Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More
Showing posts with label Mualaf. Show all posts
Showing posts with label Mualaf. Show all posts

Tuesday, July 22, 2014

Kisah Mualaf : Vincente “Yesus” Menjadikan Saya Mualaf

KISAH MUALAF - DETIK-ISLAMI.BLOGSPOT.COM

Tiga belas tahun yang lalu Vicente Mota Alfaro adalah salah seorang pemeluk Kristen yang taat yang secara rutin mendatangi kelas Minggu dan membaca Injil setiap harinya.

 


Namun hari ini, dia tidak hanya seorang Muallaf, namun dia adalah Imam Masjid dari Pusat Kebudayaan Islam Valensia (CCIV).
Selain merupakan Muallaf pertama yang dipersilakan mengimami setiap kali sholat berjamaah, dia juga merupakan anggota Dewan Kepengurusan CCIV sejak 2005.
Pemimpin kelompok Muslim Valensia menetapkan Alfaro sebagai Imam besar, dan berterima kasih atas kerja kerasnya.
“Dia pantas kami pilih karena kehebatan pengetahuan agamanya”, kata El-Taher Edda Sekretaris Umum Liga Islam bagian Dialog dan Perdamaian.
Dia meyakini Alfaro telah menyebarkan pesan yang nyata mengenai Muallaf yang bergabung dalam kekuatan Islam.
Beberapa media setempat tidak lama lalu melaporkan adanya peningkatan jumlah Muallaf di Spanyol, tanpa adanya pertentangan dari pihak manapun.
Diperkirakan Muslim Spanyol berjumlah 1.5 juta dari 40 juta penduduk keseluruhan. Islam merupakan agama terbesar kedua setelah Kristen.
Ketika masyarakat bertanya kepada Alfaro bagaimana dia dapat menjadi seorang Muallaf, dia akan memberikan jawaban yang sederhana.
“Allah telah menjadikan Islam sebagai agama dan hidupku”, katanya mantap.
Saat itu Alfaro berusia 20 tahun dan masih berkuliah ketika dia memutuskan untuk menjadi Muallaf.
“Saya membaca Al-Quran, saya menemukan kebenaran tentang Nabi Isa dan saya putuskan menjadi Muallaf”.
Pada awalnya dia adalah seorang pemeluk Kristen yang taat.
“Dulunya saya rutin pergi ke Gereja tiap Minggu dan membaca Injil setiap harinya”.
“Pada saat itu saya tidak tahu sama sekali mengenai Islam”.
Dia mempunyai seorang tetangga Muslim Algeria yang memperkenalkannya pada Islam.
“Ketika berbincang-bincang dia mengatakan bahwa seluruh umat manusia adalah keturunan Adam dan Hawa, dan semuanya merupakan anak dari Nabi Ibrahim”, kenangnya.
“Saya terkejut mengetahui bahwa dalam Islam juga mengenal Adam, Hawa, dan Ibrahim”.
Perbincangan tersebut rupanya membuat Alfaro muda semakin ingin mengetahui tentang Islam.
“Selanjutnya, saya meminjam salinan Al-Quran dari perpustakaan”.
Dia membawanya pulang dan membaca salinan Al-Quran tersebut dengan teliti.
Namun titik balik bagi Alfaro datang ketika dia membaca kisah tentang Yesus (Nabi Isa) dan kejadian penyaliban.
“Sebelumnya yang saya ketahui adalah Yesus merupakan anak Tuhan yang diutus ke dunia untuk menebus dosa umat manusia, dan sebetulnya hal tersebut cukup mengganggu saya”.
“Dan saya temukan jawabannya dalam Al-Quran. Yesus tidak pernah disiksa ataupun disalib”.
Muslim meyakini Nabi Isa sebagai salah satu Rasul yang diberi penghormatan lebih.
Dalam Islam, Nabi Isa tidak mengalami penyaliban, namun diangkat ke surga dan akan diturunkan kembali pada akhir zaman untuk memerangi Dajjal Al-Masih dan akan membawa kemenangan dan kejayaan bagi Islam.
Dan kisah tersebut merubah keyakinan Alfaro untuk menjadi seorang Muallaf bernama Mansour.
“Dengan cepat saya menyadari bahwa Al-Quran adalah Kitab Tuhan yang sesungguhnya, dan saya tidak pernah menyesal menjadi seorang Muallaf”.
Share:

Thursday, September 5, 2013

Lantunan Azan Menuntun Gadis Berdarah Yunani Memeluk Islam

DETIK ISLAMI - KISAH MUALAF
Oleh Friska Yolandha

Lantunan azan yang berkumandang dari pengeras suara masjid terdengar begitu merdu di telinga Janna. Gadis berdarah Yunani yang lahir dan tumbuh di Jerman -- saat itu berusia 13 tahun – merasakan getaran dalam hatinya saat mendengar kumandang azan.

Saat itu, Janna sedang berlibur ke Uni Emirat Arab. Inilah pertama kalinya, Janna mendengar lantunan azan. Hari itu bertepatan dengan Jumat. Ia bersama keluarganya sedang singgah di sebuah pasar.

‘’Aku melihat semua orang tiba-tiba berhenti melakukan kegiatan,’’ ujarnya seperti dikutip dalam laman onislam.net.

Janna menyaksikan orang-orang menghentikan mobil mereka dan keluar sambil membawa sajadah. “Dan orang-orang itu shalat di jalanan,” tuturnya. Suara azan  benar-benaar telah menyentuh lubuk hatinya yang paling dalam. Cahaya hidayah perlahan mulai menyinari kalbunya.

Ia merasa  kumandang azan telah mengubah sesuatu yang ada di dalam dirinya.  Namun, saat itu Janna tidak mengetahuinya. Dalam hati kecilnya, ia meyakini ada sesuatu yang hebat dan menggelitik sanubarinya. ‘’Ingin rasanya aku mengetahui apa arti dari kalimah azan itu,’’ ucapnya.

Sejak itulah muncul sebuah tekad untuk mencari tahu tentang Islam. Di dalam Islam, ia mengaku menemukan kebenaran yang selama ini tidak pernah ditemukan di dalam agama lain. Janna berasal dari keluarga yang menganut agama Yunani Ortodoks. Meski begitu, ia tidak begitu memahami agama tersebut.

Janna  mengaku tidak  pernah menemukan kebenaran dalam ajaran agama yang diwariskan orangtuanya itu. Ia hanya diminta untuk percaya dan menurut saja pada agama Yunani Ortodoks itu.

Perlahan namun pasti, ia membaca tentang Islam. Janna menemukan jawaban yang tidak dapat ditemukannya dalam agamanya. Keyakinannya terhadap Islam menjadi semakin besar ketika ia membaca biografi Nabi Muhammad SAW.

‘’Membaca biografi beliau mengingatkan saya pada apa yang harus saya tahu dan baca tentang Yesus,” kata dia. Dengan penuh semangat, ia terus membaca dan membaca biografi Rasulullah. Dalam hatinya tumbuh rasa kekaguman kepada sosok manusia yang berakhlak paling mulia itu.

‘’Rasulullah SAW begitu gagah dan dan berwibawa,’’ ungkapnya.  Lelaki pilihan yang diutus Tuhan itu,  kata Janna, adalah seorang yang memiliki karakter dan sifat yang sangat hebat. Ia mengaku belum pernah membaca biografi seseorang tokoh yang semulia itu.


                                                                                       ****
Setelah membaca membaca seluruh biografi Nabi Muhammad, pikiran buruk tentang Islam yang selama ini diketahuinya langsung lenyap. Ia semakin tertarik pada Islam. Janna pun melakukan pencarian tentang Islam dari nol dan mencari kebenaran sendiri dengan meneliti Islam.

“Semua yang saya tahu tentang Islam sebelumnya adalah salah,” ujarnya menegaskan. Tidak butuh waktu lama bagi Janna untuk mengikrarkan diri menjadi pemeluk Islam. Ia sangat yakin tidak ada agama lain yang dapat menjawab seluruh pertanyaannya, kecuali Islam.

Akan tetapi, meskipun telah meyakini Islam sebagai agama yang benar, namun Janna masih terlalu takut untuk bersyahadat.  Janna mengaku takut menghadapi reaksi orangtua dan keluarganya yang lain apabila ia menganut Islam. Keluarganya tidak akan menerima kenyataan ini. Dan kalaupun mereka mengetahuinya, maka hidupnya akan berubah secara dramatis.

Ia  lalu menemui seorang temannya di Jerman. Ia bernama Noha dan berasal dari Mesir. Kepada Noha-lah Janna belajar  tentang Islam. Ia belajar shalat dan berdiskusi tentang Islam. Noha dengan sabar menjelaskan banyak hal yang ditanyakan temannya itu mengenai Islam.

Janna menanyakan banyak hal yang ia rasa janggal dalam agamanya. Dengan penuh kesabaran Noha menjawabnya. Jawaban Noha membuatnya semakin yakin mengenai Islam. Setelah pertemuannya dengan Noha, sekitar satu setengah bulan kemudian Janna mengucap dua kalimah syahadat.

Ia melakukan itu di asrama mahasiswa di Jerman. Tadinya ia hanya akan bersyahadat di depan Noha. Akan tetapi ketentuannya tidak boleh hanya satu orang saja yang menjadi saksi. Akhirnya Janna bersyahadat di depan dua puluh mahasiswa di ruangan tersebut.

“Saya tidak pernah melupakan hari ketika saya bersyahadat. Dan saya tidak pernah melupakan hari pertama saya shalat sebagai Muslim,” kata dia bahagia. Kumandang azan memang  telah menginspirasi banyak orang untuk mencari tahu tentang Islam.

Dari seruan merdu suara azan ini pula telah banyak melahirkan mualaf-mualaf yang menemukan kebenaran dalam Islam. Panggilan shalat bagi umat Muslim itu telah menjadi sebuah panggilan menuju Islam.

                                                                                    ***


Janna adalah seseorang yang tidak senang mendengar pembicaraan tentang kematian. Ia membenci percakapan mengenai tema itu dan memilih meninggalkan orang-orang ketika percakapan tentang kematian dimulai. Percakapan tentang seseorang yang meninggal saja dia tidak suka, apalagi datang ke pemakaman.

Suatu hari, salah satu pamannya meninggal dunia di depan matanya. Peristiwa itu memunculkan sebuah pertanyaan besar dalam diri Janna. Selama ini, ia berpikir hidup hanyalah sebatas kehidupan di dunia saja. Namun setelah melihat pamannya menghembuskan napas terakhirnya di depan mata Janna, ia menyadari keberadaannya di dunia lebih dari apa yang  dipikirkan sebelumnya.

“Setiap orang berinvestasi waktu terlalu banyak dan tidak menyadari hal itu dapat direnggut dalam satu detik,” ujarnya. Setelah kematian sang paman, ia melewati waktu dengan penuh kecemasan. Ia terbangun tiga kali dalam semalam hanya untuk mengecek ayah dan ibunya masih bernapas di tempat mereka tidur. Ia sangat takut kehilangan mereka.

Ketakutan Janna terhadap kematian bukannya tidak beralasan. Selama ini ia berpikir kematian adalah akhir dari segalanya. Namun ketika ia membaca tentang Islam, Janna menemukan jawaban apa yang akan terjadi terhadap manusia ketika ia meninggal. Ada kehidupan kekal setelah manusia mati.

Janna sempat mempelajari beberapa agama selain Islam. Akan tetapi tidak ada satu agama pun dapat memberi penjelasan yang sangat logis kecuali Islam. Kini hatinya telah terpaut pada Islam.


Source : REPUBLIKA.CO.ID,
Share:

Melissa Perez Kagumi Ritual Shalat

Melissa Perez lahir dan besar dalam keluarga Katolik. Sejak kecil ia akrab dengan ritual Katolik seperti Natal, Misa, dan Rosario. Meski keluarganya percaya pada satu Tuhan, yang disebut Yesus, namun, pada waktu lain mereka menyebutnya lain, yakni Bapa. Inilah yang membingungkan Mellisa.


