perjalanan pada siang hari dengan adanya panas dan penat. Inilah maksudnya dari bumi dilipat yaitu kemudahan berjalan di malam hari

Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad menjelaskan,
. ﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩ : ﻗﻄﻊ ﺍﻟﻤﺴﺎﻓﺔ؛ ﻷﻧﻪ ﻻ ﺷﻚ ﺃﻥ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﺴﻴﺮ ﻓﻲ ﺑﺮﺍﺩ ﻭﻓﻲ ﻧﺸﺎﻁ ﻓﺬﻟﻚ ﺑﺨﻼﻑ ﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﺴﻴﺮ ﻓﻲ ﻣﺸﻘﺔ ﻭﺣﺮﺍﺭﺓ

“Maksud dari “bumi dilipat” adalah kesusahan yang dipangkas/diringankan. Tidak diragukan lagi bahwa manusia jika berjalan dalam kesejukan dan semangat berbeda dengan perjalanan adanya panasnya siang.”[5]

Safar di malam hari bisa menjadi pilihan bagi mereka yang dimudahkan dan bisa diniatkan untuk menjalankan sunnah agar mendapatkan berkah dan kemudahan perjalanan, semisal bus malam atau rencana perjalanan pada malam hari dengan pesawat atau kereta.

Demikian semoga bermanfaat

@Markaz YPIA, Yogyakarta Tercinta

Catatan kaki:
[1] HR. Al-Bukhari no. 1804
[2] HR. Abu Dawud no. 2571, al-Hakim II/114, I/445, hasan
[3] Mu’jam Al-Ma’aniy
[4] Aunul Ma’bud syarh Sunan Abi Dawud hal. 1175
[5] Syarah Sunan Abi Dawud Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad
Share:

Adab Islam Ketika Safar (Bepergian Jauh)

Islam adalah agama yang paling Sempurna "itu adalah ungkapan paling tepat". Bagaimana tidak bahkan dalam hal kecil sekalipun kita kita diajarkan adab ketika akan melakukan perjalanan jauh.


Simak berikut adab-adab ketika safar (Bepergian Jauh).

1. Hendaknya bertaubat kepada Alloh dari segala macam kemaksiatan yang telah diperbuatnya dan beristighfar dari setiap dosa yang dilakukannya, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi setelah ia melakukan safar dan tidak mengetahui pula takdir yang menimpanya.

2. Hendaknya melakukan safar (perjalanan) bersama dengan dua orang atau lebih. Sebagaimana hadits:

"Satu pengendara (musafir) adalah syaitan, dua pengendara (musafir) adalah dua syaitan, dan tiga pengendara (musafir) ialah rombongan musafir." [HR. Ahmad]

3. Berpamitan kepada keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan.

4. Jika ingin pergi dalam waktu cukup lama, maka alangkah baiknya terlebih dahulu menuntaskan urusan yang berhubungan dengan hak sesama hamba, seperti melunasi hutang dan sebagainya.

5. Disunnahkan untuk melakukan safar (perjalanan) pada hari Kamis.

"Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam apabila bepergian senantiasa melakukannya pada hari Kamis." [HR. Al-Bukhori]

6. Sunah melakukan Safar pada malam hari, sebagaimana terdapat sebuah hadits :

"Hendaklah kalian bepergian pada waktu malam, karena seolah-olah bumi itu terlipat pada waktu malam." [HR. Abu Dawud]

7. Membaca doa ketika naik kendaraan

Apabila Rosulullah _Shollallohu 'alaihi wa sallam_ menaiki kendaraannya, beliau mengucapkan takbir sebanyak tiga kali: "اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ," kemudian berdo'a:

"سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ، الَلَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي


سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، الَلَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، الَلَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِيْ اْلأَهْلِ، الَلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَاْلأَهْلِ."


"Mahasuci Robb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedangkan sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Robb kami (di hari Kiamat).

Ya Alloh, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam perjalanan ini, kami memohon perbuatan yang membuat-Mu ridha. Ya Alloh, mudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Alloh, Engkaulah teman dalam perjalanan dan yang mengurus keluarga(ku).

Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam harta dan keluarga. (HR. Muslim)

8. Bertakbir (mengucapkan *Allohu Akbar)* ketika sedang jalan mendaki dan bertasbih (mengucapakan *Subhanalloh)* ketika jalan menurun.

9. Memperbanyak mengucapkan do'a, salah satu sebab terkabulnya do'a adalah di saat Safar, hal ini tercantum dalam hadits

10. Solat sunnah 2 rokaat ketika kembali dari Safar

Demikianlah sebagian sunah dalam safar, semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan.
Share:

Thursday, June 22, 2017

Langkah Mudah Menunaikan Zakat Fitrah

Berilmu sebelum berzakat, di penghujung Ramadhan ini kita diwajibkan membayar zakat. Bagaimana tata cara pelaksanaannya? berikut penjelasannya


Wajibnya Membayar Zakat Fitrah

Zakat Fitrah hukumnya wajib. Allah Ta’ala berfirman,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan itu” (QS. Asy Syams: 9).

Sebagian salaf mengatakan bahwa makna tazakki (mensucikan) dalam ayat ini adalah “menunaikan zakat fitrah” (Al-Mulakhash Al-Fiqhi, 1/350).

Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu beliau mengatakan:
فرَض رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم زكاةَ الفِطرِ، صاعًا من تمرٍ أو صاعًا من شعيرٍ، على العبدِ والحرِّ، والذكرِ والأنثى، والصغيرِ والكبيرِ، من المسلمينَ، وأمَر بها أن تؤدَّى قبلَ خروجِ الناسِ إلى الصلاةِ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah, berupa 1 sha’ kurma atau satu sha’ gandum kepada hamba sahaya maupun orang yang merdeka, baik laki-laki atau perempuan, baik anak kecil maupun orang dewasa dari kalangan kaum Muslimin. Dan beliau memerintahkan untuk menunaikannya sebelum orang-orang keluar untuk shalat ‘Id” (HR. Bukhari no.1503, Muslim no. 984).

Para ulama juga ijma (sepakat) bahwa menunaikan zakat fitrah hukumnya wajib. Namun zakat fitrah hanya wajib bagi orang yang memiliki kelebihan makanan sebesar satu sha’ di saat menjelang Idul Fitrah. Disebutkan dalam Mausu’ah Fiqhiyyah Durarus Saniyyah:

لا تجِبُ زكاةُ الفِطر على مُعسرٍ وَقتَ الوُجوبِ. الدَّليلُ مِنَ الإجماعِ: نقل الإجماعَ على أنَّ مَن لا شيءَ له، لا فِطرةَ عليه: ابنُ المُنْذِر ، والرمليُّ

“Tidak wajib zakat fitrah bagi orang yang kesulitan makanan di waktu wajibnya mengeluarkan zakat fitrah (yaitu menjelang Id). Dalilnya dari ijma: telah dinukil ijma ulama oleh Ibnu Mudzir dan Ar Ramli, bahwa orang yang tidak memiliki makanan maka tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah.”

Allah Ta’ala berfirman,
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

“Allah tidak membebani manusia dengan sesuatu yang di luar kemampuannya” (QS. Al Baqarah: 286).

Tata Cara Menunaikan Zakat Fitrah
1. Siapkan Zakat Anda
Zakat Fitrah dalam Bentuk Apa?

Siapakan zakat Anda, yaitu berupa makanan yang biasa dimakan di negeri tempat Anda tinggal. Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan, “jenis zakat yang dikeluarkan adalah makanan yang secara umum dimakan oleh penduduk negeri, baik itu burr (gandum), sya’ir (gandum), tamr (kurma), zabib, qith atau jenis makanan yang lain yang biasa dimakan dan dimanfaatkan oleh penduduk negeri seperti beras, jagung, dan yang menjadi makanan pokok orang-orang di masing-masing negeri” (Al-Mukakhas Al-Fiqhi, 1/351). Maka di negeri kita Indonesia makanan yang bisa digunakan untuk menunaikan zakat fitrah adalah semisal beras atau makanan lainnya yang menjadi makanan pokok di sebagian daerah.

