Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More
Showing posts with label DalamNegri. Show all posts
Showing posts with label DalamNegri. Show all posts

Wednesday, September 4, 2013

Taruna Muslim: Harry Tanoe Ketakutan Didatangi Tokoh Islam

DETIK ISLAMI - NEWS
Ketua Umum Taruna Muslim, Alfian Tanjung,  meminta umat Islam memberikan dorongan lebih kuat agar Miss World dibatalkan. Hal ini akibat sikap Harry Tanoe yang masih enggan untuk membatalkan Miss World.

“Tekanan harus makin kuat,  kita jadikan hari Jum’at sebagai penegasan untuk dibatalkan,” ujarnya kepada Islampos.com, Selasa (3/9) usai bertemu Harry Tanoe di kantor MNC.


Saat didatangi tokoh-tokoh Islam, Alfian menangkap ada perasaan grogi dalam diri Harry Tanoe. Indikasi itu terlihat dari cara bicara Harry Tanoe.

“Saya lihat dia grogi dan sangat takut kita datangi. Saat kita desak untuk membatalkan Miss World, berkali-kali dia bilang ‘Nanti kita bicarakan lagi, nanti kita musyawarahkan lagi, nanti kita konsultasikan lagi,’” paparnya yang ikut bersama 15 tokoh umat Islam.

Bagaimana jika sampai Jum’at Harry Tanoe masih bersikeras untuk melanjutkan kontes Miss World?

“Jika tetap dilaksanakan, maka jangan salahkan kami. Lu jual gue beli. Kita siap bakar SICC,” tegasnya.


Source : http://www.islampos.com/taruna-muslim-harry-tanoe-ketakutan-didatangi-tokoh-islam-76784/
Share:

Baru Tiba di Bandara, Peserta Miss World Sudah Telanjang

DETIK ISLAMI - NEWS 
Sebagian besar delegasi Miss World 2013 sudah tiba di Pulau Dewata, Bali. Total kontestan Miss World 2013 berjumlah 130 orang dari seluruh negara, saat ini sudah tiba sebanyak 101 delegasi. Para delegasi ini sudah berada di Bali sejak Senin (2/9/2013) untuk mengikuti berbagai acara yang telah disiapkan panitia.

Terkait masih maraknya penolakan ajang Miss World ini dari berbagai kalangan umat Islam, pihak panitia sejak awal telah memastikan bahwa ajang pamer aurat tidak akan ada.

"Kami anggap penolakan dari Majelis Ulama Indonesia itu sebagai warning bagi kami bahwa Miss World ini harus sesuai dengan kultur budaya keindonesiaan dan keagamaan yang dijunjung tinggi di Indonesia," ujar Corporate Secretary RCTI, Adjie S Soeratmadjie.

Namun pernyataan panitia tersebut bertolak belakang dengan kenyataan yang ada, ini terbukti dari salah satu peserta bernama Adriana dari Guatemala. Setiba di bandara, Adriana turun dari pesawat dengan berpakaian tapi telanjang hingga belahan dadanya terbuka lebar. Jelas pernyataan panitia yang menjamin semua peserta akan menjunjung tinggi nilai keagamaan yang mayoritas muslim di negeri ini langsung terbantahkan.

Terkait bagaimana perbedaaan cara pandang tentang wanita, Ustadz Iyus Khaerunnas selaku ketua Forum Umat Islam (FUI) Bogor menjelaskan bagaimana bedanya perlakuan terhadap kaum wanita menurut pandangan Islam dan barat.

"Cara menghormati perempuan antara Islam dengan barat itu sangat berbeda. Islam melihat sosok perempuan dengan kemuliaan menutup auratnya, kepatuhan dalam ibadah, keterjagaan dalam bersikap, kelembutan dalam perilaku, ketaatan kepada orangtua dan suami. Kecerdasan sebagai pendamping suami dan kesabaran dalam mendidik putra-putri menjadi generasi Islami. Inilah output pesan-pesan Alqur'an dan ajaran Nabi saw. Muslimah dididik menjadi sosok yang tertutup karena keterpeliharaannya dan terbuka karena kecerdasannya," papar Ustadz Iyus kepada Suara Islam Online.

