Twitter Facebook Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

Monday, July 21, 2014

Israel Bunuh Lebih dari 100 Orang Gaza , Di Hari Ke-13 Oprasi


DETIK ISLAMI - FOKUS PALESTINA
Berita khusus untuk palestina melalui detik-islami.blogspot.com


( Dari Islampos.com )

DI hari ke-13 Operasi Protective Edge, Ahad (20/7/2014)) Israel membunuh lebih dari 100 orang di Gaza. Sementara di hari kemarin juga, telah 13 tentara Israel tewas.

Jumlah 13 orang tentara ini menjadikan total tentara Israel mati mencapai 18 orang. Namun dari jumlah tersebut merupakan murni tentara. Sedangkan di pihak Gaza, sejauh ini, 425 orang yang gugur merupakan terdiri dari warga siipil dan pihak militer Hamas
.
Lebih dari setengah korban Palestina hari Ahad kemarin dibunuh di Shejaia, dekat Kota Gaza, yang dimulai sebelum fajar dan sejauh ini diklaim lebih dari 60 orang Palestina gugur di tempat ini, dengan lebih dari 200 terluka.

Kondisi mayat-mayat orang Palestina sungguh mengerikan. Ada mayat yang menghitam dan hangus hampir tak bisa dikenali, dan ada pula mayat dengan seluruh anggota badannya hilang.
Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara militer Israel, mengatakan bahwa ada perlawanan sengit dari Hamas di Shejaia. Tidak heran jika kemudian Israel memborbardi tempat ini dengan rudal, granat berpeluncur roket dan senjata otomatis ke rumah-rumah dan bangunan-bangunan.

Lerner mengatakan bahwa sejauh ini, 10 terowongan Hamas ditemukan di daerah tersebut. Dia menambahkan Shejaia merupakan area peluncuran roket utama dan bahwa penduduknya sudah diperingatkan untuk meninggalkan daerah tersebut menjelang serangan.
“Kami menyerang Hamas di tempat yang sangat mengerikan,” katanya.
Share:

Brigade Izzuddin Al-Qassam Berhasil Sandera Satu Tentara Israel

DETIK ISLAMI - FOKUS PALESTINA
Berita khusus untuk palestina melalui detik-islami.blogspot.com


( Dari Islampos.com )
BRIGADE Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, pada hari Ahad kemarin (20/7/2014) mengatakan bahwa mereka berhasil menahan serta menyandera seorang tentara Israel dalam bentrokan dengan tentara Israel di Jalur Gaza.


“Brigade al-Qassam berhasil menahan tentara Israel Shaul Aaron dan menyanderanya dalam bentrokan di Jalur Gaza,” kata juru bicara brigade Al-Qassam Abu Ubaidah dalam pidatonya di televisi Gaza.

Juru bicara brigade Al-Qassam itu juga menyebutkan nomor kartu identitas tentara Israel tersebut.
Ribuan warga Palestina, sementara itu, turun ke jalan untuk merayakan keberhasilan brigade Al-Qasam menahan dan menyandera tentara Israel.
Israel sendiri belum secara resmi mengomentari klaim Brigade Al-Qassam tersebut.
Share:

Tuesday, September 17, 2013

Aaron Alexis Si Pembantai di Kompleks Navy AS itu Ternyata Budha, dan Bukan Muslim

DETIK ISLAMI NEWS - Seorang pria yang diduga sebagi pelaku penembakan di US Navy Yard di Washington DC yang menewaskan sedikitnya 13 tewas telah digambarkan sebagai mantan pasukan ‘cadangan’ angkatan laut AS.

Pihak berwenang mengatakan bahwa Aaron Alexis , berusia 34 tahun , dari Texas , melakukan  serangan pada hari Senin dalam sebuah gedung di kompleks Angkatan Laut Amerika Serikat , serangan kepada para pekerja kantor itu di kafetaria  dan di lorong di lokasi  instalasi militer AS yang “sangat aman.”


Pihak berwenang mengatakansaat ini  mereka sedang mencari terduga penyerang kedua yang mungkin telah menyamar dengan seragam  militer AS .
FBI meminta masyarakat untuk berikan informasi tentang Alexis , ia pernah  dinas militer , dan dikabarkan pernah ditahan karena menembakan peluru ke  langit-langit apartemennya .
Alexis adalah mantan pasukan cadangan Angkatan Laut , ia pernah berdinas dari tahun 2007 hingga awal tahun 2011 .

