Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

Tuesday, May 28, 2013

Mak Wati, Penjual Lontong Sayur Di Gedung DPR, Kuliahkan Anaknya Di Jerman



MAK Wati, 60, penjual makanan di dalam Gedung Nusantara I, Kompleks DPR, seorang anaknya berhasil sekolah di Universitas Konstanz, Jerman.
Wanita kelahiran Purworejo Jawa Tengah ini mulai berjualan di DPR sejak 1984.
Cerita kegigihannya itulah, membuat mak Wati saat ini ‘manggung’ dimana-mana. Kesuksesan beliau diliput media cetak, online dan televisi.

“Nak, HP emak sekarang dimatiin, karena emak kecapean ‘ngelayanin’ permintaan wartawan untuk liputan,” demikian mak Wati menuturkan kepada Iwan Ali Dharmawan dari Islampos (tampak dalam foto). Tampak jelas gurat lelah di wajahnya.
Sambil menyiapkan seporsi lontong sayur dengan lauk telor bulat mak wati bilang, setelah di liput sebuah stasiun TV dgn MC seorang Mentalist terkenal beberapa hari yang lalu, “Nanti malam mak Wati akan tayang di mata acara sebuah stasiun TV,” dengan pembawa acara seorang pelawak terkenal yang namanya mirip ikan hias mahal.

Bila berjualan di lantai 4 Gedung Nusantara I maka, mak Wati bisa dijumpai disudut ruangan dekat pantry dan toilet. Dan harga seporsi lontong sayur mak Wati dengan lauk telor, cukup dibayarkan dengan harga Rp 7.000 per piringnya.
Subhanallah, mengenyangkan buat kami dan semoga membawa berkah buat mak Wati sekeluarga. Tetap semangat mak Wati melayani kami meski sekarang punya aktifitas tambahan jadi selebritas media.
Share:

Dimanakah Allah Berada?

 DETIK ISLAMI - RENUNGAN HARIAN
SEBAGIAN umat Islam jika ada yang bertanya: “Dimana Allah ?” Maka mereka menjawab: “Allah ada di mana-mana.” Ada pula yang menjawab: “Allah ada di dalam diri kita, yaitu di hati.” Atau yang lebih mengkhawatirkan lagi ada yang mengatakan: “Allah tidak ada di mana-mana, kita tidak boleh sok tahu.”
Entah apa yang menyebabkan pemahaman ummat Islam tentang Allah Swt masih jauh menyimpang dari apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. Padahal perkara ini termasuk hal yang paling mendasar dalam agama Islam.


Mari kita perhatikan firman Allah Swt berikut “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas ´Arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. dan dia bersama kamu di mana saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadid: 4).

Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?. Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?” (QS. Al-Mulk: 16-17).
Dalam ayat ini sangat jelas bahwasannya Allah Swt ada di langit bersemayam di atas ‘Arsy-Nya. Namun ilmu-Nya meliputi segala yang ada di langit maupun di bumi. Ia mengetahui semua yang telah Ia ciptakan dari awal hingga akhir tanpa terkecuali.

Ada lagi dalil dari hadits Mu’awiyah bin Hakam, dikatakan bahwa suatu hari ia berniat membebaskan seorang budak wanita sebagai kafarah. Lalu Ia bertanya kepada Rasulullah Saw, maka Rasulullah Saw menguji budak wanita tersebut. Beliau bertanya: “Dimanakah Allah?” maka ia menjawab: “Di atas langit.” Beliau bertanya lagi: “Siapa AKu?” maka ia menjawab: “Anda utusan Allah.” Lalu beliau bersabda: “Bebaskanlah ia karna ia seorang yang beriman.” (HR. Muslim).

Hal lain yang dapat dijadikan dalil adalah fitrah manusia jika berdo’a maka hati dan fisiknya mengarah ke atas (ke langit). Bahkan ini terjadi pada semua agama, termasuk anak kecil yang keilmuannya masih cetek. Belum ditemukan, ada orang dari agama manapun yang jika berdo’a ia mengarahkan hati dan fisiknya ke arah bawah (tanah) atau ke samping kiri dan ke samping kanan.
Namun demikan ada sesuatu yang harus kita perhatikan dengan seksama tentang firman Allah Swt yang berbunyi “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah.” (QS. Asy-Syura: 11).
Dengan firman Allah tersebut maka tertutuplah segala pertanyaan menyimpang yang sengaja dihembuskan oleh setan ke dalam dada manusia. Seperti pertanyaan bagaimana cara Allah duduk, atau bagaimana bentuk ‘Arsy Allah dan lain sebagainya.