"Sedangkan dalam pandangan barat, mereka memandang perempuan dengan pandangan terbuka. Hingga terbuka segala-galanya, pakaiannya, dan auratnya dilihat sebagai simbol keindahan. Padahal inilah simbol kebinatangan. Lenggak lenggok berjalan seperti punuk unta (kata Nabi), dengan sepatu berhak tinggi adalah simbol wanita profesional katanya, padahal simbol keterjajahan. Ideologi kapitalisme telah menjerat perempuan sebagai mahkluk cantik yang dipertontonkan, padahal sungguh (secara tidak sadar) itu adalah simbol penghinaan," tambahnya.

"Maka Miss World sesungguhnya simbol dari penjajahan budaya dan penghinaan terhadap kaum hawa yang digerakkan ideologi liberal," tegas Ustadz Iyus.

Jika baru tiba di bandara saja peserta Miss World sudah berani telanjang dan menghina kultur keagamaan negeri ini, bukan tidak mungkin hingga akhir bulan September ini selama di Indonesia ratusan peserta ajang maksiat tersebut akan menampilkan yang lebih berani dari itu.

Sumber : http://www.visimuslim.com/2013/09/baru-tiba-di-bandara-peserta-miss-world.html
Share:

Tuesday, September 3, 2013

Massa Umat Islam Tiba di Kantor MNC, Desak Bertemu Harry Tanoe

DETIK ISLAMI NEWS - DALAM NEGRI
SETELAH melakukan longmarch dari Bundaran HI, ribuan massa Forum Umat Islam tiba di kantor MNC di Kebon Sirih, Jakarta. Massa datang tepat pukul 14.45 WIB.

Kedatangan massa umat Islam langsung disambut ratusan Polisi yang berjaga-jaga di depan kantor MNC. Bahkan puluhan polisi berdiri dengan memakai tameng depan pintu masuk dalam kantor MNC.

Sikap aparat keamanan tersebut langsung mengundang reaksi Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath. Menurutnya, polisi sama saja melindungi Harry Tanoe sebagai otak dibalik ajang kemaksiatan.

“Sungguh anda sangat memalukan,” hardiknya.

MNC memberikan jatah 15 orang dari pihak umat Islam untuk menyampaikan aspirasinya. Namun, massa bersedia bertemu jika pihak MNC menghadirkan Harry Tanoesodibjo.

“Jika tidak ditemui Harry Tanoe, kami tidak mau masuk!” tandas Ketua DPD FPI Jawa Barat, Kyai Kohar.

( Sumber : Islampos.com )
Share:

Harry Tanoe Belum Batalkan Miss World, FUI Ancam Datangkan Jutaan Massa

DETIK ISLAMI NEWS - DALAM NEGRI
BELUM adanya keputusan Harry Tanoe untuk membatalkan Miss World, membuat Forum Umat Islam (FUI) bertekad kembali mendatangi kantor MNC, Jum’at ini (6/9/2013). FUI berencana mendatangkan jutaan massa agar desakan semakin kuat.

“Apa kalian siap mengajak 10 orang lainnya untuk aksi hari Jum’at?” tanya Sekjen  Muhammad Al Khaththath.

“Siap!” Sambut ratusan massa FUI di depan kantor MNC, Kebon Sirih, Jakarta.

Selain itu,  FUI juga menyerukan kepada umat Islam untuk mengumumkan aksi hari Jum’at melalui radio, TV, koran, Majelis Taklim dan sarana lainnya.

“Mari kita kepung kembali MNC pada hari Jum’at,” tegasnya yang disambut pekik takbir massa umat Islam.