Zakat fitrah wajib berupa makanan karena itulah yang disebutkan dalam dalil-dalil. Sebagaimana riwayat lain dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma,

فرضَ رسولُ اللهِ زكاةَ الفِطرِ طُهرةً للصَّائِمِ من اللَّغوِ و الرَّفَثِ وطُعمَةً للمساكينِ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang-orang yang berpuasa dari laghwun dan rafats dan untuk memberi makan orang-orang miskin” (HR. Abu Daud no. 1609, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Abu Daud).

Juga dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu’anhu, beliau berkata,

كُنَّا نُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ

“Kami dahulu biasa mengeluarkan zakat fitrah berupa satu sha’ makanan” (HR. Bukhari no. 1506, Muslim no. 985).

Oleh karena itu, tidak tepat mengeluarkan zakat fitrah dengan uang karena yang disebutkan dalil-dalil adalah makanan. Sedangkan di zaman Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pun sudah ada uang namun mereka tidak menunaikan zakat fitrah dengan uang. Tidak bolehnya mengeluarkan zakat fitrah dengan uang adalah pendapat jumhur ulama dari Syafi’iyyah, Hanabilah dan Malikiyyah. Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan bahwa mengeluarkan zakat fitrah dengan qimah (nilai), semisal membayarnya dengan uang, ini menyelisihi sunnah, dan tidak mencukupi. Karena tidak dinukil dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan juga dari para sahabat bahwa mereka mengeluarkannya dengan qimah (nilai)” (Al-Mulakhash Al Fiqhi, 1/353).

Berapa Kadar Makanan yang Dikeluarkan?

Kadar makanan yang dikeluarkan adalah satu sha’ sebagaimana disebutkan dalam hadits. Satu sha’ adalah empat mud, dan satu mud itu seukuran penuh telapak tangan orang dewasa normal jika digabungkan, atau sekitar 3 kg. Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts wal Ifta’ mengatakan,

زكاة الفطر مقدارها بصاعنا الآن ثلاثة كيلو تقريبًا؛ لأنه خمسة أرطال بصاع النبي صلى الله عليه وسلم، وهو باليدين الممتلئتين المتوسطتين أربع مرات، كما ذكر في القاموس وغيره

“Kadar zakat fitrah zaman sekarang adalah sekitar 3 kg. Karena satu sha’ Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah semisal dengan lima rathl, yaitu seukuran penuh telapak tangan orang dewasa normal sebanyak empat kali. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qamus Al Muhith dan kitab lainnya” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, juz 15 hal 279 no. 127).

Ada beberapa perbedaan dalam konversi satu sha kepada ukuran lain seperti kilogram, namun jika seseorang mengeluarkan zakat fitrah sebanyak 3 kg itu sudah pasti melebihi kadar yang disyaratkan. Dan jika ada kelebihannya maka teranggap sebagai sedekah.

2. Niat Zakat Fitrah

Menetapkan niat dalam hati untuk mengeluarkan zakat fitrah atas nama diri sendiri dan juga orang-orang yang berada dalam tanggungannya. Sebagimana disebutkan Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma:

أمر رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بصدقةِ الفطرِ عن الصغيرِ والكبير ِوالحُرّ والعبدِ ممَّنْ تمونونَ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fitrah bagi anak-anak maupun orang dewasa, orang merdeka maupun hamba sahaya, yaitu orang-orang yang menjadi tanggungannya” (HR. Ad-Daruquthni dalam Sunan-nya, 2/330, dihasankan Al-Albani dalam Irwaul Ghalil no. 835).

Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan, “orang-orang yang menjadi tanggungannya adalah orang-orang yang wajib dinafkahi” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 1/352). Maka seorang ayah mengeluarkan zakat untuk anak-anak dan istrinya. Seorang pemilik budak mengeluarkan zakat untuk budaknya. Dan disunnahkan untuk mengeluarkan zakat bagi janin yang belum lahir, Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan, “disunnahkan untuk mengeluarkan zakat bagi janin berdasarkan perbuatan ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu’anhu” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 1/352).