Kita umat Islam tidak sepatutnya berfikir sejauh itu. Karena hal tersebut termasuk perbuatan yang sia-sia dan dapat membahayakan diri kita. Cukup kita katakan bahwa Allah Maha Suci dan tidak ada sesuatupun yang serupa dengannya.
Pada zaman dahulu, Para ulama sangat tegas menyikapi orang-orang yang suka mempermainkan Allah Swt  dengan pertanyaan-pertanyaan nyeleneh.
Seperti ketika Imam Malik ditanya oleh seseorang dalam majelisnya tentang bagaimana cara Allah bersemayam ? maka beliau menjawab: “Bagaimana caranya itu tidak pernah disebutkan (dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits), sedangkan istawa (bersemayam) itu sudah jelas maknanya, menanyakan tentang bagaimananya adalah bid’ah, dan saya memandang kamu (penanya) sebagai orang yang menyimpang, kemudian memerintahkan si penanya keluar dari majelis.” (Dinukil dari terjemah Aqidah Salaf Ahabil Hadits).

Jadi tidak ada gunanya kita memaksakan diri untuk memikirkan bentuk Allah karena ujung-ujungnya kita akan tersesat.  Akal manusia sangat terbatas, daya jangkaunya pun sangat rendah. Ada jutaan misteri dalam hidup ini yang sejak dahulu hingga detik ini belum bisa terjawab dan mungkin tidak akan terjawab hingga seluruh manusia mati.
Contoh kecil, dalam ilmu matematika. Kita mengenal apa yang disebut bilangan cacah, yaitu sebuah bilangan yang dimulai dari 0,1,2,3, dan seterusnya. Setelah angka 9 ada angka 10, setelah angka 10 ada angka 11 hingga ratusan, jutaan, triliunan dan seterusnya. Lantas siapakah yang dapat menjawab kapankah atau dimanakah ujung dari bilangan tersebut?

Kewajiban yang diperintah Allah Swt kepada kita hanyalah meyakini bahwa Allah ada di langit, duduk bersemayam diatas ‘Arasy sesuai dengan apa yang dijelaskan Al-Qur’an dan Hadits Sahih tanpa menggambarkan atau mempertanyakan teknisnya.
Share:

Ini Dia Manfaat Cantik dan Sehat Menggunakan Hijab

Kabar baik bagi Anda yang menggunakan busana muslimah. Penelitian dari berbagai sumber menyebutkan beberapa manfaat cantik dan sehat dalam menggunakan hijab. Penasaran apa saja manfaatnya? Ini dia.


1. Terlindung dari sinar matahari langsung

Hijab melindungi kulit Anda dari sinar matahari langsung. Apalagi dengan cuaca saat ini di mana paparan sinar matahari tidak terfilter dengan baik ke bumi. Sinar matahari yang langsung menyengat kulit beresiko memunculkan flek hitam, membuat kulit kering dan terbakar.

2. Rambut lebih sehat

Rambut kita terlindung dari debu, sinar UV dan polusi, sehingga batang rambut lebih terjaga kesehatan dan kebersihannya. Interaksi rambut langsung dengan dunia luar bisa membuat warna dan kemilau rambut jadi kusam. Walau rambut cukup terlindungi dengan menggunakan hijab, tetap diimbangi dengan perawatan ya, Ladies.

3. Lebih tahan terhadap penyakit

Kebiasaan menggunakan hijab akan menjadikan kita pribadi yang lebih telaten dan bersih. Hal ini secara tidak langsung menjaga imunitas tubuh kita. Karena kebiasaan kita menjaga kebersihan dan tubuh yang terlindung dari kontak fisik secara langsung, membuat kita jauh dari virus-virus penyakit.