( Sumber : Islampos.com )
Share:

Monday, June 10, 2013

Rusak Moral Dan Pamer Aurat, Umat Islam Bogor Tolak Miss World

Pernyataan Sikap Umat Islam Bogor untuk Menolak Acara Miss World 2013
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Sehubungan akan digelarnya acara Miss World 2013 pada 28 September mendatang di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor Jawa Barat, kami umat Islam Bogor pada khususnya dan kaum muslimin di Jawa Barat pada umumnya, sangat keberatan dengan diadakannya acara tersebut dan menilai dapat merusak moral dan tata nilai budaya kehidupan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, dimana ajaran Islam memiliki aturan yang sangat rinci dalam mengatur segala aspek kehidupan khususnya dalam penampilan, etika dan kesopanan.
Miss World adalah kontes kecantikan yang dimulai di Inggris sejak tahun 1951 sebagai festival kontes bikini untuk menghormati pakaian renang yang baru diperkenalkan pada saat itu, tetapi disebut “Miss World” oleh media ketika itu. Dan sejak itulah Miss World digelar setiap tahun di berbagai negara. Dalam rangkaian acaranya, para wanita peserta Miss World diwajibkan untuk memakai bikini untuk mengumbar auratnya, sehingga semua peserta tidak bisa tidak harus melewati fase tersebut dan harus rela menampakkan aurat-auratnya.


Sungguh sangat jelas, bahwa acara Miss World sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mewajibkan pemeluknya untuk menutup aurat. Adanya acara tersebut sangat melecehkan harkat, martabat dan harga diri kehormatan wanita karena harus mengumbar auratnya di depan umum.

Oleh karena itu, kami umat Islam Bogor yang terdiri dari para ulama, para umaro, para aktivis dakwah dari berbagai ormas dan lembaga Islam menyatakan:
1. Menolak dengan tegas acara Miss World 2013 baik di Bogor maupun di seluruh wilayah Indonesia.
2. Meminta kepada pihak pemerintah, melalui Walikota Bogor, Bupati Bogor, Kapolres Bogor, Gubernur Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat, maupun instansi lainnya agar tidak mengijinkan acara Miss World tersebut.
3. Mengajak kepada seluruh umat Islam dimanapun berada khususnya wilayah Jawa Barat agar segera merapatkan barisan untuk menolak dengan tegas acara Miss World tersebut.
4. Menyerukan kepada kaum muslimin dan muslimat khususnya para remaja untuk memperkuat keimanan dengan tetap berpakaian secara sopan dan Islami, yakni dengan menutup aurat secara sempurna demi terwujudnya masyarakat beriman dan religius di Bogor Bersyariah.
5. Apabila penolakan dan permohonan kami tidak diindahkan oleh pemerintah sebagai pelindung dan pelayan rakyat, maka kami akan menggerakkan massa kaum muslimin untuk jihad fi sabilillah untuk mewujudkan penolakan kaum muslimin ini secara nyata terhadap digelarnya acara Miss World tersebut.
Demikian pernyataan ini kami buat untuk ditindak lanjuti bersama. Semoga Allah SWT memberikan kekuasaan kepada orang-orang shaleh dan mencabutnya dari orang-orang kafir dan munafik agar siap dan berani mencegah dan menghentikan setiap kezaliman serta kemaksiatan yang ada, berani menegakkan keadilan, menjamin kesejahteraan, serta mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bogor, 25 Jumadil Awal 1434 H / 6 April 2013
Atas nama umat Islam Bogor, yang terdiri dari:
1. Majelis Ulama Kota Bogor
2. Majelis Ulama Kabupaten Bogor
3. Forum Umat Islam Bogor
4. Keluarga Muslim Bogor
5. Dewan Dakwah Islamiyah Bogor
6. Persis Bogor
7. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bogor
8. Front Pembela Islam (FPI) Bogor
9. DPD Muhammadiyah Bogor
10. DPD Garis Bogor
11. DPD HASMI Bogor
12. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor
13. Bulan Sabit Merah Bogor
14. Fos Armi Bogor
15. IKPM Gontor
16. Khairu Ummah
17. Majelis Abu Hanifah
18. Badan Kerjasama Pondok Pesantren (BKSPPI) Bogor
19. Angkatan Muda Siliwangi Bogor
20. LSM BMDI
21. Forkami
22. Dan ormas/lembaga Islam lainnya.