Beliau juga menjelaskan, “Orang yang zakat fitrahnya menjadi tanggungan orang lain, jika ia mengeluarkan zakat fitrahnya dengan harta sendiri tanpa izin orang yang menanggung dia, ini sah dan boleh. Karena memang pada asalnya kewajiban itu ada pada dirinya. Adapun orang lain yang menanggung itu mendapat limpahan kewajiban, namun bukan asal. Lalu jika seseorang membayarkan zakat fitrah untuk orang lain yang bukan tanggungannya, dengan seizinnya maka boleh dan sah. Namun tidak boleh jika tanpa izin maka tidak boleh dan tidak sah” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 1/352).

3. Serahkan Zakat Fitrah
Kepada Siapa Diserahkan?

Menyerahkan zakat fitrah kepada mustahiq (orang yang berhak menerima zakat). Yaitu orang-orang faqir dan miskin. Sebagaimana riwayat dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma,

فرضَ رسولُ اللهِ زكاةَ الفِطرِ طُهرةً للصَّائِمِ من اللَّغوِ و الرَّفَثِ وطُعمَةً للمساكينِ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang-orang yang berpuasa dari laghwun dan rafats, dan untuk memberi makan orang-orang miskin” (HR. Abu Daud no. 1609, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Abu Daud).

Atau boleh juga diwakilkan penyerahannya kepada orang yang akan menyalurkannya kepada orang-orang miskin. Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan, “Hendaknya menyerahkan zakat fitrah kepada mustahiqnya pada waktu yang ditentukan tersebut, atau diserahkan kepada wakil yang bersedia menyalurkannya” (Al-Mulakhas Al Fiqhi, 1/354).
Kapan Zakat Diserahkan?

Waktu paling utama dalam mengeluarkan zakat fitrah adalah sebelum melaksanakan shalat ‘Id. Sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma,

فرَض رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم زكاةَ الفِطرِ، صاعًا من تمرٍ أو صاعًا من شعيرٍ، على العبدِ والحرِّ، والذكرِ والأنثى، والصغيرِ والكبيرِ، من المسلمينَ، وأمَر بها أن تؤدَّى قبلَ خروجِ الناسِ إلى الصلاةِ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah, berupa satu sha’ kurman atau satu sha’ gandum kepada hamba sahaya maupun orang yang merdeka, baik laki-laki atau perempuan, baik anak kecil maupun orang dewasa dari kalangan kaum Muslimin. Dan beliau memerintahkan untuk menunaikannya sebelum orang-orang keluar untuk shalat ‘Id” (HR. Bukhari no.1503, Muslim no. 984).

Boleh disegerakan satu atau dua hari sebelum Id. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Umar radhiallahu’anhuma:
كان ابنُ عُمَرَ رضي اللهُ عنهما : يُعطيها الذين يَقبَلونَها، وكانوا يُعطونَ قبلَ الفِطرِ بيومٍ أو يومينِ

“Ibnu Umar radhiallahu’anhuma biasa memberikan zakat fitrah kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dan para sahabat biasa memberikan zakat fitrah satu atau dua hari sebelum Idul Fitrah” (HR. Bukhari no. 1511).

Tidak boleh mengeluarkan zakat fitrah lebih awal dari itu, kecuali dalam kondisi darurat atau ada kebutuhan mendesak. Syaikh Khalid Al-Mushlih mengatakan,

وهذا فيه أنه يجوز تقديم إخراجها للحاجة، فإذا دعت الحاجة إلى إخراجها من أول الشهر فالذي يظهر جواز ذلك

“Dalam hadits ini (hadits Ibnu Umar) bisa diambil faidah bolehnya mengeluarkan zakat fitrah lebih awal karena adanya suatu kebutuhan. Jika ada kebutuhan mendesak untuk mengeluarkannya di awal-awal bulan Ramadhan, maka menurutku tidak mengapa” (Sumber: https://ar.islamway.net/fatwa/33657).