4. Lebih tenang

Menggunakan hijab tidak hanya mempengaruhi kesehatan dan kecantikan tubuh, tapi juga pikiran. Hal ini karena adanya pengaruh antara tindakan nyata dengan pola pikir pengguna hijab. Sebagaimana hijab merupakan pakaian yang diwajibkan dalam spiritual Islam, maka pakaian ini bisa menenangkan batin dan membahagiakan penggunanya.

Nah, itulah beberapa manfaat dalam menggunakan hijab. Tidak hanya membuat cantik dan sehat, tapi juga membuat hidup lebih bahagia.
Share:

Wednesday, December 5, 2012

Al-Qur’an Tidak Hancur Walau Digilas Oleh Buldozer Israel

DETIK ISLAMI - KEAJAIBAN ALLAH
DALAM penghancuran Masjid Al-Mafqara oleh tentara Israel di Hebron Selasa (4/12/2012) kemarin, ada sebuah kejadian yang menakjubkan.
Al-Qur’an yang digerus oleh bulldozer bersama dengan benda-benda lainnya  ternyata tidak rusak atau bahkan hancur.

Kitab suci itu masih utuh tanpa ada cacat sekalipun. Padahal semua benda yang berada dalam masjid menjadi puing.
Ketika terjadi penghancuran masjid, para penduduk Palestina di wilayah itu memberikan perlawanan. Teriakan takbir mengema dimana-mana berasal daria anak-anak, dan juga orang tua.

Masjid ini sebelumnya pertama kali dihancurkan pada tahun 2011. Israel sendiri sudah mengeluarkan perintah pembongkaran pada tahun 2003.
Pada bulan Juni tahun ini, penduduk desa dan aktivis internasional mencoba untuk merekonstruksi masjid ini, tetapi dihalang-halangi oleh pasukan militer Israel.
Pemerintah Israel akan membuat zona latihan militer di wilayah ini bersama dengan tujuh wilayah lainnya.
Share:

Tuesday, December 4, 2012

Muslim India Bersumpah Untuk Dapatkan Kembali Hak Tanah Masjid Babri

DETIK ISLAMI - NEWS
ANGGOTA Parlemen Asaduddin Owaisi mengatakan umat Islam tidak akan pernah menyerahkan bahkan satu inci pun dari tanah Masjid Babri di Ayodhya, yang dibongkar oleh ektrimis Hindu India.
Owaisi berpidato dalam pertemuan publik yang diadakan oleh Komite Aksi Muslim Bersatu di markas MIM Darussalam Minggu malam lalu, menjelang peringatan ke-20 dari penghancuran Masjid Babri pada 6 Desember 1992.
Presiden Majlis-e-Ittehadul Muslimin (MIM) mengatakan Muslim dikhianati pada setiap langkah kasus di Masjid Babri dan merasa bahwa keadilan harus ditegakkan untuk memastikan perdamaian dan berjalannya hukum serta ketertiban di negara ini.

Memberikan rincian tentang kasus tersebut, anggota parlemen dari Hyderabad itu menyarankan umat Islam untuk berdoa bagi keberhasilan All India Muslim Personal Law Board (AIMPLB) dalam pertempuran hukum mereka.
AIMPLB telah menantang di Mahkamah Agung pada 30 September 2010 terkait atas putusan Pengadilan Tinggi Allahabad, yang menyatakann bahwa tanah seluas 2,77 hektar yang di sana ada masjid Babri dibagi dalam tiga bagian antara Hindu dan Muslim.

Dari jumlah ini, dua bagian diberikan ke organisasi Hindu, sedangkan sisanya sepertiga akan diberikan ke umat Islam. Pejabat dari Komite Aksi Muslim Bersatu, Abdul Rahim Quraisy mengatakan sekularisme dan keadilan akan “dibunuh” dengan pembongkaran Masjid Babri.
Dia mengatakan Muslim tidak akan pernah melupakan tragedi penghancuran masjid Babri. Quraishi, yang juga sekretaris AIMPLB, mengatakan kasus Masjid Babri juga terkait dengan semua masjid yang diklaim oleh kelompok Hindu. Dia berharap keadilan akan dilakukan untuk umat Islam.
Share:

Tidak Bisa Berikan Keturunan, Wanita Saudi Berikan Suaminya Istri Baru dan Mobil Mewah

DETIK ISLAMI - NEWS
SEORANG wanita Saudi yang tidak bisa memberikan keturunan untuk suaminya memutuskan untuk menawarkan istri baru dan mobil mewah sebagai gantinya, media lokal Saudi melaporkan pada hari Senin kemarin (3/12/2012).
Wanita Saudi berusia 40 tahun tersebut mengambil langkah yang tidak biasa dan justru memilihkan istri baru untuk suaminya setelah ia merasa dirinya tidak mampu untuk memberikan keturunan, lapor surat kabar al-Bilad, menambahkan wanita Saudi itu juga menyelenggarakan upacara pernikahan untuk suaminya.

Selain itu, wanita Saudi ini memberikan hadiah kepada suaminya sebuah mobil mewah yang membuat heran orang-orang di desa mereka, kenalan serta teman-teman mereka, surat kabar tersebut menambahkan.
Ini bukan kisah “menakjubkan” pertama yang terjadi di Saudi, sebelumnya seorang guru wanita Saudi dilaporkan telah mengatur pernikahan suaminya ke salah satu murid SMA-nya. Guru wanita itu bahkan membayar semua biaya pernikahan suaminya setelah suaminya mengatakan bahwa ia ingin memiliki istri kedua.

Baru-baru ini juga, seorang pria Saudi menikahi siswi, guru dan kepala sekolah dari sekolah yang sama.
Tapi ketertarikannya pada semua hal akademik tidak berakhir di sana. Pria Saudi itu juga menikah dengan seorang istri yang keempat, yang bekerja sebagai pengawas pendidikan, terutama mengawasi sekolah yang istri-istri lainnya hadir dan bekerja di sana.
Uniknya, guru wanita Saudi tersebut mengatakan kepada surat kabar bahwa cara dia berinteraksi dengan istri-istri suaminya di tempat kerja adalah “tidak berbeda” dengan bagaimana ia memperlakukan siswi dan atasannya.
Share:

Monday, December 3, 2012

Dialah Wanita Pertama Dalam Hidupku Kisah Inspiratif Muslim

Dua puluh satu tahun telah berlalu usia pernikahanku. Sedikit banyak, aku telah mendapatkan cahaya baru dari kilasan-kilasan cinta.


Suatu waktu aku akan keluar bersama seorang wanita, dan dia bukan istriku. Ide tersebut lahir dan disarankan oleh istriku ketika suatu hari ia melintas di hadapanku dan berkata, “Aku tahu bahwa abang sangat mencintainya.” Wanita yang istriku berharap aku dapat keluar bersamanya dan menyediakan waktu yang cukup untuk menemaninya adalah ‘bundaku’. Beliau telah menjalani masa sendiri selama sembilan belas tahun semejak ditinggal pergi oleh ayahku selamanya. Namun pekerjaan-pekerjaan di kantor, kehidupan harianku bersama tiga orang ‘pangeran-pangeran kecilku’ dan tanggungjawab-tangggungjawab lainn yang menyebabkan aku sangat jarang sekali menjenguknya.

Suatu hari aku menelepon dan mengundang beliau untuk ikut makam malam. Pertanyaan beliau menakjubkanku, “Apakah Asha baik-baik saja?” Maklum, menurutku beliau tidak biasa menanyakan ungkapan-ungkapan seperti itu kepadaku, terutama –mungkin- mengenai waktu aku menghubungi beliau di saat tengah malam.

Aku menjawab, “Ya, Asha baik-baik saja. Dan Asha ingin sekali menghabiskan waktu bersama bunda.” Beliau berkata, “Kita berdua saja?” Kemudian beliau terdiam sejenak, lalu menjawab, “Ibu sungguh sangat menyukainya”.

Pada hari sabtu sore, setelah kembali dari kantor, aku langsung mengendarai ‘Feroza Hijauku’ melintasi jalan menuju rumah kediaman beliau. Aku sedikit segan dan gugup saat tiba di halaman rumah beliau. Namun aku juga membaca kekwatiran di wajah beliau. Beliau sedang menungguku di samping pintu rumah, mengenakan pakaian panjang dengan jilbab biru cantik yang menutupi kepalanya. Aku kembali teringat pakaian itu adalah hadiah terakhir yang dibeli oleh ayahku sebelum beliau wafat.

Beliau tersenyum seperti malaikat dan berkata, “Bunda telah katakan kepada semua tetangga bahwa bunda akan keluar bersama anak bunda hari ini. Mereka semua begitu senang mendengarnya. Tetapi mereka tidak shabar menunggu cerita-cerita bunda bersama Asha yang akan bunda ceritakan kepada mereka setelah bunda kembali nanti.”

Kami pun berangkat menuju sebuah restoran Padang yang tidak terlalu megah. Interior khas Minangnya begitu anggun dan suasana di dalamnya sangat indah dan asri. Aku menggandeng beliau dengan erat dan mesra, seolah beliaulah ‘wanita pertama dalam hidupku”. Setelah kami mendapatkan tempat duduk, aku mulai membacakan daftar menu makanan dan minuman yang disediakan. Sebab beliau saat ini tidak lagi mampu untuk membaca kecuali susunan huruf-huruf yang besar saja. Di saat aku sedang membacakan susunan menu, beliau menatapku dan melayangkan selembar senyum menyejukkan. Sesaat kemudian sebaris kalimat terucap, “Bunda adalah orang yang telah membacakan sesuatu untuk Asha ketika Asha masih kecil dulu.”

Kemudian aku menjawabnya, “Tiba kini waktu yang tepat. Sesuatu yang menjadi hutang Asha terhadap apa yang bunda telah persembahkan untuk Asha.”

Kami mengobrol panjang lebar sambil menikmati makanan yang tersaji. Masing-masing kami tidak menemukan sesuatu yang asing dari kebiasaan kami saat ‘curhat’. Cerita-cerita masa lalu yang penuh kenangan juga kami selingi dengan cerita dan pengalaman baru. Tanpa terasa kami lupa waktu hingga akhirnya tiba waktu tengan malam. Selang beberapa saat aku segera mengantar beliau pulang.

Ketika kami sampai di rumah, beliau berkata, “Bunda setuju bila kita dapat keluar bersama sekali lagi, tetapi bunda yang akan mentraktir Ahsa. Deal?” Aku mengangguk ramah lalu mencium tangan beliau dan mengucapkan salam, “Salam wa rahmah alaiki, wahai bundaku!”

Setelah melewati beberapa hari, wanita yang telah menjadi ‘hati bagi anak-anaknya’ tersebut meninggal dunia. Kejadian itu berlalu sangat cepat dan aku belum dapat melakukan sesuatu pun untuknya. Setelah kejadian yang menyedihkan itu, aku mendapatkan sebuah ‘lembaran’ dari restoran Padang, tempat kami menikmati makan malam bersama beberapa waktu yang lalu. Termaktub padanya tulisan dengan huruf-huruf besar yang rapi, “BUNDA TELAH MEMBAYAR TRAKTIRAN BUNDA LEBIH AWAL. BUNDA TAHU BAHWA BUNDA AKAN PERGI. YANG PENTING, BUNDA TELAH MEMBAYAR UNTUK JATAH DUA ORANG, UNTUK ASHA DAN ISTRI ASHA.KARENA SESUNGGUHNYA ASHA TIDAK AKAN MAMPU MENTAKDIRKAN APA MAKNA MALAM ITU BERKAITAN DENGAN BUNDA. BUNDA MENCINTAI ASHA.”

Dalam satu kesempatan aku mulai memahami dan menghargai makna kalimat “Cinta” atau “Aku mencintaimu”. Apalah artinya di saat kita menjadikan arah lain yang akan merasakan cinta kita dan orang yang kita cintai. Tidak ada sesuatu yang lebih berarti daripada cinta dan kasih sayang kedua orang tua dan lebih khusus cinta seorang “bunda”. Aku akan mempersembahkan semesta waktu yang mereka berhak atasnya, dan dialah hak Allah sepenuhnya dan hak mereka. Perkara-perkara ini jangan sampai kuperlambat lagi.

Source: http://www.eramuslim.com
Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id