Menurut Melissa, cara hidup Katolik tidak benar-benar ketat. Meski banyak aturan dalam Alkitab yang mewajibkannya mengikuti dan mempraktekannya, ia tidak merasa ada banyak tekanan guna mengikuti aturan itu.

"Dalam Katolik, ketika Anda sungguh-sungguh bertobat kepada-Nya, maka Allah akan mengampuni Anda. Prinsip ini mirip dengan ajaran Islam. Yang membedakan mungkin, setiap dosa tanggung jawab masing-masing, kalau Katolik dosa itu ditanggung Yesus," kata dia seperti dikutip Onislam.net, Kamis (28/8).

Lantaran dibesarkan dalam ajaran Katolik, Melissa tidak mengetahui ajaran lain. Ia bahkan tidak mengenal ajaran Islam. Ia hanya tahu umat Islam itu pembunuh. Mereka kerap membunuh orang lain ketika marah.

Saat di Filipina, Melissa melihat umat Islam jarang berbaur dengan komunitas Kristen. Mereka memiliki komunitas dan wilayah tersendiri. "Ketika saya masih menetap di Filipina, rasanya sangat mustahil belajar Islam. Ketika di luar, saya bersyukur mengetahui pesan sejati Islam, Alhamdulillah," tuturnya.

Melissa belajar hidup mandiri pada usia muda. Orang tuanya bercerai ketika ia masih muda. Kala menghadapi kesulitan itu, Melissa tidak tahu dengan siapa harus berbicara. Sejak itulah, ia memutuskan meminta pertolongan Tuhan.

Pada usia 18 tahun, Melissa mulai bekerja di luar negeri dengan harapan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik. Berkat kerja kerasnya, ia berhasil membeli rumah dalam usia 23 tahun

Saat tinggal di luar negeri, Melissa merasakan perbedaan yang besar dalam hal budaya. Ia memiliki kebebasan yang tak mungkin didapatnya ketika berada di Filipina.

Kemudian ketika berusia 29 tahun, muncul keinginan untuk menetap. Ia mulai berpikir membentuk keluarga kecilnya. "Saat itulah, saya bertemu dengan suaminya via internet, lalu saya diajak ke Mesir, dan Alhamdulillah, kami menikah di sana," tuturnya.


Awalnya, Melissa bingung ketika ia bersuamikan seorang Muslim. Ia membayangkan akan ada kesulitan adaptasi. Suaminya berhasil menyakinkan Melissa untuk tidak terlalu khawatir. "Yang jadi masalah, bagaimana saya menjelaskan kepada keluarga bahwa suami saya seorang Muslim," ungkapnya.

Source :http://www.republika.co.id
Share:

Sunday, September 1, 2013

Subhanallah 8.5 juta orang masuk Islam di tangan Dr. Abdur Rahman as-Sumayt

Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raji'un . Lebih 8.5 juta masyarakat Afrika masuk Islam di tangannya dengan izin Allah, Dr. Abdur Rahman as-Sumayt meninggalkan dunia dengan amal jariah yang pahalanya terus mengalir InsyaAllah. Wafat pada hari khamis 15/08/2013.

اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه

Mungkin, banyak di antara kita yang tidak mengenali beliau. Berikut riwayat singkat tentang da'i besar ini .

***
8.5 Juta Nasrani masuk islam di Tangannya

Lelaki dalam foto ini mengidap diabetes sejak lama dan telah tiga kali diserang trombosit ( pembuluh darah tersumbat) di kepala dan hatinya. Dalam keadaan seperti ini, orang biasa seperti kita mungkin sudah putus asa, atau paling tidak pun akan melemahkansemangat hidup, atau keinginan berkarya.

Tapi tidak dengan beliau. Dengan keadaan seperti ini dia telah menghabiskan 30 tahun dari umurnya mengembara di Afrika, berdakwah dan melebarkan keagungan islam.