Surat Pernyataan Sikap Umat Islam Bogor untuk Menolak Acara Miss World 2013 yang telah di tanda tangani bersama
Share:

Surat Terbuka Mantan Presenter TVRI Kepada KPI Terkait Muktamar Khilafah

DETIK ISLAMI NEWS - KOMISIONER Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan teguran kepada TVRI terkait tayangan Muktamar Khilafah. KPI menilai TVRI sebagai lembaga penyiaran publik telah mengalami disorientasi kebangsaan dengan menayangkan siaran tunda acara Muktamar HTI pada Kamis pagi (6/6/2013). Namun mantan presenter TVRI, Eka Shanty memiliki pendapat berbeda. Berikut tanggapannya.
Dear KPI,


Kami paham jika ada yang khawatir jika syariah Islam ditegakkan, hanya karena baru melihat tayangan Muktamar Khilafah. Harusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena yang ditawarkan adalah salah satu solusi bagaimana hidup kita damai tidak saling bertentangan, bagaimana kita sejahtera agar kita bisa bekerja dengan tenang, bagaimana adil karena orang miskin semakin banyak yang membantu.
Memikirkan & mendidik orang Islam menjadi Islami adalah bagian penting, karena dengan demikian lebih dari separuh bangsa dunia akan tersadarkan. Kami kira tidak perlu khawatir terhadap Muktamar Khilafah, karena yang diedukasi adalah sesama muslim sendiri agar tercipta perdamaian dan kemaslahatan bagi dunia, Rahmatan Lil Alamin termasuk diantaranya untuk saudara-saudara di KPI yang juga mayoritas Islam.

Berilah ruang yang seimbang antara tayangan negatif dan yang positif, agar pemirsa menjadi pintar memilih karena pemirsa pasti punya hak untuk menentukan yang terbaik untuknya.
Belajarlah untuk mendengar lebih banyak, bukan hanya bertindak cepat namun dangkal dalam pemahaman. Kapankah bangsa ini berisi manusia-manusia berpikir positif atas setiap jengkal masalah?

KPI, kami bangga pada Anda. Harapan besar kualitas anak-anak kami terletak seberapa besar kemampuan KPI menjadi lembaga yang mumpuni memilih dan memilah tayangan terbaik untuk anak kami, anak anda dan anak kita semua.
Belajarlah mendengar, bukan hanya menilai melihat dalam kacamata TV yang dibatasi dengan ukuran per inchi belaka.
Wassalam,
Eka Shanty
mantan presenter TVRI
Social Worker & Konsultan Komunikasi Islami
Share:

Sunday, June 9, 2013

Habib Rizieq: ‘Tangkap Orang Yang Halangi Tabligh Akbar Peduli Suriah!’

DETIK ISLAMI NEWS - DICATUTNYA nama FPI (Front Pembela Islam) untuk membatalkan acara tabligh Akbar peduli Suriah, membuat pimpinan FPI Habib Muhammad Rizieq Shihab murka. Lewat pesan singkatnya Habib Rizieq membantah keras organisasi yang dipimpinnya berusaha membatalkan ataupun menghalang-halangi digelarnya acara tabligh akbar peduli Suriah.
“Issue bahwa FPI memboikot atau mengancam untuk menyerang acara Banten Peduli Suriah di Tangerang adalah Fitnah!,” tegas Habib dalam pesan SMS nya.


Lebih lanjut dia menyatakan; “Jika ada pihak yang mengaku FPI mau mengganggu acara, maka tangkap saja dan jebloskan ke penjara. Insya Allah, FPI Tangerang akan ikut membantu acara tersebut.”
Sebelumnya dilaporkan pada Sabtu kemarin (8/6/2013), sekelompok massa termasuk di dalamnya mengaku dari FPI melakukan aksi anarkis di lokasi acara tabligh Akbar peduli Suriah. Massa yang terdiri dari puluhan orang tersebut dengan beringas mencopot seluruh baliho, banner dan pamflet acara. Tidak hanya itu, massa juga melaporkan pihak panitia ke polres setempat dengan alasan acara belum mendapat izin.
Pihak panitia acara sendiri sudah melakukan konfirmasi ke FPI Pusat dan mendapat jawaban bahwa tidak ada instruksi mengerahkan massa untuk menghalang-halangi digelarnya acara tabligh akbar peduli Suriah di Tangerang.

