Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

Friday, September 16, 2016

Tanda-Tanda Datangnya Hari Kiamat

Sebelum hari kiamat itu benar-benar datang dan terjadi, maka akan terdapat tanda-tanda yang berupa berbagai macam peristiwa dan kejadian. Adapun tanda-tanda akan terjadinya kiamat itu sendiri terdiri dari 2 kelompok.

Tanda-tanda kecil datangnya hari kiamat.
Yang pertama adalah merupakan tanda-tanda kecil, yaitu menandakan sekalipun saat datangnya hari kiamat sudah dekat, tapi masih agak lama juga. Tanda-tanda kecil ini diantaranya sudah nampak kita saksikan dan kita alami sekarang.

Hal ini telah nyata disebutkan dengan tegas di dalam sebuah Hadits, bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad saw. keluar di hadapan orang banyak, lalu beliau didatangi malaikat Jibril seraya Jibril berkata: "Wahai Rasulullah, kapan saat datangnya hari kiamat?" Rasulullah menjawab: "Orang-orang yang ditanya itu tentunya tidak lebih mengerti dari orang yang bertanya". Namun demikian saya akan memberitahukan kepada anda tentang tanda-tandanya, yaitu;
    • Apabila perempuan budak telah melahirkan tuannya, itulah setengah dari tanda-tandanya; jika orang-orang yang telanjang kaki juga telanjang tubuhnya serta pekerjaannya pengembala kambing tiba-tiba menjadi kepala-kepala orang banyak, itu juga setengah dari tanda-tandanya; dan apabila pengembala kambing itu bermegah-megah di dalam gedung-gedung besar, itulah setengah dari tanda-tandanya. (HR. Ibnu Abi Syaibah dari Abi Hurairah)
Dalam hadits lain yang diberitakan oleh Anas ra. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda:
    • Bahwasanya setengah dari tanda-tanda hari kiamat ialah: ilmu diangkat; tampaknya kebodohan; perzinaan tersebar luas; khamr (arak ~ minuman keras) diminum (dengan leluasa bahkan sebagai kebanggaan); orang laki-laki pada pergi (banyak laki-laki yang mati dan bayi laki-laki sangat sedikit yang lahir); kaum wanita banyak jumlahnya, sehingga dalam 50 wanita hanya ada seorang pria.
Dari pengertian kedua hadits tersebut memberikan pengertian bahwa diantara tanda-tanda kecil yang menandakan akan datangnya dan terjadinya hari kiamat adalah:
  1. Seorang hamba sahaya perempuan dikawini tuannya.
  2. Orang-orang miskin dan pekerjaanya mengembala kambing tiba-tiba menjadi para pemimpin.
  3. Para pengembala pada hidup bermegah-megahan di gedung-gedung basar dan tinggi.
  4. Ilmu agama sudak tidak dianggap penting lagi.
  5. Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin resmi untuk didirikan tempat pelacuran/perzinaan dari masing-masing pemerintah yang bersangkutan.
  6. Segala minuman keras seperti khamr (arak) bisa diminum dengan leluasa dan bebas, peminumnya sudah tidak mengenal dosa, bahkan menjadi suatu kebanggaan.
  7. Jumlah laki-laki lebih sedikit karena sedikitnya bayi laki-laki yang dilahirkan dan banyak kaum laki-laki yang mati, sehingga jumlah wanita melebihi kaum laki-laki dengan perbandingan 50 banding 1.
Tanda-tanda besar datangnya hari kiamat.
Yang kedua adalah merupakan tanda-tanda yang besar. Jadi sesudah adanya tanda-tanda tersebut, maka hari kiamat sudah sangat dekat sekali datangnya. Maka di saat itulah akan terjadi berbagai macam peristiwa dan kejadian serta perubahan-perubahan yang sangat besar seperti peredaran alam sudah berubah.