Beliau adalah Syekh Dr. Abdur Rahman as-Sumayt.

Tokoh yang berasal dari Kuwait ini telah mengislamkan 5 juta kaum nashrani Afrika selama 30 tahun dakwahnya. Pahala amal baik dan ibadah ke-5 juta orang ini akan mengalir kepada beliau selama hidupnya dan setelah dia wafat, InsyaAllah. Bayangkan bila setiap satu keluarga dari mereka memilki dua atau tiga anak, berapa banyak pahala yang akan dilimpahkan kepada da'i yang telah menghabiskan sebahagian besar dari hidupnya di Benua Afrika ini .

Kejadian yang sangat mengharukan dan acap kali membuat beliau berlinang air mata, adalah ketika dia menyaksikan sekumpulan orang dari negeri sahabat Bilal bin Rabah ini menunjukkan jari telunjuknya ke langit dan berucap: " Asyhadu Allaa Ilaaha Illallaah ... Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasuulullaah ".
Kemudian mereka menangis tersedu-sedu, ditambah dengan mengingati ayah ibu mereka mati dalam kekafiran. Ramai dari mereka berkata: "Di mana kalian wahai kaum muslimin ? mengapa baru sekarang kalian datang? "

Sudah sering kali beliau menghadapi ancaman pembunuhan oleh beberapa militan kafir dan kerap juga beliau diserang oleh ular tedung.

Beliau bercerita : "Saya pernah memandu kereta bersendirian ratusan kilometer menuju sebuah kampung di pedalaman Afrika. Di tengah jalan kereta mengalami kerosakan dan saya terpaksa berjalan kaki sehingga selipar saya putus. Pada saat yang sama saya melihat seorang mubaligh terbang dengan helikopter di atas saya. "

Tapi sesungguh Allah itu Maha Adil: "Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang -orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi- saksi ( hari kiamat)" . ( QS. Al-Mukmin/Ghafir : 51)


 Dalam satu temu bual di televisyen Kuwait dia bercerita : "Pada suatu masa yang lalu ketika saya berdakwah di Afrika, hanya dalam beberapa hari sudah ratusan orang masuk islam. Kemudian seorang mubaligh Katholik datang kepada saya dan berkata dengan penuh tanda tanya: ' Aku dan bapakku lahir di sini, dan datuk saya telah tiba di sini kira-kira seratus tahun yang lalu untuk melaksanakan misi kristianisasi tapi hanya sedikit yang berjaya kami kristiankan. Sedangkan kalian hanya dalam beberapa hari berada di sini telah berjaya mengislamkan ratusan orang? ' "

Subhanallah .. , ini kerana Islam adalah fitrah setiap manusia.

Dr. Abdur Rahman as-Sumayt juga menubuhkan Yayasan Al- 'Aun Al - Mubasyir yang berpusat di Kuwait. Yayasan ini sudah mencapai pelbagai prestasi dalam bidang dakwah dan kemanusiaan, di antaranya:

1. Mencetak 3288 Da'i , majoriti dari mereka adalah yang masuk islam di tangan beliau .
2. Membina 1200 masjid .
3. Membantu 9500 anak yatim.
4. Membuat 2750 paip air dari punca bawah tanah.
5. Sumbangan berupa 160 tan bahan makanan, pakaian, dan ubat- ubatan.
6. Membahagikan 51 juta mushaf Al -Qur'an.
7. Membina 102 Islamic center.
8. Mengadakan 1450 daurah dan bimbingan kegamaan .
9. Pendidikan untuk 95000 anak muslim yang miskin.
10. Mendirikan 200 pusat latihan kemahiran sekaligus membuka peluang pekerjaan bagi wanita muslimah.

