Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More
Showing posts with label Qada dan Qadar. Show all posts
Showing posts with label Qada dan Qadar. Show all posts

Monday, January 11, 2016

Apa Sabar Itu Ada Batasnya?

Dalam kehidupan sehari-hari sering didengar ucapan "Sabar itu ada batasnya". Memang benar, tapi sampai dimana batas kesabaran itu? Apa acuan batas kesabaran seseorang sehingga dia tidak sabar lagi? Memang pada dasarnya manusia adalah makhluk yang terbatas dalam segala sifatnya. Tingkat kesabaran masing-masing orang berbeda-beda. Ada yang besar atau panjang masa sabarnya dan ada pula yang singkat, sebentar saja dia sudah tak sabar lagi.

Apa sabar itu ada batasnya? Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita mengingat kisah Nabi Ayyub. Beliau adalah seorang nabi kaya raya yang baik hati dan kemudian menjadi jatuh miskin (sangat miskin). Nabi Ayyub diuji kesabarannya dalam menhadapi cobaan mulai dari kehilangan harta kekayaan, anak bahkan penyakit yang dideritanya sendiri. Namun beliau tetap sabar menghadapi cobaan tersebut.

Dari kisah di atas dapat kita lihat bahwa begitu besarnya tingkat kesabaran Nabi Ayyub. Kenapa beliau bisa menerima keadaan yang menimpa beliau itu? Itu karena ketakwaannya terhadap Allah. Jadi apabila ditanya "apakah sabar itu ada batasnya?" jawabannya adalah seberapa tingkat keimanan atau ketakwaan seseorang kepada Allah. Semakin bertakwa seseorang, semakin besar dan semakin panjang pula kesabarannya sehingga dapat dikatakan mencapai tingkat kesabaran yang tidak terbatas. Hal ini juga menunjukkan bahwa ia percaya pada qadar baik dan qadar buruk yang merupakan rukun iman yang keenam.

Share:

Tuesday, December 29, 2015

Iman Kepada Qada dan Qadar

Rukun Iman yang keenam adalah iman kepada Qada dan Qadar. Maksudnya adalah umat muslim harus percaya adanya nasib baik dan nasib buruk. Semua hal yang terjadi di muka bumi adalah atas kehendak Allah. Iman pada kadar baik dan kadar buruk ini merupakan hal yang berguna untuk menyadarkan umat Islam sendiri.

Dalam menjalani kehidupan manusia mungkin ada mengalami kondisi baik atau kondisi buruk. Islam sudah memprediksi sebelumnya bahwa umat Islam akan mengalami hal tersebut dan untuk mengatasi agar jangan sampai terjadi hal tidak diinginkan, Islam telah mengatasinya dengan adanya rukun iman yang keenam ini. Maknanya adalah apabila seseorang mengalami sesuatu yang buruk dalam hidupnya, dia harus menyadari bahwa mungkin qada buruk sedang datang kepadanya.

Dalam Islam juga dikatakan bahwa Allah tidak akan pernah memberikan beban kepada umatnya apabila umat itu tidak mampu menerimanya. Dan berkaitan juga pernyataan bahwa pada setiap kesulitan pasti ada makna yang dibaliknya.

Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id