Karena tujuannya diberikannya zakat fitrah adalah agar orang-orang miskin merasakan kegembiraan di hari raya karena mereka memiliki makanan yang bisa mereka makan di hari raya. Tujuan ini akan terwujud dengan sebenar-benarnya jika makanan dari zakat fitrah diberikan mendekati hari raya. Wallahu a’lam.
Perlukah Mengucapkan Lafadz Akad Ijab-Qabul?

Para ulama menjelaskan bahwa dalam transaksi atau muamalah sedekah, tidak diwajibkan lafadz ijab-qabul. Dan zakat fitrah termasuk sedekah, yaitu sedekah yang wajib. Maka cukup menyerahkan harta kepada penerimanya, itu sudah sah. Dalilnya hadits berikut,

أخذ الحسن بن علي تمرة من تمر الصدقة فجعلها في فيه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: كخ كخ ارم بها أما علمت أنا لا نأكل الصدقة ؟

“Al-Hasan bin Ali mengambil sebuah kurma dari kurma sedekah, lalu meletakkannya di mulutnya. Lalu Rasulullah shallallahu‘alahi wa sallam berkata, “kuh.. kuh.. ayo keluarkan! Tidakkah Engkau tahu bahwa sesungguhnya kita (keluarga Nabi) tidak memakan harta sedekah?” (HR. Muslim).

Al-Hafidz Al-Iraqi, ulama besar madzhab Syafi’i menjelaskan hadits ini. Dalam hadits ini ada faidah bahwa tidak disyaratkan lafadz ijab-qabul pada hadiah dan sedekah. Bahkan cukup dengan menyerahkannya dan memindahkannya. Karena Salman radhi’allahu’anhu hanya sekedar meletakkan (kurma tersebut). Dan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Salman dalam rangka membedakan kurma tersebut hadiah yang mubah ataukah sedekah yang haram (bagi beliau). Tidak ada lafadz qabul dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika menerimanya. Inilah yang shahih, yang dipegang oleh madzhab Asy-Syafi’i dan ditegaskan oleh lebih dari satu ulama Syafi’iyyah, dan mereka berdalil dengan hadits ini. Dan juga hadits-hadits lain yang menceritakan tentang diberikannya hadiah kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau menerimanya tanpa mengucapkan satu lafadz pun. Dan ini lah yang terjadi di masa Nabi ketika itu. Oleh karena itu, mereka biasa memberikan sesuatu kepada anak kecil yang (lafadz ijab-qabul) tidak ada maknanya bagi mereka. Dan dalam masalah ini tidak benar sisi pandang sebagian ulama madzhab Syafi’i yang mensyaratkan lafadz ijab-qabul seperti dalam jual beli, hibah, dan wasiat. Dan ini merupakan pendapat Syaikh Abu Hamid Al-Ghazali dan murid-murid beliau” (Tharhu At Tatsrib fi Syarh At Taqrib, 4/40).

Membayar zakat fitrah tidak diwajibkan adanya lafadz ijab-qabul, hukumnya sah walau tanpa lafadz ijab-qabul. Apalagi dengan lafadz-lafadz yang ditetapkan sedemikian rupa atau dengan tata-cara tertentu seperti bersalaman atau semisalnya, tidak ada tuntunan demikian. Namun jika dilakukan dengan lafadz ijab-qabul, hukumnya boleh, karena para ulama hanya menjelaskan bahwa itu tidak wajib. Dan lafadz-nya tidak ada ketentuan, bahkan sangat fleksibel. Misalnya pembayar zakat mengatakan, “Ini pak zakat fitrah dari saya.“ Lalu penerima zakat menjawab, “Baik mas, terima kasih.“ Ini sudah merupakan lafadz ijab-qabul.

Demikian tiga langkah menunaikan zakat fitrah. Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita untuk menunaikannya dan semoga Allah menerima amalan shalih kita sehingga menjadi pemberat timbangan kebaikan kita di yaumul mizan. Wabillahi at taufiq was sadaad.

Referensi: 
Al-Mulakhash Al-Fiqhi karya Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan.
Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Popular Posts

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id