FBI merilis sebuah foto Alexis , kelahiran  Afrika – Amerika yang berposisi sebagai  Aviation Electrician Mate 3rd Class dan telah melayani penuh waktu mendukung skuadron logistik di Forth Worth, menurut Angkatan Laut AS.
Alexis dilaporkan beragama Buddha , teman-temannya mengatakan kepada media setempat di Texas. (Aljazeera/Dz)
Share:

Thursday, September 5, 2013

Inilah Syarat-syarat Doa

Agar do’a-do’a yang kita sampaikan kepada Allah swt semaksimal mungkin mencapai pengabulan dari-Nya, maka ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Di antaranya sebagai berikut:

1) Hendaknya kita hanya meminta kepada Allah swt, tidak mempersekutukanNya dengan siapapun

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS Al-Fatihah 5)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah 186)

2) Hendaknya kita semakin banyak melaksanakan berbagai perintah Allah berlandaskan iman kepada-Nya, serta dengan jalan menghidupkan berbagai sunnah Rasulullah saw

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي

”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku.” (QS Al-Baqarah 186)

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,

niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.”

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali Imran 31)

3) Hendaknya isi redaksi do’a tidak hanya mencakup urusan dunia semata, melainkan mencakup urusan dunia dan akhirat sekaligus

فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Maka di antara manusia ada orang yang berdo`a, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.

Dan di antara mereka ada orang yang berdo`a, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan;

dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (QS Al-Baqarah 200-202)

مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا

نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS Asy-Syuro 20)

4) Hendaknya do’a disampaikan dengan “merendahkan diri” dan “suara yang lembut”



ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

“Berdo`alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS Al-A’raf 55)

Dalam Shahihain diriwayatkan bahwa Abu Musa Al-Asy’ari berkata bahwa orang-orang mengeraskan suaranya ketika berdo’a, maka Rasulullah saw bersabda:

ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا تَدْعُونَ سَمِيعًا بَصِيرًا قَرِيبًا

“Hai manusia, kasihanilah dirimu karena kamu bukan menyeru kepada yang tuli dan gha’ib (tidak ada), yang kamu seru itu adalah Maha Mendengar,

Maha Melihat dan Maha Dekat.”(HR Bukhari 22/385)

5) Hendaknya pada saat berdo’a memadukan di dalam jiwa perasaan “berharap” dan “takut”. Berharap kepada Allah swt agar do’a tersebut dikabulkanNya, dan cemas kalau-kalau do’a kita tidak dikabulkan, bahkan tidak didengarNya.

وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا

“…dan berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).” (QS Al-A’raf 56)

6) Hendaknya kita meyakini bahwa do’a kita pasti InsyaAllah dikabulkanNya. Cepat ataupun lambat. Di dunia ini maupun di akhirat kelak nanti. Yang penting kita tidak memaksa atau “mendikte” Allah swt, suatu hal yang memang mustahil.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS Al-Mu’min 60)

Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa seorang muslim tidak boleh pernah berhenti meminta kepadaNya, karena sikap demikian merupakan suatu kesombongan yang akan menjebloskannya ke dalam siksa Allah yang pedih. Maka Rasulullah saw bersabda:

مَنْ لَمْ يَدْعُ اللَّهَ غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ

“Barangsiapa tidak berdo’a kepada Allah swt, maka Allah murka kepadaNya.”

(HR Ahmad)
Share:

Lantunan Azan Menuntun Gadis Berdarah Yunani Memeluk Islam

DETIK ISLAMI - KISAH MUALAF
Oleh Friska Yolandha

Lantunan azan yang berkumandang dari pengeras suara masjid terdengar begitu merdu di telinga Janna. Gadis berdarah Yunani yang lahir dan tumbuh di Jerman -- saat itu berusia 13 tahun – merasakan getaran dalam hatinya saat mendengar kumandang azan.

Saat itu, Janna sedang berlibur ke Uni Emirat Arab. Inilah pertama kalinya, Janna mendengar lantunan azan. Hari itu bertepatan dengan Jumat. Ia bersama keluarganya sedang singgah di sebuah pasar.