*Diterjemahkan oleh Detik Islam dari sumber peribadirasulullah.wordpress


Share:

Tuesday, June 11, 2013

‘Masuk Islam Membuatku Punya Tujuan Hidup’

DETIK ISLAMI KISAH MUALAF - AKU Jamie dan aku baru saja memeluk Islam. Sebelum aku memeluk Islam, aku bukanlah orang yang konservatif dan bukan orang yang baik.
Sebelumnya aku pernah menjadi model selama lima tahun, dan selama itu pula aku mengonsumsi obat-obatan. Saat itu aku pikir aku dapat berhitung dan aku tidak akan ketagihan karena aku hanya menggunakannya untuk membantu menurunkan berat badan. Aku hanya menggunakannya sesekali untuk menjaga agar aku tak makan terlalu banyak.
Ah Ya! Aku pikir aku cukup kuat untuk tidak kecanduan terhadap obat yang pada dasarnya membuat setiap orang yang memakainya menjadi kecanduan.

Kemudian aku mulai berhitung, dan hanya menggunakannnya dua minggu sekali hingga akhirnya aku benar-benar kecanduan, dan aku meminumnya siang dan malam selama lima tahun. Dan hal itu telah membawaku benar-benar berada di tempat yang paling terendah. Suamiku saat itu juga melakukan hal yang sama bersamaku, dan ia mulai melakukan kekerasan terhadapku dan aku mulai merasa takut akan hidupku.
Aku memutuskan untuk berhenti. Aku putuskan ini bukanlah hal yang kuinginkan untuk hidupku dan aku berkata pada suamiku “Aku akan berhenti.” Ia menertawakanku sambil berkata “Yah, benar. Kamu tak akan berhenti!” dan aku menanggapi “Kamu tahu, aku akan berhenti.” Pada hari itu aku benar-benar berhenti sepenuhnya. Aku tak punya waktu untuk melakukan rehabilitas, tidak ada pihak luar yang menolong ataupun suasana yang membantu. Suamiku menertawakanku dan selalu berusaha untuk membuatku mengkonsumsi obat-obatan lagi.


Setelah itu kemudian aku melahirkan anak lelaki. Seluruh fokus dalam hidup sepertinya berubah. Aku memiliki anak lelaki tampan yang membutuhkan seorang ibu yang baik dan sangat mencintainya. Aku ingin mengubah semuanya dan fokus pada anakku.
Kembali ke masa lalu, aku dapat melakukan apapun yang aku inginkan. Aku terlibat di industri perfilman Hollywood yang diimpikan banyak orang. Banyak orang yang terkejut, ketika aku melepaskan semuanya hanya untuk menjadi seorang muslim. Lucunya ketika aku mengucapkan syahadat, keinginan untuk melakukan semua hal yang sebelumnya biasa kulakukan sepertinya diambil seluruhnya dariku. Aku tak ingin melakukannya lagi. Hal ini sangat menakjubkan, aku benar-benar merasa nyaman dan damai di dalam hati ketika menjadi muslim.