Acara tabligh akbar peduli Suriah di Tangerang merupakan rangkaian Road Show Banten Peduli Suriah. Acara ini merupakan bentuk sosialisasi penderitaan kaum Muslimin yang ada di Suriah akibat kekejaman rezim Syiah Nushairiyah pimpinan presiden Bashar Al-Assad dan sekaligus penggalangan dana untuk disumbangkan ke kaum Muslimin Suriah.
Share:

Friday, June 7, 2013

Motif Kelompok Yahudi Di Balik Penghargaan Toleransi Untuk SBY

DETIK ISLAMI NEWS - KAMIS, 30/5/2013 lalu mungkin menjadi sejarah tak terlupakan bagi Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden RI meraih  penghargaan pertama kalinya dari The Appeal of Conscience Foundation (AFC). Lembaga yang mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antarkepercayaan itu memberikan penghargaan Negarawan Dunia kepada SBY karena dinilai mampu membina toleransi beragama di Indonesia.

Namun menariknya, meski dinisbatkan sebagai Presiden yang dapat membina toleransi, penghargaan itu justru ditolak oleh kelompok-kelompok liberal dan minoritas yang selama ini concern menyuarakan ‘Toleransi Beragama’. Mereka menilai kelompok-kelompok seperti Ahmadiyah dan Syiah yang sudah difatwa sesat masih sulit menjalan keyakinannya.


“SBY tidak pernah melindungi kelompok yang menjadi korban kekerasan seperti dalam kasus Ahmadiyah dan Syiah yang dicap sesat oleh kelompok aliran keras. Presiden SBY tidak melakukan dan mengatakan apa-apa untuk melindungi mereka,” jelas Franz Magnis Suseno dalam surat protesnya kepada ACF.
Senada dengan Franz Magnis, penghargaan World Statement Award untuk Presiden SBY juga digugat oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (KBB) dan Solidaritas Korban Pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (Sobat KBB).

Koalisi ini terdiri dari para tokoh agama, aktivis, dan tokoh masyarakat, di antaranya Romo Benny Soesatyo (Pemuka Agama Kristiani), Jalaluddin Rachmat (Tokoh Syiah) Siti Musdah Mulia (Feminis), Hendardi (Setara Institute), Todung Mulya Lubis (Praktisi Hukum), Alissa Wahid (Ketua Wahid Institute), Adnan Buyung Nasution (Praktisi Hukum), dan lain sebagainya.

Ketua Setara Institute Hendardi dalam pernyataan resminya mengatakan tampaknya ACF tidak mengetahui kondisi Tanah Air yang penuh tragedi diskriminasi dan kekerasan.
“Indonesia tengah mendapat ancaman dengan hadirnya kelompok berpandangan sempit dan ekstrim. Jumlahnya memang tidak seberapa tapi pembiaran atas kelakuan mereka membuat mereka jadi kebal hukum,” kata Hendardi di Jakarta, Kamis (23/5).

Tentu melihat realitas ini, umat Islam harus jeli. Bahwa penolakan kelompok liberal di Indonesia kepada penghargaan toleransi untuk SBY, bukan berarti lembaga ACF bersih dari unsur-unsur liberal dan pluralis.
ACF sendiri didirikan oleh seorang Yahudi tulen bernama Rabbi Arthur Schneier. Pada tahun 1965. Lembaga ini bergerak dalam bidang HAM, kebebasan dan kerukunan antar umat beragama, menggagas kerjasama antarapimpinan umat beragama, penguasa, dan pengusaha di dalam mempromosikan perdamaian, toleransi, dan resolusi berbagai konflik yang terjadi di berbagai belahan bumi. Menurut ACF,‘tindakan kriminal atas nama agama merupakan bentuk kejahatan paling bertentangan dengan agama’ (a crime committed in the name of religion is the greatest crime against religion).
Pasca kejadian 11 Septemberdi AS, ACF mengunggulkan sejumlah tokoh yang dinilai berjasa meredam kekerasan dan ‘terorisme’ dan menggalang ‘toleransi’ dan ‘perdamaian’.
ACF mengutus delegasinya kepada tidak kurang dari 30 negara berjumpa dengan tokoh-tokoh agama dan pemerintah setempat. Di antara negara-negara tersebut ialah Albania, Argentina, Armenia, Bulgaria, RRC, Cuba, Republim Czech, El Salvador, Jerman, Hungaria, India, Indonesia, Irlandia, Jepang, Marocco, Panama, Polandia, Romania, Rusia, Republik Slovakia, Switzerland, Spanyol, Turki, Ukraina, Inggris, negara-negara bekas Yugoslavia.