‘’Aku melihat semua orang tiba-tiba berhenti melakukan kegiatan,’’ ujarnya seperti dikutip dalam laman onislam.net.

Janna menyaksikan orang-orang menghentikan mobil mereka dan keluar sambil membawa sajadah. “Dan orang-orang itu shalat di jalanan,” tuturnya. Suara azan  benar-benaar telah menyentuh lubuk hatinya yang paling dalam. Cahaya hidayah perlahan mulai menyinari kalbunya.

Ia merasa  kumandang azan telah mengubah sesuatu yang ada di dalam dirinya.  Namun, saat itu Janna tidak mengetahuinya. Dalam hati kecilnya, ia meyakini ada sesuatu yang hebat dan menggelitik sanubarinya. ‘’Ingin rasanya aku mengetahui apa arti dari kalimah azan itu,’’ ucapnya.

Sejak itulah muncul sebuah tekad untuk mencari tahu tentang Islam. Di dalam Islam, ia mengaku menemukan kebenaran yang selama ini tidak pernah ditemukan di dalam agama lain. Janna berasal dari keluarga yang menganut agama Yunani Ortodoks. Meski begitu, ia tidak begitu memahami agama tersebut.

Janna  mengaku tidak  pernah menemukan kebenaran dalam ajaran agama yang diwariskan orangtuanya itu. Ia hanya diminta untuk percaya dan menurut saja pada agama Yunani Ortodoks itu.

Perlahan namun pasti, ia membaca tentang Islam. Janna menemukan jawaban yang tidak dapat ditemukannya dalam agamanya. Keyakinannya terhadap Islam menjadi semakin besar ketika ia membaca biografi Nabi Muhammad SAW.

‘’Membaca biografi beliau mengingatkan saya pada apa yang harus saya tahu dan baca tentang Yesus,” kata dia. Dengan penuh semangat, ia terus membaca dan membaca biografi Rasulullah. Dalam hatinya tumbuh rasa kekaguman kepada sosok manusia yang berakhlak paling mulia itu.

‘’Rasulullah SAW begitu gagah dan dan berwibawa,’’ ungkapnya.  Lelaki pilihan yang diutus Tuhan itu,  kata Janna, adalah seorang yang memiliki karakter dan sifat yang sangat hebat. Ia mengaku belum pernah membaca biografi seseorang tokoh yang semulia itu.


                                                                                       ****
Setelah membaca membaca seluruh biografi Nabi Muhammad, pikiran buruk tentang Islam yang selama ini diketahuinya langsung lenyap. Ia semakin tertarik pada Islam. Janna pun melakukan pencarian tentang Islam dari nol dan mencari kebenaran sendiri dengan meneliti Islam.

“Semua yang saya tahu tentang Islam sebelumnya adalah salah,” ujarnya menegaskan. Tidak butuh waktu lama bagi Janna untuk mengikrarkan diri menjadi pemeluk Islam. Ia sangat yakin tidak ada agama lain yang dapat menjawab seluruh pertanyaannya, kecuali Islam.

Akan tetapi, meskipun telah meyakini Islam sebagai agama yang benar, namun Janna masih terlalu takut untuk bersyahadat.  Janna mengaku takut menghadapi reaksi orangtua dan keluarganya yang lain apabila ia menganut Islam. Keluarganya tidak akan menerima kenyataan ini. Dan kalaupun mereka mengetahuinya, maka hidupnya akan berubah secara dramatis.

Ia  lalu menemui seorang temannya di Jerman. Ia bernama Noha dan berasal dari Mesir. Kepada Noha-lah Janna belajar  tentang Islam. Ia belajar shalat dan berdiskusi tentang Islam. Noha dengan sabar menjelaskan banyak hal yang ditanyakan temannya itu mengenai Islam.

Janna menanyakan banyak hal yang ia rasa janggal dalam agamanya. Dengan penuh kesabaran Noha menjawabnya. Jawaban Noha membuatnya semakin yakin mengenai Islam. Setelah pertemuannya dengan Noha, sekitar satu setengah bulan kemudian Janna mengucap dua kalimah syahadat.