Aku dilahirkan dan dibesarkan sebagai seorang kristen, namun aku tak pernah menemukan jawaban dari apa yang aku cari selama 31 tahun. Aku tak pernah benar-benar merasakan kehadiran Tuhan. Aku coba sekeras mungkin semampuku. Aku benar-benar melakukannya dan aku tak pernah merasakan kehadiran-Nya. Hal yang mulai mengarahkanku pada Islam adalah aku menikahi seorang lelaki Iran yang terlahir sebagai  kristen yang taat, dan ia secara mental dan emosional telah menganiayaku. Belum termasuk fakta bahwa ia meracuniku agar ia dapat mengawasiku, untuk membuatku terus berada di rumah dan tidak dapat keluar dan mengetahui keberadaanku setiap saat. Jadi ku tinggalkan dia, dan hal tersebut telah membuatku untuk memulai perjalanan dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini.
Mencari Islam dan Menemukan Kedamaian
Aku meneliti Islam untuk beberapa waktu sebelum memilih untuk pindah agama. Pada dasarnya, aku ingin mengetahui mengapa orang begitu membenci muslim karena ku melihat apa yang kulihat di berita. Aku melihat pemberontakan dan kekerasan dan aku ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan apakah seperti itu Islam sebenarnya.
Jadi ku mulai meneliti Islam, dan semakin aku mencari dan meneliti, semakin dalam aku masuk kedalamnya, aku melihat kebenaran pada Islam. Aku rasa yang paling kusuka dari Islam adalah penghargaannya pada wanita. Sejumlah besar rasa hormat dan penghargaan dalam Islam diberikan kepada wanita dan hal-hal yang dilakukannya sebagai wanita. Kehidupan kita tidaklah mudah. Ada banyak hal yang harus dipikirkan dan dikhawatirkan; keluarga kita, suami kita, anak-anak dan kita harus melindungi anak-anak. Hal itu adalah hal yang tidak mudah untuk dijalani.
Kalian tahu, banyak diantara kita harus memasak, membersihkan rumah dan mencuci pakaian, membesarkan anak-anak dan menjaga rumah dan suami. Itu adalah pekerjaan yang sulit. Dan faktanya bahwa Islam menghargai wanita untuk hal-hal tersebut, dan ada hijab khusus di mesjid untuk kita agar para leleki tidak terganggu oleh kita, karena Islam memahami kekuatan yang kita miliki, menurutku kita dapat menyebutnya, seksualitas kita. Bagaimana penampilan kita sangat mempengaruhi kaum pria. Islam menghargai hal itu. Setelah aku menyadari hal tersebut, langsung mengingatku dan itulah ketika aku tahu bahwa aku ingin menjadi muslim.
Berpindah agama ke Islam membuatku merasa berbeda. Membuatku merasa benar-benar damai. Aku merasa tidak stabil sebelumnya. Banyak hal dalam hidupku turun naik karena belum dapat diputuskan. Tidak ada tujuan dalam hidupku. Tidak ada alasan untukku berada di dunia ini. Aku tak tahu mengapa aku berada di dunia, dan memeluk Islam membuatku merasakan kedamaian dan keamanan dan keseimbangan yang kuperlukan dalam hidup yang membuat semuanya menjadi masuk akal bagiku; semuanya tampak nyata. Dan membuat semuanya berharga, karena akhirnya aku memiliki tujuan dan aku mengerti apa itu.
Kita tidak selalu memiliki kesempatan untuk dapat bertemu dengan orang-orang yang benar-benar kita butuhkan untuk tujuan mempelajari Islam. Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke mesjid agar dapat lebih dekat dengan sesama muslim dan memahami mereka. Dan semakin aku dekat dengan mesjid, semakin banyak wanita disekelilingku dan mengajakku, dan mereka benar-benar memperlihatkan kebaikan Islam sesungguhnya.

Aku tak pernah berpikir sebelumnya bahwa aku akan menjadi seorang muslim. Tidak pernah sama sekali! Persepsiku terhadap muslim sangat salah bahwa aku tidak pernah menyukai mereka karena aku mempercayai media dan berpikir bahwa mereka jahat dan tak pernah sekalipun dalam hidupku ku berpikir bahwa suatu hari aku akan menjadi salah satu dari mereka. Tetapi, sekarang setelah ku menjadi bagian dari muslim, aku sangat senang dan bangga. Aku ingin mengenakan hijab karena aku ingin orang-orang tahu bahwa aku seorang muslim, meski mereka membenciku, aku tak peduli. Aku ingin menunjukkan kepada mereka bahwa Allah berada dihati setiap orang, bukan hanya orang-orang Timur Tengah.
Aku bermain drum sebelum menjadi muslim dan karena aku menjadi menjadi muslim bukan berarti aku harus berhenti melakukan apa yang kusenangi. Aku biasa melakukan banyak aktivitas olah raga seperti; snowboarding, ski air dan ku masih bisa menjadi muslim yang baik dan mengenakan hijab.
Share:

Monday, June 10, 2013

Remaja Inggris Berbondong-bondong Masuk Islam

DETIK ISLAMI MUALAF - Menurut studi terbaru, di Inggris, selama 6 tahun terakhir, jumlah umat Islam telah berkembang sebesar 37% dan jumlah masjid sudah mencapai hampir 1.500, termasuk banyaknya mushola.