Rabbi Arthur Schneier, pendiri dan sekaligus Presiden ACF mempunyai reputasi internasional dan dikenal luas sebagai tokoh dialog antar agama sebagaimana propaganda Yahudi selama ini. Ia dilahirkan di Vienna, Austria, tgl 20 Maret 1930, pernah hidup di bawah pendudukan Nazi Budapest selama Perang Dunia II, kemudian ia hijrah ke AS tahun 1947. Tahun lalu sebuah Polling memasukkan namanya salah seorang di antara 100 tokoh berpengaruh di AS.
Rangking Rabbi Yahudi inipun lebih tinggi daripada Presiden Obama dalam polling itu. Pendiri dan sekaligus Presiden ACF beranggotakan tidak kurang dari 40 tokoh dari berbagai agama. Tidak sedikit dari mereka berpaham liberal dan pluralis yang dikenal luas dalam dunia internasional, antara lain Muhtar Kent dan Imam Yahya Hendi yang sehari-hari sebagai Professor Islamic Studies di Georgetown University AS, yang bulan Desember lalu datang ke Indonesia bersama lima Rabbi, empat pendeta, dua pastor, dua muslim termasuk dirinya.

Nama-nama besar lainnya seperti Cardinal Theodore E. McCarrick, Wakil Presiden ACF, di AS pernah menjadi Uskup Agung di Washington, Pastor Joseph A. O’Hare, S.J, juga Wakil Presiden ACF, mantan Presiden Jesuit Fordham University, Cardinal Dr. Christoph Schönborn (Uskup Agung Wina dan pernah diunggulkan menjadi Paus dan juga pernah mengunjungi Indonesia, dan Pastor Daniel L. Flaherty, S.J, yang memimpin America
Tentu dengan reputasi ACF selama ini, kita sangat faham apa maksud pemberian penghargaan ini kepada SBY. Mereka ingin mendorong ‘toleransi beragama’ di Indonesia untuk terus ditingkatkan. Dengan melihat psikologis SBY yang gampak takluk dengan pencitraan, maka program-program untuk menanamkan nilai-nilai pluralisme agama di Indonesia dapat berjalan lebih baik lagi.
Dalam dua tahun kepemimpinan SBY kelompok-kelompok aliran sesat tumbuh subur. Hingga kini meski mendapat penolakan dari umat Islam, Ahmadiyah masih boleh beraktivitas di Indonesia. Bahkan SBY urung untuk mengeluarkan Kepres pembubaran Ahmadiyah.
Yayasan-yayasan Syiah pun tumbuh subur di Indonesia. Bandingkan dengan nasib kelompok Ahlussunnah di Iran. Mereka tertindas dan tidak boleh memiliki Mesjid sendiri. Di Indonesia, kelompok Syiah bebas berkeliaran. Mereka mengadakan kegiatan-kegiatan secara massal dan tidak ditutup-tutupi. Bahkan sebuah lembaga Syiah di Bandung secara terbuka merekrut relawan Jihad Syiah ke Suriah.
Sama halnya dengan geliat Kristen di Indonesia. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah berang di depan 700 ratus pendeta. Dalam sesi tanya jawab ada yang seorang pastor yang bertanya tentang nasib gereja di Yasmin (GKI Yasmin- red.) yang terkatung-katung di Bogor. Kelompok Kristen juga telah membawa kasus ini ke HAM internasional.

Melihat protes dari kalangan Kristen mengenai GKI Yasmin, Jusuf Kalla balik protes “Anda ini sudah punya 56.000 gereja seluruh Indonesia tidak ada masalah, seharusnya berterima kasih, pertumbuhan jumlah gereja lebih besar daripada masjid, kenapa urusan satu gereja ini anda sampai bicara ke seluruh dunia?”
Data Litbang Kemenag menunjukkan pertumbuhan rumah ibadah selama 27 tahun terakhir dipegang oleh Gereja Kristen. Mesjid/mushalah (64,22%), Gereja Kristen (131,30%), Gereja Katolik 152,00%), Wihara Budha (268,09%), dan Pura Hindu (475,25%).

Agak ironi, Islam sebagai agama mayoritas mutlak dianut di negeri ini bukan hanya pertumbuhannya anjlok tetapi juga paling banyak tercekal pembangunannya.Data dari Biro Pusat Statistik (2000-2010) menunjukkan terjadinya penurunan prosentase populasi penganut agama Islam dari 87.91% menjadi 87.21% dan pertambahan populasi penganut agama Kristen dari 5.73% menjadi 6.96%.
Jadi anda mulai faham apa motif di balik penghargaan ini?

Source : http://islampos.com/motif-kelompok-yahudi-di-balik-penghargaan-toleransi-untuk-sby-62042/
Share:

Muhammadiyah Angkat Bicara Terkait Bom Poso

DETIK ISLAMI NEWS - ADANYA bom bunuh diri di halaman Mapolres Poso menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin adalah serangkaian konflik yang terjadi selama ini di wilayah Poso. Hal tersebut ditengarai penanganan terhadap konflik yang terjadi selama ini tidak pernah tuntas dan kurang komprehensif.

Hal tersebut disampaikan Din Syamsuddin setelah menghadiri pembukaan Sekolah Perdamaian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Mahathir Global Peace School (MGPS) di UMY, Bantul, Senin (03/06/2013).

“Aksi bom bunuh diri itu merupakan ekspresi residu atas belum tuntasnya penyelesaian konflik Poso yang terjadi sebelumnya. Konflik yang terjadi tidak diselesaikan secara komprehensif dan tuntas,” jelasnya.
Penyelesaian kasus berbau SARA tersebut diakui Din telah cepat terselesaikan, tetapi masih menyisakan hal-hal yang pada akahirnya tidak dapat dituntaskan, dan peristiwa bom bunuh diri merupakan contoh masih adanya residu yang tersisa dalam penanganan kasus Poso.
“Sampai saat ini masih ada 12 masjid di wilayah itu yang belum bisa kita bangun. Ini residu dari masalah yang ada. Begitupula anak-anak yang menyaksikan keluarganya dibantai, juga tidak ada pendekatan yang baik,” paparnya.

Berkaitan Bom Poso tersebut, Din menilai kurang transparannya penanganan masalah terorisme di Indonesia memberikan andil maraknya kasus-kasus serupa terjadi.
“Bom bunuh diri itu selalu kroco-kroco bukan tokohnya, Kemudian muncul opini yang menyudutkan Islam, ini yang harus diwaspadai,” tegas Din.

Selama ini menurut Din, masyarakat hanya tahu bahwa aktor teror sudah ditangkap, sudah ditembak mati. “Iya meski ada yang ditangkap dalam keadaan hidup, tapi aktor intelektual di balik teroris ini semua siapa? Itu yang gagal diungkap oleh Kepolisian dan Densus 88,” tegasnya.

Tetapi walaupun begitu, Din Syamsuddin menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan, apalagi yang menghilangkan nyawa dan siapapun dia, adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan, ”Saya mengecam setiap bentuk kekerasan pengeboman terhadap siapapun dan oleh siapapun. Kekerasan ini kejahatan kemanusiaan,” ungkapnya.

Source : http://islampos.com/muhammadiyah-angkat-bicara-terkait-bom-poso-62030/
Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id