Ia melakukan itu di asrama mahasiswa di Jerman. Tadinya ia hanya akan bersyahadat di depan Noha. Akan tetapi ketentuannya tidak boleh hanya satu orang saja yang menjadi saksi. Akhirnya Janna bersyahadat di depan dua puluh mahasiswa di ruangan tersebut.

“Saya tidak pernah melupakan hari ketika saya bersyahadat. Dan saya tidak pernah melupakan hari pertama saya shalat sebagai Muslim,” kata dia bahagia. Kumandang azan memang  telah menginspirasi banyak orang untuk mencari tahu tentang Islam.

Dari seruan merdu suara azan ini pula telah banyak melahirkan mualaf-mualaf yang menemukan kebenaran dalam Islam. Panggilan shalat bagi umat Muslim itu telah menjadi sebuah panggilan menuju Islam.

                                                                                    ***


Janna adalah seseorang yang tidak senang mendengar pembicaraan tentang kematian. Ia membenci percakapan mengenai tema itu dan memilih meninggalkan orang-orang ketika percakapan tentang kematian dimulai. Percakapan tentang seseorang yang meninggal saja dia tidak suka, apalagi datang ke pemakaman.

Suatu hari, salah satu pamannya meninggal dunia di depan matanya. Peristiwa itu memunculkan sebuah pertanyaan besar dalam diri Janna. Selama ini, ia berpikir hidup hanyalah sebatas kehidupan di dunia saja. Namun setelah melihat pamannya menghembuskan napas terakhirnya di depan mata Janna, ia menyadari keberadaannya di dunia lebih dari apa yang  dipikirkan sebelumnya.

“Setiap orang berinvestasi waktu terlalu banyak dan tidak menyadari hal itu dapat direnggut dalam satu detik,” ujarnya. Setelah kematian sang paman, ia melewati waktu dengan penuh kecemasan. Ia terbangun tiga kali dalam semalam hanya untuk mengecek ayah dan ibunya masih bernapas di tempat mereka tidur. Ia sangat takut kehilangan mereka.

Ketakutan Janna terhadap kematian bukannya tidak beralasan. Selama ini ia berpikir kematian adalah akhir dari segalanya. Namun ketika ia membaca tentang Islam, Janna menemukan jawaban apa yang akan terjadi terhadap manusia ketika ia meninggal. Ada kehidupan kekal setelah manusia mati.

Janna sempat mempelajari beberapa agama selain Islam. Akan tetapi tidak ada satu agama pun dapat memberi penjelasan yang sangat logis kecuali Islam. Kini hatinya telah terpaut pada Islam.


Source : REPUBLIKA.CO.ID,
Share:

Melissa Perez Kagumi Ritual Shalat

Melissa Perez lahir dan besar dalam keluarga Katolik. Sejak kecil ia akrab dengan ritual Katolik seperti Natal, Misa, dan Rosario. Meski keluarganya percaya pada satu Tuhan, yang disebut Yesus, namun, pada waktu lain mereka menyebutnya lain, yakni Bapa. Inilah yang membingungkan Mellisa.


Menurut Melissa, cara hidup Katolik tidak benar-benar ketat. Meski banyak aturan dalam Alkitab yang mewajibkannya mengikuti dan mempraktekannya, ia tidak merasa ada banyak tekanan guna mengikuti aturan itu.

"Dalam Katolik, ketika Anda sungguh-sungguh bertobat kepada-Nya, maka Allah akan mengampuni Anda. Prinsip ini mirip dengan ajaran Islam. Yang membedakan mungkin, setiap dosa tanggung jawab masing-masing, kalau Katolik dosa itu ditanggung Yesus," kata dia seperti dikutip Onislam.net, Kamis (28/8).

Lantaran dibesarkan dalam ajaran Katolik, Melissa tidak mengetahui ajaran lain. Ia bahkan tidak mengenal ajaran Islam. Ia hanya tahu umat Islam itu pembunuh. Mereka kerap membunuh orang lain ketika marah.

Saat di Filipina, Melissa melihat umat Islam jarang berbaur dengan komunitas Kristen. Mereka memiliki komunitas dan wilayah tersendiri. "Ketika saya masih menetap di Filipina, rasanya sangat mustahil belajar Islam. Ketika di luar, saya bersyukur mengetahui pesan sejati Islam, Alhamdulillah," tuturnya.

Melissa belajar hidup mandiri pada usia muda. Orang tuanya bercerai ketika ia masih muda. Kala menghadapi kesulitan itu, Melissa tidak tahu dengan siapa harus berbicara. Sejak itulah, ia memutuskan meminta pertolongan Tuhan.

Pada usia 18 tahun, Melissa mulai bekerja di luar negeri dengan harapan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik. Berkat kerja kerasnya, ia berhasil membeli rumah dalam usia 23 tahun

Saat tinggal di luar negeri, Melissa merasakan perbedaan yang besar dalam hal budaya. Ia memiliki kebebasan yang tak mungkin didapatnya ketika berada di Filipina.

Kemudian ketika berusia 29 tahun, muncul keinginan untuk menetap. Ia mulai berpikir membentuk keluarga kecilnya. "Saat itulah, saya bertemu dengan suaminya via internet, lalu saya diajak ke Mesir, dan Alhamdulillah, kami menikah di sana," tuturnya.


Awalnya, Melissa bingung ketika ia bersuamikan seorang Muslim. Ia membayangkan akan ada kesulitan adaptasi. Suaminya berhasil menyakinkan Melissa untuk tidak terlalu khawatir. "Yang jadi masalah, bagaimana saya menjelaskan kepada keluarga bahwa suami saya seorang Muslim," ungkapnya.

Source :http://www.republika.co.id
Share:

Allah Mengujiku Kembali

DETIK ISLAMI - RENUNGAN HARIAN
Oleh: Mutiara Fitriyanti

HARI ini, Allah menguji kesabaranku kembali. Entahlah,meski aku tak menangis dan berusaha untuk tegar tapi hatiku tidak. Mungkin juga hanya karena sebuah dompet kecil, tapi kejadian ini menjadi hal yang paling menyesakkan dada karena dompet ini kesayanganku serta sebuah modem bewarna putih pemberian Ayah.

Aku pun berusaha terus untuk mencarinya dan sudah kucari di kost’an tidak ada begitupun sepanjang jalan yang telah aku lewati dan semuanya tidak ada. Semua sudut kamarku sudah ku periksa tapi tetap ga ada,dari lemari dan benda-benda yang memungkinkan dompetku kusimpan disana. Namun,pencarianku tetap tak membuahkan hasil.

“Maafkan aku yang gak bisa ngejaga pemberian ayah, semua ini bukan yang muti harapkan.Karena yang muti harapkan bisa ngejaga semua benda kesayangan,” kataku dalam hati.

Ya, Allah
Aku yakin engkau mengujiku bukan tanpa alasan,engkau pasti mengharapkan hambaMu ini bisa menjadi insan yang lebih baik lagi,dan yang paling penting aku bisa lebih sabar dan dewasa.

Ya, Allah
Jika aku berkata kenapa aku selalu diuji? dan kenapa sau ujian selesai terus dihadapkan pada ujian yang lain? dan Kenapa harus ada ujian padaku? (Sungguh ya Rabb pertanyaan itu takkan muncul dibenakku meski hanya segenggam pasir karena aku yakin engkau sayang padaku).

Ya, Allah
Jika ujian ini dimaksudkan agar aku tambah dekat denganMu dan semakin ingat aku padaMu. Sungguh aku Ridho ya Rabb karena buat apa aku hidup di dunia ini tanpa ridho MU.

Ya, Allah
Alhamdulillah hari ahad ini engkau mengujiku lagi dengan hilangnya dompetku. Syukron Ya Rabb masih memberikan ujian dan masalah padaku karena sekali lagi aku yakin kalau Engkau menyayangiku.

Ya, Allah
Hanya satu pintaku, jika aku lulus dari ujian ini berikanlah aku hati yang baru,berikanlah aku hati yang hanya berharap padaMu bukan pada makhlukMu dan izinkanlah aku untuk tetap istiqomah di jalanMU.
Share:

Cari Artikel Di Sini.

Advertice

loading...

Recent

Kitab AlHikam

WebAris.Id

Copyright © Irsyah Putra
Author by Healthy Life | Support by WebAris.Id