Berdasarkan data British Institute of Gatston, rata-rata, ratusan warga Inggris masuk Islam setiap bulannya, Al-Jazeera melaporkan.
Jumlah mualaf sangat terlihat di dalam penjara, dan yang membuat surprise remaja berbondong-bondong masuk Islam. Jumlah remaja yang masuk Islam di sekolah, sangat signifikan peningkatannya, seperti dilansir KC pada Sabtu (30/3/2013).


Koresponden Al-Jazeera mengunjungi beberapa masjid dan pusat Islam di London dan menemukan bahwa di antara sejumlah mualaf terdapat begitu banyak remaja, termasuk mereka yang berasal dari Brazil, Luksemburg, dan Swedia.

Koresponden tersebut berbicara dengan Alexandra (12), putri dari Lauren Booth, yang merupakan adik ipar mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Gadis itu mengatakan bahwa memeluk Islam telah mengubah ibunya dan dia memutuskan untuk mengikuti teladan sang Ibu juga. Alexandra menjadi Muslimah pada Ramadhan tahun lalu.

Perlu diingat bahwa setiap tahun sekitar 5000 orang Inggris masuk Islam. Hal ini juga dilaporkan oleh presenter dan wartawan TV di London, Christian Backer, menurut BNews.kz.

“Di Inggris, lima ribu warga Inggris dalam setahun masuk Islam. Di negara-negara Eropa lainnya juga dilaporkan angka-angka serupa. Uniknya, sebagian besar mualaf adalah perempuan kulit putih, kelas menengah, dan kaum terpelajar. Mereka semua setuju bahwa Islam adalah ajaran yang benar, yang memberi mereka nilai, cara hidup yang tidak mereka temukan dalam peradaban Barat, nilai-nilai tradisional dan peran perempuan, yang dalam peradaban Barat sebagian besar telah sirna,” katanya. Subhanallah walhamdulillah Allahu Akbar!

(arrahmah.com)

Share:

Sunday, June 9, 2013

Terry Holdbrooks, Kisah Penjaga Guantanamo yang Memeluk Islam

DETIK ISLAMI KISAH MUALAF - Saat mengenal Islam, ia merasakan sebuah keteduhan.

Di malam hari, ketika penjaga lain bermabuk-mabukan, Terry Holdbrooks justru berbincang dengan seorang narapidana (napi). Bukan interogasi, Terry bercakap tentang Islam.

Hanya dalam hitungan bulan, militer AS ini pun bersyahadat. Suaranya menggema penjuru penjara tempatnya bertugas, penjara khusus milik AS di Teluk Guantanamo, tempat para “teroris” ditahan.

“Kami tak tahu apa pun tentang Islam. Kami hanya diperlihatkan video peristiwa 11 September (bom gedung WTC, New York, AS). Kita diberitahu bahwa para tahanan ini merupakan yang paling buruk dari yang terburuk. Mereka adalah sopir (Osama) Bin Laden, koki Bin Laden, dan orang-orang yang akan membunuh Anda saat pertama kali bertemu,” ujar Terry berkisah tentang perjalanannya menuju hidayah kepada banyak media, baik Guardian, NewsWeek Magz, France TV, dan lain sebagainya.

Namun, persepsi sempit tentang Islam itu ternyata tak semuanya benar. Terry mendapati beberapa tahanan yang justru amat baik. Mereka sangat ramah dan murah senyum.

Semakin lama, Terry yang juga dikenal sebagai penjaga baik hati itu pun berhubungan baik dengan para napi. Setiap malam dia duduk-duduk dengan para napi. Berawal obrolan biasa, kemudian mengarah pada agama. Inilah kali pertama Terry mengenal Islam.

 “Aku mulai ngobrol dengan para tahanan tentang politik, etika, moral, juga tentang kehidupan dan budaya mereka. Ini benar-benar mengejutkan bagiku karena sebelumnya aku sama sekali tak mengenal Islam,” ujarnya.








Source : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/06/03/mnsy24-terry-holdbrooks-kisah-penjaga-guantanamo-yang-memeluk-islam
Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id