Inilah tanda-tanda besar menjelang hari kiamat:
  1. Matahari terbit dan muncul dari arah barat.
  2. Adanya binatang ajaib yang muncul, binatang itu dapat berbicara (lihat surat An-Nahl ayat 82).
  3. Keluarnya Imam Mahdi.
  4. Keluarnya Dajjal.
  5. Keluarnya bangsa Ya'juj Ma'juj.
  6. Turunya Nabi Isa as.
  7. Keluarnya asap.
  8. Rusaknya Ka'bah.
  9. Lenyapnya Al-Quran dari Mushaf.
  10. Seluruh manusia di dunia menjadi kafir semuanya.

Share:

Kapan Datangnya Hari Kiamat?

Pertanyaan tentang kapan datangnya hari kiamat itu? Adalah sama halnya dengan pertanyaan kapan kita akan mati?
Setiap orang pasti tidak tahu kapan maut akan datang kepada dirinya. Masih lamakah, atau sudah dekatkah, Hari apa, jam berapa, dimana? Semua orang pasti tidak tahu. Begitu juga halnya dengan kapan datangnya hari kiamat. Berapa hari lagi?, Berapa minggu lagi? Berapa bulan lagi? Berapa tahun lagi? Atau berapa abad lagi? Tak seorangpun tidak ada yang tahu. Yang mengetahui kapan akan datangnya hari kiamat hanya Allah semata.

Mati adalah sesuatu hal yang berkaitan erat dengan diri kita. Tapi kita sendiri sama sekali tidak mengetahuinya, kapan hari apa, jam berapa, tanggal berapa, dimana dan tahun berapa kita akan mati. Walaupun demikian kita mutlak mempercayai bahwa diri kita pasti akan mati.
Apalagi persoalan kapan datangnya hari kiamat, siapapun tidak ada yang tahu. Sedangkan Rasulullah saw, pernah ditanya para sahabat tentang datangnya hari kiamat itu kapan, beliau juga tidak tahu.

Persoalan datangnya hari kiamat itu bukan urusan manusia, bukan urusan Nabi dan Rasul dan bukan urusan Malaikat sekalipun. Tapi pengetahuan datangnya hari kiamat adalah urusan Allah, untuk itu kita tidak perlu mempersoalkannya sampai bertele-tele. Sedangkan yang mutlak melekat dengan diri kita sendiri, yaitu maut, kita sendiri tidak akan pernah bisa mengetahuinya.

Persoalan tentang hari kiamat Allah swt, telah menjelaskan dengan tegas di dalam Al-Quran sebagaimana Firman-Nya dalam surat: Al-A'raaf 187, Al-Ahzab 63, Luqman 34, Fush-Shilat 47, Al-Anbiya' 1, dan Al-Qamar 1.

Dimana dalam Firman Allah yang tersebut di atas, memberikan pengertian kepada kita, bahwa:
  1. Para manusia (sahabat) bertanya kepada Nabi Muhammad saw. tentang hari kiamat.
  2. Nabi Muhammad saw. memberikan jawaban, bahwa persoalan datangnya hari kiamat adalah dalam pengetahuan Allah sendiri.
  3. Siapapun tidak dapat menjelaskan kedatangannya, hingga hari kiamat itu sendiri datang.
  4. Huru-hara hari kiamat itu amat berat sekali bagi seluruh makhluk di langit dan di bumi.
  5. Hari kiamat itu akan datang secara mendadak dan tiba-tiba.
  6. Boleh jadi kiamat sudah dekat waktunya dan hampir datang.

Share:

Monday, September 12, 2016

Puasa Sunnah Dalam Agama Islam

Selain berpuasa di bulan Ramadan, ajaran agama Islam juga menganjurkan kepada umatnya untuk berpuasa pada hari-hari biasa atau bukan di bulan Ramadhan. Berbeda dengan puasa di bulan Ramadhan yang hukumnya wajib dilaksanakan, maka puasa di luar bulan Ramadhan hukumnya sunnah, yang artinya berpahala ketika dikerjakan dan tidak berdosa apabila tidak melaksanakannya.

Puasa sunnah sebaiknya dilakukan pada hari-hari yang telah ditentukan, hal ini berkenaan dengan istilah puasa itu sendiri.

