Mencari pekerjaan di zaman sekrang ini gampang-gampang susah.
Terlebih semakin waktu berjalan, angka pengangguran pun semakin banyak.
Tiap tahunnya, jutaan lulusan SMA maupun perguruan tinggi juga harus bersaing untuk mendapatkan pekerjaan.
Mereka harus berusaha melamar ke berbagai perusahaan yang sesuai dengan keinginan dan kompetensi yang dimiliki.
Setiap hari mereka berselancar di internet untuk mencari lowongan pekerjaan.
Meskipun bukan perusahaan yang terkenal, mereka akan mencoba melamar, yang penting bisa dapat kerja.
Nah, tingginya minat lowongan pekerjaan ini kadang dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab.
Biasanya, perusahaan bodong ini menyebarkan informasi lowongan kerja di internet, atau mengirimkan melalui email atau SMS.
Yang celakanya, banyak para pencari kerja yang mudah terperdaya dengan lowongan pekerjaan ini.
Seperti yang diungkapkan oleh akun YouTube yang membagikan kisahnya saat melakukan wawancara di sebuah perusahaan.
Akun Youtube bernama Anton Hermawan ini membagikan pengalamannya saat melakukan wawancara di sebuah perusahaan yang mencurigakan.
Dalam video tersebut, ia merekam sendiri aktivitas wawancara melalui kamera telepon genggam yang ia sembunyikan di saku kemejanya.
Terlihat beberapa orang hilir mudik di dalam kantor yang bertempat di ruko itu.
Jejeran meja pun tertata di ruangan yang tak begitu luas.
Tak lama, ia pun dipanggil untuk melakukan wawancara, dengan membawa kamera tersembunyinya yang masih menyala.
Ia diwawancara oleh seorang wanita.
Diketahui ia sengaja datang langsung dari Garut untuk melakukan wawancara.
“kemarin dari Garut, tapi sekarang lagi numpang dulu sama kaka di Depok,” kata Anton.
Anehnya, si wanita peawancara itu malah langsung menawarkan lokasi penempatan kerja, yakni di Depok karena dekat dengan rumah Kakak Anton.
Seharusnya, dalam sesi wawancara, si pelamar diminta untuk memperkenalkan diri dahulu.
Keanehan lainnya, Anton langsung diminta bersedia langsungkerja dengan alasan butuh cepat, tanpa ada proses wawancara lebih mendalam.
Anton juga dijanjikan mendapatkan gaji Rp 3,5 juta dan mendapatkan uang harian.
Selain itu, ia juga langsung ditawari tandatangan kontrak.
Ia juga diminta untuk bersedia menjalani training keesokan harinya.
Yang membuat kaget, si pewawancara langsung meminta uang sebesar Rp 300 ribu dengan dalih untuk proses data.
Uang itu katanya untuk jaminan, dan akan dikembalikan setelah mulai bekerja.
Anton pun mengaku tidak membawa uang, dan hanya membawa uang receh Rp 30 ribu.
Lantas, uang Rp 30 ribu itu diberikan ke si pewawancara.
“besok bisa gak datang lagi bawa uang RP 30 0ribu nya sambil tanda tangan kontrak kerja? jadi uangnya kan dikembalikan lagi, sebagai pengganti tes hitungannya. jadi gak ada medical check up dan psikotes,” kata si pewawancara.
Selain itu, ia juga diminta untuk membayar biaya training sebesar Rp 500 ribu.
Saat Anton meminta kartu nama, si pewawancara tak bisa memberikanya dengan alasan sudah habis.
Usai wawancar,a ia pun bergegas keluar gedung itu.
Di akhir-akhir video, ia pun memperlihatkan semacam tanda bukti pembayaran yang sudah membayar Rp 300 ribu.
Dan dalam bukti pembayaran itu, tidak dilengkapi dengan cap perusahaan.
Belum diketahui secara pasti lokasi dan perusahaan yang dimaksud dalam video itu.
Namun, dari video ini bisa diambil pelajaran bagi para pencari kerja untuk lebih hati-hati dalam mencari pekerjaan.
Demikianlah Artikel Pria Ini Videokan Saat di Wawancara Kerja, Ia Langsung Dimintai Uang dan Diterima Kerja, Lihat yang Terjadi
Sekian Sahabat Irsyah artikel tentang Pria Ini Videokan Saat di Wawancara Kerja, Ia Langsung Dimintai Uang dan Diterima Kerja, Lihat yang Terjadi, mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan maupun wawasan anda dan bisa memberi manfaat untuk anda semua.
Jika kalian ingin mengutip, baik itu sebagian atau seluruhnya dari isi artikel ini harap menyertakan permalink ke https://irsyah-putra.blogspot.com/2017/04/pria-ini-videokan-saat-di-wawancara.html. Terima kasih sudah berkunjung untuk membaca artikel ini. Jangan lupa share artikel ini. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment