Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

Tuesday, November 27, 2012

Setelah Serang Gaza, Sektor Pariwisata Israel Rugi Setengah Miliar Dolar

Detik Islami - News (Islampos.com) THE Marker, sebuah majalah keuangan Israel yang diterbitkan di Tel Aviv melaporkan bahwa sektor pariwisata Israel secara signifikan dipengaruhi oleh agresi militer yang baru-baru ini dilancarkan di Jalur Gaza.

Dalam edisi terbarunya disebutkan bahwa agresi yang belum lama berakhir itu sangat mempengaruhi keadaan pariwisata di seluruh kota, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.

Majalah itu melaporkan bahwa agresi membuat bangunan rusak parah dan menyebabkan kerugian besar di sektor pariwisata di Palestina yang diduduki. Tercatat sekitar 20% dari pemesanan perjalanan wisata yang telah dijadwalkan, telah dibatalkan selama operasi militer.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata Israel mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan proyek pemulihan dan perbaikan dari kerusakan yang mempengaruhi lokasi wisata. Terutama yang terletak di daerah selatan dari wilayah yang diduduki sejak tahun 1948.

Data resmi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Hotel Israel menunjukkan selama agresi di Jalur Gaza ini mereka mengalami kerugian melebihi setengah miliar dolar Amerika Serikat (sekitar 518 juta dolar AS).
Sementara itu, kepala Asosiasi Hotel Ami Federman, menyerukan kepada para pemilik hotel untuk meluncurkan promosi pemasaran darurat. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendorong wisatawan untuk mengunjungi Israel.
Share:

Do'a Orang Tua Pada Anaknya, Satu Dari Do'a Mustajab

Ini adalah pelajaran yang mesti diketahui setiap orang tua (ortu). Doa mereka sungguh ajaib jika itu ditujukan pada anak-anak mereka. Jika ortu ingin anaknya menjadi sholeh dan baik, maka doakanlah mereka karena doa ortu adalah doa yang mudah diijabahi. Namun ingat sebenarnya doa yang dimaksudkan di sini mencakup doa baik dan buruk dari orang tua pada anaknya. Jika ortu mendoakan jelek pada anaknya, maka itu pun akan terkabulkan. Sehingga ortu mesti hati-hati dalam mendoakan anak.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

"Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi." (HR. Abu Daud no. 1536. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits ini hasan).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

"Tidak doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir." (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 1797). Dalam dua hadits ini disebutkan umum, artinya mencakup doa orang tua yang berisi kebaikan atau kejelekan pada anaknya.
Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ

"Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizholimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua pada anaknya." (HR. Ibnu Majah no. 3862. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Riwayat ini menyebutkan bahwa doa baik orang tua pada anaknya termasuk doa yang mustajab.
Muhammad bin Isma’il Al Bukhari membawakan dalam kitab Al Adabul Mufrod beberapa riwayat mengenai doa orang tua. Di antara riwayat tersbeut, Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا

"Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya."(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrod no. 32. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrod no. 24). Hadits ini menunjukkan bahwa doa jelek orang tua pada anaknya termasuk doa yang mustajab. Hal itu dibuktikan dalam kisah Juraij berikut ini. Kisah ini menunjukkan bahwa doa jelek ibunya pada Juraij terkabul. Kisah ini dibawakan pula oleh Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrod.
Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَا تَكَلَّمَ مَوْلُوْدٌ مِنَ النَّاسِ فِي مَهْدٍ إِلاَّ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ [وَسَلَّمَ] وَصَاحِبُ جُرِيْجٍ" قِيْلَ: يَا نَبِيَّ اللهِ! وَمَا صَاحِبُ جُرَيْجٍ؟ قَالَ: "فَإِنَّ جُرَيْجًا كَانَ رَجُلاً رَاهِباً فِي صَوْمَعَةٍ لَهُ، وَكَانَ رَاعِيُ بَقَرٍ يَأْوِي إِلَى أَسْفَلِ صَوْمَعَتِهِ، وَكَانَتْ اِمْرَأَةٌ مِنْ أَهْلِ الْقَرْيَةِ تَخْتَلِفُ إِلَى الرَّاعِي، فَأَتَتْ أُمُّهُ يَوْمًٍا فَقَالَتْ: يَا جُرَيْجُ! وَهُوَ يُصّلِّى، فَقَالَ فِي نَفْسِهِ - وَهُوَ يُصَلِّي - أُمِّي وَصَلاَتِي؟ فَرَأَى أَنْ يُؤْثِرَ صَلاَتَهُ، ثُمَّ صَرَخَتْ بِهِ الثَّانِيَةَ، فَقَالَ فِي نَفْسِهِ: أُمِّي وَصَلاَتِي؟ فَرَأَى أَنْ يُؤْثِرَ صَلاَتَهُ. ثُمَّ صَرَخَتْ بِهِ الثَالِثَةَ فَقَالَ: أُمِّي وَصَلاَتِي؟ فَرَأَى أَنْ يُؤْثِرَ صَلاَتَهُ. فَلَمَّا لَمْ يُجِبْهَا قَالَتْ: لاَ أَمَاتَكَ اللهُ يَا جُرَيْجُ! حَتىَّ تَنْظُرَ فِي وَجْهِ المُوْمِسَاتِ. ثُمَّ انْصَرَفَتْ فَأُتِيَ الْمَلِكُ بِتِلْكَ الْمَرْأَةِ وَلَدَتْ[1]. فَقَالَ: مِمَّنْ؟ قَالَتْ: مِنْ جُرَيْجٍ. قَالَ: أَصَاحِبُ الصَّوْمَعَةِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: اِهْدَمُوا صَوْمَعَتَهُ وَأْتُوْنِي بِهِ، فَضَرَبُوْا صَوْمَعَتَهُ بِالْفُئُوْسِ، حَتىَّ وَقَعَتْ. فَجَعَلُوْا يَدَهُ إِلَى عُنُقِهِ بِحَبْلٍ؛ ثُمَّ انْطَلَقَ بِهِ، فَمَرَّ بِهِ عَلَى الْمُوْمِسَاتِ، فَرَآهُنَّ فَتَبَسَّمَ، وَهُنَّ يَنْظُرْنَ إِلَيْهِ فِي النَّاسِ. فَقَالَ الْمَلِكُ: مَا تَزْعُمُ هَذِهِ؟ قَالَ: مَا تَزْعُمُ؟ قَالَ: تَزْعُمُ أَنَّ وَلَدَهَا مِنْكَ. قَالَ: أَنْتِ تَزْعَمِيْنَ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: أَيْنَ هَذَا الصَّغِيْرُ؟ قَالُوْا: هَذَا فِي حُجْرِهَا، فَأَقْبَلَ عَلَيْهِ. فَقَالَ: مَنْ أَبُوْكَ؟ قَالَ: رَاعِي الْبَقَرِ. قَالَ الْمَلِكُ: أَنَجْعَلُ صَوْمَعَتَكَ مِنْ ذَهَبٍ؟ قَالَ: لاَ. قَالَ: مِنْ فِضَّةٍ؟ قَالَ: لاَ. قَالَ: فَمَا نَجْعَلُهَا؟ قَالَ: رَدُّوْهَا كَمَا كَانَتْ. قَالَ: فَمَا الَّذِي تَبَسَّمْتَ؟ قَالَ: أَمْراً عَرَفْتُهُ، أَدْرَكَتْنِى دَعْوَةُ أُمِّي، ثُمَّ أَخْبَرَهُمْ

"Tidak ada bayi yang dapat berbicara dalam buaian kecuali Isa bin Maryam dan Juraij" Lalu ada yang bertanya,"Wahai Rasulullah siapakah Juraij?". Beliau lalu bersabda, "Juraij adalah seorang rahib yang berdiam diri pada rumah peribadatannya (yang terletak di dataran tinggi/gunung). Terdapat seorang penggembala yang menggembalakan sapinya di lereng gunung tempat peribadatannya dan seorang wanita dari suatu desa menemui penggembala itu (untuk berbuat mesum dengannya).
(Suatu ketika) datanglah ibu Juraij dan memanggilnya ketika ia sedang melaksanakan shalat, "Wahai Juraij." Juraij lalu bertanya dalam hatinya, "Apakah aku harus memenuhi panggilan ibuku atau meneruskan shalatku?" Rupanya dia mengutamakan shalatnya. Ibunya lalu memanggil untuk yang kedua kalinya.  Juraij kembali bertanya di dalam hati, "Ibuku atau shalatku?" Rupanya dia mengutamakan shalatnya. Ibunya memanggil untuk kali ketiga. Juraij bertanya lagi dalam hatinya, "lbuku atau shalatku?" Rupanya dia tetap mengutamakan shalatnya. Ketika sudah tidak menjawab panggilan, ibunya berkata, "Semoga Allah tidak mewafatkanmu, wahai Juraij sampai wajahmu dipertontonkan di depan para pelacur?"[2] Lalu ibunya pun pergi meninggalkannya.[3]
Wanita yang menemui penggembala tadi dibawa menghadap raja dalam keadaan telah melahirkan seorang anak[4]. Raja itu bertanya kepada wanita tersebut, "Hasil dari (hubungan dengan) siapa (anak ini)?" "Dari Juraij?", jawab wanita itu. Raja lalu bertanya lagi, "Apakah dia yang tinggal di tempat peribadatan itu?" "Benar", jawab wanita itu. Raja berkata, "Hancurkan rumah peribadatannya dan bawa dia kemari." Orang-orang lalu menghancurkan tempat peribadatannya dengan kapak sampai rata dan mengikatkan tangannya di lehernya dengan tali lalu membawanya menghadap raja. Di tengah perjalanan Juraij dilewatkan di hadapan para pelacur.[5] Ketika melihatnya Juraij tersenyum dan para pelacur tersebut melihat Juraij yang berada di antara manusia.
Raja lalu bertanya padanya, "Siapa ini menurutmu?". Juraij balik bertanya, "Siapa yang engkau maksud?" Raja berkata, "Dia (wanita tadi) berkata bahwa anaknya adalah hasil hubungan denganmu." Juraij bertanya, "Apakah engkau telah berkata begitu?" "Benar", jawab wanita itu. Juraij lalu bertanya, "Di mana bayi itu?" Orang-orang lalu menjawab, "(Itu) di pangkuan (ibu)nya." Juraij lalu menemuinya dan bertanya pada bayi itu, "Siapa ayahmu?" Bayi itu menjawab, "Ayahku si penggembala sapi."
Kontan sang raja berkata, "Apakah perlu kami bangun kembali rumah ibadahmu dengan bahan dari emas." Juraij menjawab, "Tidak perlu". "Ataukah dari perak?" lanjut sang raja. "Jangan", jawab Juraij. "Lalu dari apa kami akan bangun rumah ibadahmu?", tanya sang raja. Juraij menjawab, "Bangunlah seperti semula." Raja lalu bertanya, "Mengapa engkau tersenyum?" Juraij menjawab, "(Saya tertawa) karena suatu perkara yang telah aku ketahui, yaitu terkabulnya do’a ibuku terhadap diriku." Kemudian Juraij pun memberitahukan hal itu kepada mereka."(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrod no. 33. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrod no. 25).  Lihat [Bukhari: 60-Kitab Al Anbiyaa, 48-Bab "Wadzkur fil kitabi Maryam". Muslim: 45-Kitab Al Birr wash Shilah wal Adab, hal. 7-8]
Maka sungguh amat bahaya jika keluar dari lisan orang tua doa jelek pada anaknya sendiri karena doa seperti itu bisa terkabul sebagaimana dapat kita lihat dalam kisah Juraij di atas. Yang terbaik, hendaklah orang tua mendoakan anaknya dalam kebaikan dan moga anaknya menjadi sholeh serta berada di jalan yang lurus. Ketika marah karena kenakalan anaknya, hendaklah amarah tersebut ditahan. Ingatlah sekali lagi bahwa di saat marah lalu keluar doa jelek dari lisan ortu, maka bisa jadi doa jelek itu terwujud.
Hendaklah orang tua mencontoh para nabi dan orang sholeh yang selalu mendoakan kebaikan pada anak keturunannya. Lihatlah contoh Nabi Ibrahim 'alaihis salaam di mana beliau berdoa,

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim: 40)

رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ

"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala." (QS. Ibrahim: 35)
Lihatlah sifat 'ibadurrahman (hamba Allah) yang berdoa,

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al Furqan: 74)
Moga Allah memperkenankan doa kita sebagai orang tua yang berisi kebaikan kepada anak-anak kita. Moga anak-anak kita berada dalam kebaikan dan terus berada dalam bimbingan Allah di jalan yang lurus. Jika kita sebagai anak, janganlah sampai durhaka pada orang tua. Banyak-banyaklah berbuat baik pada mereka, sehingga kita pun akan didoakan oleh bapak dan ibu kita.
Semoga sajian singkat di malam ini bermanfaat bagi pembaca setia rumaysho.com sekalian.
Wallahu waliyyut taufiq.
Panggang-Gunung Kidul, 26 Jumadal Ula 1432 H (29/04/2011)
(rumaysho.com)

[1] Maksudnya berasal dari perzinahan.
[2]Inilah doa jelek dari Ibu Juraij.
[3]Shalat yang dilakukan Juraij bukanlah shalat wajib. Sedangkan memenuhi panggilan orang tua itu wajib. Maka ini menunjukkan kelirunya Juraij yang tidak mau memenuhi panggilan ibunya karena perkara wajib tentu saja mesti didahulukan.
[4] Yaitu anak dari hasil zina.
[5]Ini menunjukkan doa jelek ibu Juraij terkabul.
Share:

Lukisan Kontroversial di AS, Obama Digambarkan Seperti Yesus Kristus

DETIK ISLAMI - NEWS

(Islampos.com) SEBUAH lukisan yang menggambarkan Presiden Barack Obama seolah-olah berperan seperti Yesus Kristus dengan mahkota duri di kepalanya dan lengannya terulur seperti Yesus ketika ia disalibkan, saat ini dipajang di sebuah galeri seni di perguruan tinggi Boston, Fox News melaporkan seperti dikutip situs The Blaze.

Lukisan ini ditampilkan dalam sebuah pameran besar di Galeri Bunker Hill Community Art College dengan tema “Artists on the Stump – the Road to the White House 2012.” Lukisan kontroversial kontroversial tersebut dikabarkan akan tetap dipamerkan sampai 15 Desember mendatang. Lukisan itu sendiri menurut Fox News sebenarnya berjudul “Truth.”
Pembuat lukisan, Michael D’Antuono mengatakan kepada Fox News bahwa “hak-hak Amandemen pertama AS harus mengesampingkan perasaan seseorang terluka.”

“Kita harus merayakan fakta bahwa kita hidup di sebuah negara di mana kita diberi kebebasan untuk mengekspresikan diri,” ujarnya.
D’Antuono sendiri mengecam media konservatif yang berusaha untuk mempromosikan gagasan bahwa kubu liberal meyakini presiden Obama benar-benar menjadi juru penyelamat AS.

“Lukisan penyaliban presiden itu dimaksudkan sebagai metaforis … justru maksud saya untuk tidak membandingkan dirinya dengan Yesus,” tambahnya.
Dan dalam menanggapi rentetan sekitar 4.000 email kecaman, D’Antuono mengatakan ia menghormati hak mereka untuk mengekspresikan diri mengecam dirinya dan berharap mereka akan menghormati hak dia dalam hal yang sama.
Share:

Seniman Mesir Ramai-Ramai Tolak Keputusan Mursi

DETIK ISLAMI - NEWS MANCANEGARA
PARA seniman Mesir dikabarkan telah mengatur longmarch, yang akan dimulai dari gedung opera ke Tahrir Square pada Selasa (27/11) malam. Tujuannya adalah untuk mengutuk dan menolak penuh dekrit  yang dikeluarkan oleh Presiden Mesir Muhammad Mursi pekan kemarin.

Penolakan ini datang setelah dilangsungkannya Konferensi Umum yang digelar oleh tiga serikat seniman “analog, film dan musik” pada hari Senin (26/11) malam,di Gedung Opera Mesir.
Artis Ashraf Abdul Ghafoor, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Perfilman Mesir, mengatakan bahwa Deklarasi Konstitusi adalah pelanggaran terhadap hukum.

“Bukan sebuah aib  bagi Presiden Muhammad Mursi untuk mencabut keputusannya ini demi negara, agar tidak sampai terperosok ke dalam jurang.  Presiden Gamal Abdel Nasser juga membatalkan keputusannya yang diambil pada tahun 1956, dan juga almarhum Presiden Anwar Sadat membatalkan keputusan lainnya pada tahun 1977,” jar Ghafoor.

Ghafoor juga memuji tindakan sutradara Jalal Sharqawi, yang pada waktu itu beliau menarik diri dari Majelis Konstituante Konstitusi, “dalam rangka untuk mempertahankan nilai seni dan kebebasan berekspresi, dan membawa Mesir kembali setelah itu menjadi mercusuar ilmu pengetahuan, seni dan peradaban,” ujarnya.

“Dekrit itu hanya untuk memberikan kekuasaan kepada presiden. Kami meminta kepada para gubernur segera menelepon Mursi untuk membatalkan langkah ini, dan menjunjung tinggi kepentingan Mesir,” tambah Ghafoor.
Share:

DETIK - FASE-FASE KEHANCURAN JASAD DI DALAM KUBUR

“TAK ADA yang abadi,” begitu yang pernah disenandungkan salah satu band favorit di Indonesia. Begitu pun manusia, suatu hari nanti pasti akan mengalami kematian dan tidak akan ada yang akan hidup selamanya. Saat manusia meninggal dunia, tidak ada satu pun yang ia bawa. Harta, keluarga, teman, kedudukan dan jabatan tidak ada artinya sama sekali. Dan tahukah? Sesungguhnya saat mayat masuk ke dalam kubur, ia akan melewati beberapa fase perubahan. Inilah fase-fase perubahan mayat sejak malam pertama masuk ke kuburan hingga 25 tahun setelahnya.

Malam Pertama
Di kuburan pembusukan dimulai pada daerah perut dan kemaluan. Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu Adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia. Dua hajat, yang karenanya Allah SWT membuat manusia merugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan. Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman. Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan memiliki satu warna saja.

Malam Kedua
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti: limpa, hati, paru-paru dan lambung.

Hari Ketiga
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluatkan bau busuk tidak sedap.

Seminggu Setelahnya
Wajah mulai tampak membengkak, dua mata, kedua lisan dan pipi.

Setelah 10 hari
Tetap terjadi pembusukan pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut, perut, lambung, limpa..

Setelah 2 Minggu
Rambut mulai rontok

Setelah 15 Hari
Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km, dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya

Setelah 6 Bulan
Yang tersisa hanya rangka tulang saja.

Setelah 25 Tahun
Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji, dan di dalam biji tersebut, kita akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut ‘ajbudz dzanab (tulang ekor). Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat.
Inilah tubuh yang selama ini kita jaga. Inilah tubuh yang sering kali kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya. Oleh karena itulah, jangan biarkan umur kita melewati jasad ini sia-sia, karena dia akan mendapatkan apa yang telah disebutkan.
Share:

Abigael Mitaart Masuk Islam, Setelah Yakin Yesus Bukan Tuhan

DETIK ISLAMI - KISAH MUALAF
ABIGAEL Mitaart, lahir di Pulau Bacan, Maluku Utara, 30 Maret 1949, dari pasangan Efraim Mitaart dan Yohana Diadon. Latar belakang agama keluarganya adalah Kristen Protestan. Ketika beragama Kristen Protestan, Mitaart sama sekali tidak pernah membayangkan untuk memilih agama Islam sebagai keyakinannya. Hal ini dapat dilihat dari situasi keluarganya yang sangat teguh pada keimanan Kristus.

Bagi Mitaart, tidaklah mudah untuk hidup rukun berdampingan bersama umat Islam. Hal ini terjadi karena sejak masa kanak-kanak ia telah dididik oleh keluarganya agar menganggap setiap orang Islam sebagai musuh yang wajib diperangi. Bahkan kalau perlu, seorang bayi Kristen diberikan pelajaran bagaimana caranya membuang ludah ke wajah seorang muslim. Semua ini mereka lakukan sebagai perwujudan dari rasa kebencian kepada umat Islam. Disanalah, Mitaart tumbuh dalam lingkungan keluarga Kristen yang sangat tidak bersahabat dengan warga muslim.

Mitaart tidak pernah absen pergi ke gereja setiap hari Minggu. Bahkan, ia berperan dalam setiap Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Misalnya, ia selalu diminta tampil di berbagai kelompok paduan suara untuk pelayanan lagu-lagu rohani di gereja. Selain itu, ia juga kerap mengikuti kegiatan ” Aksi Natal” yang diselenggarakan oleh gereja dalam rangka pelebaran sayap tugas-tugas misionaris (kristenisasi).

Tertarik Pada Islam
Ihwal ketertarikan Mitaart pada agama Islam berawal dari rasa kekecewaan kepada ajaran-ajaran Kristen dan isi Alkitab yang hanya berisikan slogan-slogan. Bahkan menurutnya, apabila para pendeta menyampaikan khotbah diatas mimbar, mereka lebih terkesan seperti seorang penjual obat murahan. Ibarat kata pepatah, tong kosong nyaring bunyinya.
Sekalipun Mitaart sudah menekuni pasal demi pasal dan ayat demi ayat dalam Alkitab, tetapi tetap saja ia sulit memahami maksud yang terkandung mengenai isi Alkitab.

Misalnya tertulis pada Markus 15:34, “Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
“Lalu, siapakah Yesus Kristus sesungguhnya? Bukankah ia adalah paribadi (zat) Allah yang menjelma sebagai manusia? Lalu, mengapa ia (Yesus) berseru dengan suara nyaring dan mengatakan, Eli, Eli, lama sabakhtani? (Tuhanku,..Tuhanku,.. mengapa Engkau tinggalkan aku?)” ujar Mitaart.
Dari sana akhirnya Mitaart yakin bahwa Yesus Kristus bukanlah Tuhan. Walaupun sebelumnya iman kepada Yesus Kristus sangat berarti dalam kehidupannya. Apalagi, ketika itu didukung dengan ayat-ayat dalam Alkitab, seperti tertulis,”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Yesus Kristus). Sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita diselamatkan. Kisah Para Rasul 4:12”  

Kemudian dilanjutkan lagi dengan Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapak, kalau tidak melalui Aku (Yesus).”
Setelah membaca ayat ini, Mitaart mencoba membanding-bandingkan dengan satu ayat yang tertulis dalam QS. 3:19, “Sesungguhnya agama (yang diridhai) pada sisi Allah SWT ialah Islam.”
Entah mengapa, Mitaart merasakan pikirannya berubah, ia menganggap suatu keajaiban yang luar biasa terjadi dalam dirinya. Selesai membaca ayat Al-Quran tersebut, Mitaart mulai merasa yakin bahwa ayat yang tertulis dalam QS. 3:19 itu bukanlah ayat rekayasa dari Nabi Muhammad, tetapi ayat tersebut sesungguhnya adalah firman Allah SWT. dan kehadiran agama Islam langsung mendapat ridha dari Allah SWT.

Mitaart merasakan sulitnya seorang Kristen sepertinya bisa memeluk agama Islam, tetapi ia yakin dengan keputusan untuk masuk agama Islam, karena ia berkesimpulan apabila seorang beragama Kristen kemudian memilih agama Islam, selain karena mendapat hidayah, ia juga termasuk umat pilihan Allah SWT.
Alhamdulillah, singkat cerita pada tanggal 22 Desember 1973, disebuah pulau terpencil bernama Pulau Moti di wilayah Makian, Maluku Utara dengan disaksikan warga muslim setempat, Mitaart mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat. Tanpa terasa air mata kemenangan berlinang, sehingga suasana menjadi hening sejenak, keharuan amat terasa saat peristiwa bersejarah dalam hidupnya itu berlangsung. Usai mengucap dua kalimat syahadat, namanya segera diganti menjadi Chadidjah Mitaart Zachawerus.
Keputusan Mitaart untuk memilih Islam, harus ia bayar dengan terusirnya dari lingkungan rumah. Pengusiran ini tidak menggoyahkan iman dan Islam Mitaart, karena ia yakin akan kasih sayang Allah SWT. yang senantiasa tetap memelihara hamba-Nya dalam lindungan-Nya.

”Jika Allah SWT menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu. Jika Allah SWT tidak menolong kamu, maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu selain dari Allah SWT sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah SWT saja orang-orang mukmin berserah diri”. QS. 3:160
Share:

Magdalena: Aku Rindu Al Qur’an Setelah Aku Murtad

DETIK ISLAMI - KISAH MUALAF 
MAGDALENA, seorang wanita berusia 37 tahun. Usia yang  sudah tidak belia. Seiring berjalannya usia, muncul kemantapan hatinya untuk menentukan jalan hidupnya yang terasa sangat disesali atas pengalamannya selama ini. Penuturannya menambah pengalaman baru buat diriku. Setiap orang yang datang konseling padaku, memang selalumembawa masalahnya masing-masing. Aku berdo’a, semoga Allah Subhana Wa Ta’ala senantiasa mencurahkan hidayah-Nya kepada setiap hamba-Nya, aamiin.

Magdalena terlahir dari keluarga Muslim yang biasa saja. Dalam arti keluarga Muslim yang hampir kebanyakan di Indonesia; memiliki orang tua Muslim dan memiliki 2 orang anak. Sejak dini, sang anak sudah diikutkan ke TPA (Tempat Pengajian Al-Quran) di sebuah kota di Jawa tengah.
Akibat minimnya pengetahuan agama orang tuanya, akhirnya Magdalena kecil hanya mendapatkan pendidikan agama seadanya dari TPA, tempat dia belajar mengaji yaitu hanya cara membaca Quran.

Tanpa ada bimbingan akidah dan dasar dasar keimanan yang kuat, maka Magdalena kecil cenderung lebih suka bergaul dengan teman teman non Muslim.  Lingkungan tempat dia tinggal memang mayoritas non-Muslim.
Sampai pada usia remaja, Magdalena mulai berani main ke tempat ibadat agama lain, dan memang juga karena tidak juga dilarang oleh orang tuanya, maka dia pikir ini boleh, bahkan ikut dalam seremoni keagamaan, sampai akhirnya hal tersebut yang membuat dia berpikir bahwa semua agama adalah sama saja, hal ini pun diperjelas dengan Magdalena yang mulai puber dan memiliki pacar seorang dari non – Muslim. Dari bulan ke bulan, tahun ke tahun, ia pun tidak terasa Magdalena sudah masuk kedalam keyakinan yang sangat jauh dari keadaannya sebagai Muslimah.

Pada satu hari, setelah lulus dari SMA, Magdalena memberanikan dirinya untuk berbicara dengan orang tuanya agar mengijinkan dia untuk merubah agamanya.
Sang ayah yang tadinya biasa saja akhirnya kaget dan tersentak dengan pengakuan dari anaknya. Sang ayag menentang keinginan Magdalena dengan sangat keras. Namun berkat bantuan pacarnya, Magdalena berhasil kabur dari rumah dan menumpang di rumah pacarnya tersebut.
Dari situ, Magdalena berubah menjadi Murtad. Sebenarnya, dia pun belum mengerti betul apa itu arti keluar dari Islam. Semuanya dibutakan oleh cinta mendalam kepada sang pacar.

Hari demi hari dilalui Magdalena dalam masa pembelajarannya, yang akhirnya dia menerima pinangan dari sang pacar untuk menjadi istrinya, dan dilakukanlah pernikahan secara catatan sipil, tidak melalui pernikahan agama, itupun dilakukan di luar negeri, yang katanya masih memperbolehkan pernikahan tanpa dasar agama sama sekali, dan menikahlah mereka tahun 2006 silam, di mana Magdalena sudah menginjak usia 32 tahun, dan dijalanilah rumah tangga barunya, dengan agama barunya tersebut.

Namun berjalannya waktu dan akhirnya sedikit demi sedikit mulai terbukalah tabiat masing masing, dan kejelekan yang selama pacaran tersembunyi dengan apik, mulai terkuak dan kelihatan, yang membuat magdalena menjadi mulai bertanya Tanya apakah ini benar jodohnya? Lalu bagaimanakah dia yang sudah menggiring aku kepada agama dia dan membuat aku berpindah agama, kenapa sekarang dia tidak mengajari aku lagi? Dan kemanakah jemaat jemaat agama dia yang dulu sangat antusias waktu mengetahui aku berpindah agama dan sangat menyemangati aku?
Sekarang, sang suami sudah mulai memainkan tangannya untuk memukul, mabuk-mabukan, dan berani main perempuan. Iya, karena dalam agamanya saat ini kebiasaan buruk itu tidak dilarang, sebagaimana Islam sangat menjaga dan mengatur secara total kehidupan manusia mulai dari bangun hingga tidur.
Di sinilah awal Magdalena mulai mengingat kembali apa yang pernah dia pelajari dari kehidupan orang tuanya dulu; akur tentram sampai sudah tua. Hingga suatu hari sang suami berkata akan menceraikannya, karena dinilai sudah tidak cantik di samping ada wanita idaman lain yang memikat hati suaminya.

Bagai dihantam batu keras, Magdalena kehilangan pegangan dalam hidupnya. Dia mencoba untuk mendatangi petinggi agama yang dia anut saat itu. Apa boleh buat, lebih baik bercerai, pikirnya. Ia pun mencoba pindah tempat ibadah  demi mencari ketenangan batin hingga akhirnya dia diusir dan harus mencari tempat kost sampai perkara cerainya diselesaikan di pengadilan. Hal ini juga dikarenakan rumah tempatnya tinggal selama ini adalah milik suaminya. Ia berfikir tidak ada hak untuk tinggal di san, terlebih hak atas diri tidak diatur dalam agama yang kini dianutnya.

Terpuruk dalam keadaan yang sangat kelam, Magdalena menjadi pribadi pemurung. Ia kerap mengunci diri dalam kamar kostnya yang kecil dan pengap, tidak mau makan, dan enggan bersosialisasi dengan teman kost yang lain.
Sampai suatu hari, teman sebelah kostnya sedang mengaji, membaca ayat suci Al-Quran, lembut dan perlahan, dan Magdalena akhirnya mencoba untuk mendengarkan, dan hatinya perlahan lahan mulai terasa kesejukan dari lantunan demi lantunan ayat suci Al-Quran yang dibaca oleh teman sebelah kamarnya tersebut.

Akhirnya Magdalena memberanikan diri untuk berkenalan dan meminta teman sebelah kamarnya tersebut untuk membacakan ayat tersebut diulang dan diulang, dan diulang pada bagian yang sama,
Setiap hari ditunggunya teman sebelah kamar kost nya tersebut sepulang kerja dan dimintakan untuk membacakan ayat yang sama dan dibaca ulang sampai akhirnya Magdalena bisa mengingatnya dan menirukannya dan membaca sendiri, dan hafal.
Dia merasakan kelegaan yang luar biasa, Tuhan telah mengangkat beban hidupku pikirnya, dan ini menjadi hal baru dalam hidupnya, sebuah penyegaran terhadap kelamnya masa dia meninggalkan Al-Quran, kelamnya dunia saat dia meninggalkan Islam, dan dirasakan ternyata Tuhan itu tetap ada dan terus menemaninya pada saat tidak ada satu orang pun yang memperdulikan dia, yaitu Tuhan Allah Subhana Wa Ta’ala.

Namun Magdalena mencoba hatinya, apakah dia akan rindu tidak pergi ke tempat ibadah agamanya sekarang dan tidak melantunkan sepenggal ayat Quran yang dia sudah hafal, dia mencoba satu minggu tidak ke tempat ibadah agama dia, dan juga tidak melantunkan penggalan Quran, tidak ada hal aneh yang terjadi, hatinya biasa saja, dua minggu dia lakukan hal yang sama.
Namun sekarang ada kegelisahan tersendiri, hatinya selalu mengucap hafalan Quran yang dia coba untuk tidak diucapkan dalam dua minggu terakhir, sewaktu memasuki akhir minggu ketiga, akhirnya dia memang tidak rindu untuk ke tempat ibadahnya yang sekarang.

Dia lebih rindu dengan sepenggal bacaan Quran yang dia hafal, yang akhirnya membuat dia membuka komputer di warnet, mencari tahu bagaimana Islam, bagaimana menjadi seorang Islam, dan bagaimana hidup sebagai Muslimah. Segala kisah pelik itulah yang akhirnya membawanya kepada Mualaf.com dan akhirnya melakukan konseling dengan chatting lalu bertemu dengan Pembina mualaf wanita, sehingga antara wanita akan lebih mudah untuk terbuka, dan akhirnya sampailah kepada diriku, dan beberapa pembina lainnya. (MC)
Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id