Berikut ini adalah bermacam puasa sunnah yang dapat dilakukan sesuai dengan hari-hari yang ditentukan:

1. Puasa 6 hari di bulan Syawal.
Puasa sunnah ini dilakukan di bulan Syawal selama enam hari, baik itu secara berturut-turut ataupun tidak.
Puasa enam ini dilakukan berdasarkan dari hadist Nabi:
barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim: 1164 )
Adapun sebab mengapa Rasulullah menyamakannya dengan puasa setahun lamanya, telah disebutkan oleh Imam Nawawi bahwa beliau berkata:
berkata para ulama: sesungguhnya amalan tersebut sama kedudukannya dengan puasa sepanjang tahun, sebab satu kebaikannya nilainya sama dengan sepuluh kali lipat, maka bulan Ramadhan sama seperti 10 bulan, dan enam hari sama seperti dua bulan.” (Syarah Nawawi:8/56)

2. Puasa Hari Arafah
Puasa sunnah ini dilakukan pada hari ke-9 bulan di bulan Dzuhijjah.
Puasa hari Arafah ini dikenal dengan keutamaannya yaitu: "akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang." (HR. Muslim). Yang dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.

3. Puasa Nabi Daud
Puasa sunnah ini adalah puasa yang dilakukan oleh nabi Daud. Puasa ini dilaksanakan secara berselang hari, satu hari puasa, satu hari tidak.
Berdasarkan hadits yang datang dari Abdullah bin Amr bin ‘Al-Ash bahwa Rasulullah bersabda:
“Puasa yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah puasa Daud, beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan shalat yang paling dicintai Allah adalah shalatnya Dawud, beliau tidur dipertengahan malam, lalu bangun (shalat) pada sepertiga malam, dan tidur pada seperenamnya.” (HR.Bukhari :3238,dan Muslim:1159)

4. Puasa Senin dan Kamis
Puasa sunnah ini dilakukan pada setiap hari Senin dan Kamis.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Lalu ada yang bertanya: sesungguhnya engkau senantiasa berpuasa pada hari Senin dan Kamis? Beliau menjawab:
Dibuka pintu-pintu surga pada hari Senin dan Kamis, lalu diampuni (dosa) setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali dua orang yang saling bertikai, dikatakan: biarkan mereka berdua sampai keduanya berbaikan.” (HR.Tirmidzi (2023),Ibnu Majah (1740),dan dishahihkan Al-Albani dalam shahih Tirmidzi dan Ibnu Majah)

5. Puasa 3 hari dalam sebulan
Berdasarkan hadits Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah berkata kepadanya:
Dan sesungguhnya cukup bagimu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, karena sesungguhnya bagimu pada setiap kebaikan mendapat sepuluh kali semisalnya, maka itu sama dengan berpuasa setahun penuh.” (HR.Bukhari:1874,Muslim:1159)

6. Puasa di bulan Muharam
Puasa sunnah ini dilakukan di bulan Muharam dan yang paling diutamakan adalah pada tanggal 10 Muharam yang dikenal sebagai hari Asyura.
Dalam riwayat Muslim dari hadits Abu Qatadah bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wasalam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura,maka beliau menjawab:
Menghapus dosa setahun yang telah lalu.” (HR.Muslim:1162)

7. Puasa di bulan Sya'ban.
Bulan selain bulan Ramadhan yang dianjurkan memperbanyak puasa adalah di bulan Sya’ban. Berdasarkan hadits Aisyah bahwa beliau berkata:
Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak dari bulan Sya’ban,” (HR.Bukhari:1868)

Tanpa disadari atau tidak, begitulah cara Islam untuk menjaga umatnya untuk selalu melaksanakan kehidupan ini dengan baik dan dalam keadaan selalu bertaqwa kepada Allah Swt. Karena dengan melakukan puasa sunnah seperti yang dianjurkan di atas, maka dapat dibayangkan bahwa umat Islam yang melaksanakan tentu hari-harinya diisi dengan beribadah karena ia dalam kondisi berpuasa.

Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id